Monthly Archives: Mei 2012

Kampanyekan Terus Gerakan Guru Menulis dan Melek Internet

Senang sekali saya malam ini. Baru saja saya siaran live atau Talkshow di 89,2FM, Green Radio. Sebuah siaran KBR68H yang terpercaya, menjangkau nusantara. KBR68H melayani 900 radio jaringan di Indonesia, Asia Tenggara, dan Australia. Saya diminta untuk menjadi nara sumber “”gerakan guru menulis dan melek internet”” yang digagas oleh organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI). Sebuah organisasi guru yang berpusat di Surabaya, dengan ketua umumnya Satria Darma, dan sekjennya Mohammad Ihsan.

Di studio yang terletak di jalan Utan Kayu 68D, Jakarta Timur, siaran KBR68H terus mengudara selama 24 jam nonstop. Bahkan mereka telah memiliki web di http://www.kbr68h.com, dan juga menyebarkan berita melalui twitter di @kbr68h.com dengan alamat email redaksi@kbr68h.com.

Ketika memasuki studio di lantai 2, saya menemui wajah-wajah muda yang punya gaya, rasanya saya orang yang paling tua berada di tempat itu. Di dampingi mbak Evilin Falanta, jurnalis KBR68H, saya diajak ngobrol di ruang tamu sambil menunggu waktu siaran pukul 19.00 wib.

Banyak radio pernah saya masuki, namun di KBR68H, saya menemukan suasana yang berbeda. Saya melihat kesibukan dari orang-orang muda yang kreatif untuk menyebarkan berita dan cerita melalui siaran radio yang cukup terkenal di nusantara. Sayapun salut dengan PT. Media Lintas Inti Nusantara yang mengelola siaranKBR68H secara profesional dan memiliki gedung mewah nan megah.

Di ruang tamu, saya disuguhi kopi dan air putih. Juga kue-kue yang sangat lezat sekali. Sayapun menikmati makanan dan minuman itu sebelum siaran langsung malam itu. Mbak Evilin memperkenalkan saya dengan mas Taufik Wijaya, yang akan memandu kami selama jalannya acara. Siaran live akan dimulai pukul 19.00 wib, dan berakhir pukul 20.00 wib.

Dari mas Taufik Wijaya, saya mendapatkan kabar, bahwa ibu Mugi Rahayu, seorang guru di SMA Al Muslim juga ikutan dalam acara live guru belajar menulis dan melek internet melalui jaringan telepon. Tentu saya senang sekali dengan kabar ini, sebab ibu Mugi adalah salah satu guru yang sangat produktif sekali menulis. Baik di blog pribadinya, maupun blog keroyokan kompasiana. Terakhir beliau telah menjuarai lomba blog astamedia, dan menjadi salah satu pemenang liputan intip buku di bank indonesia yang baru lalu. Bu Mugi juga sangat aktif menulis di blog guraru.org, sebuah blog yang diperuntukkan para guru untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dalam bidang pendidikan. Tahun lalu, Omjay, pak Sawali, dan pak Agus terpilih menjadi pemenang guraru award 2011. Kami pun mendapatkan hadiah laptop acer dan sejumlah uang. Bahagia sekali rasanya.

13379101051529282446

Omjay, Mas Heri Purnomo, Ibu Mugi Rahayu, dan Pak Dedi di Penyerahan Hadiah Lomba Intip Buku di SDIT Fitrah Hanniah

Malam ini, saya diminta untuk berbagi cerita tentang pengalaman saya berbagi ilmu menulis kepada teman-teman guru di seluruh indonesia. Saya diminta menjelaskan kampanye gerakan guru menulis dan melek internet yang digagas oleh IGI. Apa saja yang telah dilakukan, dan program-program apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Saya pun diminta menjawab langsung pendengar yang bertanya selama acara, mengenai program guru menulis dan melek internet.

Rendahnya kemampuan menulis guru menjadi fokus utama kami, dan gerakan guru melek internet terus kami dengungkan ke seantero nusantara. Kami bermimpi, 2,9 juta guru yang ada di Indonesia dapat melek internet, dan mau berbagi ilmu melalui gerakan guru menulis. Dengan menulis, guru dapat saling bertukar informasi. Baik dalam meningkatkan mutu pembelajaran, maupun dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Mereka dapat saling berinteraksi di dunia maya, dan menggunakan media sosial seperti facebook, dan blog sebagai alat untuk berbagi informasi. Itulah yang saya katakan kepada reporter KBR68H, Rony rahmata yang datang ke sekolah saya beberapa waktu lalu. Beliau lalu menuliskan hasil pertemuan kami di kolom guru belajar menulis yang dapat dibaca di http://kbr68h.com/saga/77/25197.

Sebagai salah seorang guru yang turut mempelopori gerakan guru menulis dan melek internet, saya dan kawan-kawan pengurus IGI terus berbagi ilmu menulis melalui berbagai macam pelatihan menulis. Baik pelatihan penelitian tindakan kelas atau PTK, dan juga pelatihan blog serta pemanfaatan jejaring sosial lainnya. Semua iinformasi itu diumumkan dalam facebook IGI dan blog resmi IGI di http://www.igi.or.id/.

Salah satu peserta yang sudah merasakan manfaat dari pelatihan itu adalah ibu Mugi Rahayu, yang kini sangat aktif mengelola blog pribadinya untuk berinteraksi dengan para peserta didiknya di SMA Al Muslim Bekasi. Kebetulan IGI wilayah Bekasi telah beberapa kali melakukan pelatihan blog, dan juga pelatihan Trainer of Trainer (TOT) agar para guru mampu membagi ilmu menulisnya di Indosat center purwakarta. Semua itu dilakukan bekerjasama dengan komunitas blogger bekasi yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik. Sebagian besar pembicara TOT berasal dari komunitas blogger bekasi. Kamipun saling bekerjasama untuk mengkampanyekan gerakan guru melek internet dan guru menulis melalui blog yang dikelola sendiri oleh para guru.

Semoga apa yang telah kami lakukan dalam membangun kemampuan menulis guru dapat bermanfaat untuk guru-guru di indonesia. Kami berharap, semakin banyak guru yang mampu menulis, dan melek internet sehingga mereka bisa saling bertukar informasi pengetahuan dan pengalamannya masing-masing. Itulah harapan saya mengakhiri acara talkshow di siaran radio kbr68H, Jakarta.

Kisah 12 guru yang sangat inspiratif dalam buku Apa yang berbeda dari guru hebat yang dituliskan dan disusun oleh mas Eko Prasetyo, dan mas Ihsan semoga dapat memicu dan memacu para guru untuk terus meningkatkan dirinya menjadi guru profesional. Pesan pak Mendikbud, Prof Muh. Nuh dalam halaman depan buku itu menjadi inspirasi bagi guru-guru lainnya dalam menjalankan profesinya.

1337909797204307208

Acara Seminar Nasional yang digelar IGI Bekasi dalam Mengkampanyekan Guru Menulis dan Melek Internet di Pemkot Bekasi

Yuk kita kampanyekan terus gerakan guru menulis dan melek internet ke seluruh Indonesia dan dunia. SDM guru Indonesia harus mampu menulis, dan menciptakan informasi baru di dunia maya yang tak pernah tidur. Para guru dapat berbagi kisahnya yang inspiratif untuk saling memotivasi, dan menyemangati teman-teman guru yang berada di pelosok desa, dan daerah terpencil. Kita pun berusaha agar jaringan internet masuk ke desa-desa terpencil, dan tertinggal. Semoga gerakan internet sehat yang digalang oleh pak Onno dan mas Dony BU melalui tim internet sehatnya dapat bersinergi dengan gerakan guru menulis, dan melek internet. Mohon doa dari pembaca.

133790959516606913

Talkshow guru menulis dan melek internet di siaran kbr68h Jakarta

Salam blogger persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Berbagi Ilmu Menulis di Acara Planeducation Forum Ide Kita FIP UNJ

Senang rasanya bisa berbagi ilmu menulis kepada teman-teman guru dan mahasiswa di acara Planeducation Forum Ide Kita FIP UNJ. Saya diminta memberikan materi “Menulis, Akses Eksistensi Diri” pada Sabtu, 26 Mei 2012 di Aula Daksinapati Fakultas Ilmu Pendidikan Kampus A Rawamangun Jakarta Timur.


Omjay mengkampanyekan Buku Terbarunya yang diterbitkan oleh Indeks tahun 2012

Di tempat itu, kami berbagi ilmu kepenulisan dan belajar menulis kreatif sesuai dengan gaya menulis kami masing-masing. Ada sekitar 30 orang guru dan mahasiswa hadir dalam acara ini. Mereka ingin belajar menulis, dan mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru dalam acara Planeducation 2012.


Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ketua Panitia Planeducation, dan Ketua Forum Ide Kita, Dewi Muryani. Mahasiswi berprestasi dari FIP ini menyampaikan kepada peserta bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun dan telah menjadi program kerja dari organisasi kemahasiswaan FIP UNJ.

Ketua Panitia, Wulandari juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada saya selaku nara sumber, dan para peserta yang sudah hadir dalam acara planeducation 2012. Wulandari memohon maaf bila dalam pelaksaan kegiatannya ada beberapa kekurangan dari panita. Saya pun memahaminya, karena mereka masih berstatus mahasiswa.

Setelah diberikan kesempatan oleh moderator untuk memberikan materi, saya langsung bercerita pengalaman saya sebagai seorang guru kepada peserta yang hadir. Sayapun langsung berinteraksi dengan mereka dengan turun dari panggung utama. Dengan demikian suasana kegiatan semakin mencair, dan saya pun merasakan kemudahan saat memberikan materi.


Alhamdulillah, suasana semakin terasa hangat antara pembicara dengan peserta, terjadi interaksi imbal balik. Para peserta pun langsung aktif melakukan kegiatan yang saya minta untuk dikerjakan secara langsung, yaitu praktik menulis dengan secarik kertas yang dibagikan oleh panitia.


Saya memulai praktik menulis dari sesuatu yang sangat sederhana dulu. Saya meminta Peserta Planeducation untuk belajar Menulis tentang Who Am I di Secarik Kertas. Saya minta mereka untuk menuliskan “siapa saya” di selembar kertas itu. Saya minta mereka menuliskan dengan gaya mereka sendiri.


Hasilnya sungguh luar biasa! Para peserta ternyata mampu menuliskan siapa dirinya dengan baik. Selain itu, Peserta Planeducation saya minta menuliskan tentang Tokoh Idola yang disukainya.


Setelah mereka selesai menuliskan dan menuangkan apa-apa yang ada dalam pikirannya, saya minta mereka untuk memberikan secarik kertas yang sudah ditulisnya kepada para peserta lainnya. Lalu saya minta Peserta Planeducation membacakan hasil tulisan temannya yang menginspirasi.


Peserta Planeducation saling membacakan hasil tulisan temannya yang menginspirasi, dan saya sangat mengapresiasi tulisan teman-teman guru dan mahasiswa yang hadir dalam kegiatan ini. Ternyata, semua peserta memiliki kemampuan menulis. Hanya saja belum terlatih karena belum terbiasa menulis. Saya menyarankan mereka untuk menuliskannya di blog.


Panitia Mengumumkan Dooeprize kepada para peserta yang beruntung
Usai saya memberikan materi, Panitia Mengumumkan Doorprize kepada para peserta yang beruntung. Mereka yang beruntung mendapatkan buku dan hadiah dari panitia Planeducation 2012.


Sebagai seorang blogger dan penulis buku, tak lupa saya mempromosikan atau mengkampanyekan Buku Terbaru saya yang diterbitkan oleh Penerbit Indeks di tahun 2012.

Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia Planeducation yang telah mengundang saya. Ternyata panitianya kebanyakan mahasiswi. Saya pun berdecak kagum dengan kerja panitia yang luar biasa. Sampai ketemu di acara forum ide kita yang lainnya. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat untuk semua. Dalam hati saya berkata, “Wow! Ternyata mahasiswi UNJ Cantik-cantik Loh!”

 

Wow! Mahasiswi UNJ Ternyata Cantik-cantik Loh!
Ternyata Mahasiswi UNJ Cantik-cantik loh!

 


Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com/

Berbagi Ilmu Menulis di Acara Planeducation Forum Ide Kita FIP UNJ

Jadi guru kok malas baca?

Semoga teman-teman guru dalam keadaan bahagia. Bahagia di rumah bersama keluarga tercinta, dan bahagia bersama peserta didik di rumah kedua. Rumah yang biasa disebut sekolah. Rumah tempat pembelajaran dilakukan antara guru dengan muridnya. Rumah dimana terjadi pembelajaran yang menyenangkan. Terjadi interaksi yang harmonis antara pendidik dengan peserta didik.

Interaksi terjadi, bila guru senang melakukan sesuatu yang baru. Guru berusaha mencoba berbagai metode pembelajaran dari apa yang telah dibacanya. Banyak membaca akan membuat guru menemukan sesuatu hal yang baru. Sesuatu yang dibaca dari buku atau artikel yang bermutu. Pergi ke perpustakaan sekolah atau browsing di internet untuk membaca adalah langkah awal dalam mencari informasi atau pengetahuan. Pergi ke toko buku dan membeli buku baru sangat bagus dilakukan oleh para guru agar ilmu yang dikuasai senantiasa terupdate dari buku baru yang dibacanya.

Malas membaca akan mengakibatkan guru tak akan menemukan hal-hal baru. Malas mencoba membuat guru melakukan praktik pembelajaran yang tak pernah berubah dari tahun ke tahun. Materi pun itu lagi, itu lagi. Tak ada variasi dalam pembelajaran, dan akhirnya membuat peserta didik menjadi jenuh dan membosankan. Pada akhirnya, pembelajaran tidaklah menyenangkan, dan berkualitas. Siswapun serasa terpenjara karenanya. Tak ada interaksi antara guru dan siswanya.

Banyak membaca akan membuat guru bertambah ilmu. Ilmu didapat dari proses membaca yang tak pernah putus. Guru yang malas membaca akan tertinggal dengan ilmu-ilmu baru dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Berbagai metode dan model pembelajaran harus dipelajari dan dipraktikkan langsung dalam pembelajaran. Semua itu harus dimulai dengan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi diri. Tanpa disadari guru akan terus melakukan penelitian tindakan kelas atau ptk yang dituliskan dalam catatan anekdotal atau catatan harian seorang guru. Guru pun bercerita kepada teman sejawat dari apa yang sudah dikerjakannya.

Banyak membaca akan membuat guru mampu menulis. Guru akan mampu menuliskan apa-apa yang telah dibacanya. Jangan pernah malas dalam membaca, sebab membaca akan membuat guru tahu apa saja yang harus dilakukannya. Sesuatu yang dilakukan dengan ilmu, akan berbeda hasilnya daripada yang tidak dilkaukan dengan ilmu. Orang yang berilmu pastilah senang dan hobi membaca. Mereka akan selalu haus akan ilmu. Dahaga ilmu akan tertunikan bila guru suka membaca.

Guru yang suka membaca akan disenangi peserta didiknya, bila mengamalkan ilmu yang sudah dibacanya. Guru akan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk mencerdaskan peserta didiknya. Tak boleh lagi terdengar, jadi guru kok malas baca?

Salam blogger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Jadi guru kok malas baca?

Belajar, dan Berbagi Ilmu PTK di SDIT Fitrah Hanniah Cibitung, Bekasi Jawa Barat

Workshop PTK di SDIT Fitrah Hanniah Cibitung Bekasi

Workshop PTK di SDIT Fitrah Hanniah Cibitung Bekasi

Sabtu, 12 Mei 2012, omjay dan Pak Dedi Dwitagama kembali diminta oleh Prima Edutama untuk memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kepada teman-teman guru di SDIT Fitrah Hanniah Cibitung Bekasi. Hadir sekitar 150 orang guru dari beberapa sekolah yang ada di kabupaten Bekasi. Mereka berkumpul dalam rangka menimba ilmu PTK di sekolah yang beralamat di Jl. B. Bossih Raya Rt.005/02 Wanasari Cibitung. Foto lengkap ada di facebook sini.

Pak Dedi Dwitagama Berinteraksi dengan para peserta Workshop PTK

Pak Dedi Dwitagama Berinteraksi dengan para peserta Workshop PTK

Pak Dedi Dwitagama Berinteraksi dengan para peserta Workshop PTK

Acara dibuka oleh kepala UPDT kabupaten Bekasi, dan mendapat sambutan dari Kepala SDIT Fitrah Hanniah serta ketua Panitia Pak Didi Suradi. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Jaringan Sekolah Islam Terpadu dan Prima Edutama yang terbiasa mengadakan event kegiatan workshop seperti ini.

Pak Dedi Dwitagama Membagi Peserta Workshop ke dalam Beberapa Kelompok

Pak Dedi Dwitagama memberikan materi motivasi berprestasi melalui penelitian, dan membuat acara semakin hidup di sesi pertama. Pak Dedi bercerita panjang lebar tentang pengalamannya sampai beliau menjadi kepala sekolah, dan menyusun buku PTK bersama omjay.

Terus terang omjay salut dengan kepala sekolah yang satu ini. Beliau mewajibkan para peserta didiknya untuk ngeblog dan memposting tulisan minimal 150 postingan sebelum lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tak salah bila beliau terpilih sebagai kepala sekolah teladan dan berprestasi. Kini Pak Dedi Dwitagama ditugaskan untuk memimpin SMKN 29 Penerbangan, Jakarta Selatan.

Di jaman beliau memimpin sekolah SMKN 29 inilah anak-anak SMK Penerbangan sudah bisa merakit mesin pesawat terbang sendiri, dan akhirnya mengundang mendikbud Prof. Muh. Nuh untuk berkunjung ke sekolah ini di saat UN berlangsung. Sungguh sebuah prestasi yang sangat luar biasa.

Pemenang Lomba Menulis Intip Buku, ibu Mugi dan Mas Heri Berfoto bersama dengan Omjay dan Pak Dedi

Pemenang Lomba Menulis Intip Buku, ibu Mugi dan Mas Heri Berfoto bersama dengan Omjay dan Pak Dedi

Usai pak Dedi memberikan materi motivasi, saya pun tampil memberikan materi mengenal PTK. Namun sebelum saya memberikan materi PTK, terlebih dahulu saya umumkan dan perkenalkan para pemenang lomba menulis liputan intip buku kepada para peserta. Hadir dalam kesempatan itu dua orang pemenangnya, yaitu ibu Siti Mugi Rahayu, dan Mas Heri Purnomo. Sedangkan Choirul Huda berhalangan hadir karena ada kuliah.

Omjay ketika memberikan Materi Mengenal PTK

Omjay ketika memberikan Materi Mengenal PTK

Setelah memberikan hadiah kepada para peserta, barulah saya memulai presentasi apa yang dimaksud dengan PTK, dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar guru dapat membuat proposal PTK dengan baik.

Para Peserta Workshop dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat judul dan proposal PTK

Para Peserta Workshop dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat judul dan proposal PTK

Cara Membuat Proposal dan Laporan PTK

Dalam membuat proposal dan Penulisan laporan penelitian PTK tentu harus sesuai dengan ketentuan yang ada, berikut ini adalah ketentuan yang diberlakukan dalam pembuatan proposal dan laporan PTK yang terdapat dalam buku Rambu-rambu Pelaksanaan PLPG tahun 2012 :

Judul

Maksimal 20 kata, spesifik, jelas menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan untuk mengatasi  masalah, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian

Pendahuluan

a.  Keberadaan masalah nyata, jelas, dan mendesak

b.  Penyebab masalah jelas

c.  Masalah dan penyebabnya diidentifikasi secara jelas

Perumusan dan Pemecahan Masalah

a.  Rumusan masalah  dalam bentuk rumusan masalah PT/PTK

b.  Bentuk tindakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah

c.  Secara jelas tampak indikator keberhasilan

Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah

 Manfaat

Jelas manfaat hasil penelitiannya

Kajian Pustaka

a.   Relevansi antara point-point yang dikaji dengan permasalahan

b.   Jelas kerangka berpikir penelitiannya

 Metode penelitian

a.   Jelas subjek, tempat, dan  waktu (setting) penelitian

b.   Ada  perencanaan rinci langkah-langkah (skenario) PTK

c.   Jelas dan tepat siklus-siklusnya

d.   Kriteria keberhasilan

Jadwal Penelitian

Jelas jadwal penelitiannya dalam bentuk Gantt Chart (tindakan dimulai bulan Juli)

Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan penulisan karya tulis ilmiah

Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan harus bahasa baku atau ilmiah

Demikianlah sedikit informasi tentang belajar dan berbagi ilmu PTK kepada teman-teman guru di SDIT Fitrah Hanniah, Cibitung Bekasi.  Semoga bermanfaat untuk pembaca.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Indahnya Berteman dengan Sesama Penulis

Omjay dan Kang Agus Hermawan (Dok: Pribadi)
Omjay dan kang Agus Hermawan


Usai berolahraga minggu pagi di Batununggal Bandung, kami sekeluarga kembali ke rumah mertua dan kakak ipar saya di jalan Jamika Bandung. Tepatnya di belakang Apotik Jamika Bandung. Kakak ipar saya langsung memarkirkan mobilnya tepat di depan apotik jamika yang kalau hari minggu tutup.

Waktu di jam ponsel saya hampir menunjukkan pukul 10.00 pagi. Saya pun langsung memesan kopi susu di depan warung sambil beristirahat sejenak. Ketika hendak menikmati kopi susu, kang Agus Hermawan menelepon saya. Rupanya, Beliau sudah sampai tepat di samping kanan saya. Lalu saya pun melambaikan tangan kepadanya, dan kamipun saling melihat. Di tempat ini kami janjian untuk saling bertemu berbagi ilmu, dan pengalaman kamis masing-masing.

Saya ajak kang Agus menikmati kopi susu sambil ngobrol sejenak di pinggiran jalan jamika kota Bandung. Kang Agus lalu memarkirkan motornya di samping warung. Kami langsung mengobrol sambil menikmati panasnya kopi susu, dan panasnya sang mentari. Di depan kami kendaraan bermotor hilir mudik tiada henti. Itulah pemandangan biasa yang saya lihat bila sedang santai menikmati suasana kota Bandung yang padat dan ramai. Kota Bandung kini dipadati dengan kendaraan bermotor dari luar daerah. Banyak mobil berplat Jakarta atau daerah lainnya berseliweran di depan mata.

Setelah puas menikmati kopi susu panas, saya ajak kang Agus Ke kantor Kakak Ipar saya yang menjadi pengusaha genteng metal dan berjaringan. Di tempat itu kita bisa ngobrol santai tanpa diganggu oleh anak-anak. Namun sayang, kantornya tutup, dan kunci ternyata dititipkan ke pak RT. Sedangkan motor yang biasa saya pakai berkeliling kota Bandung ada di depan kantor. Untunglah gak ada orang jahat mengambil motornya.

Saya telepon kakak ipar, dan kami diminta ke rumahnya saja untuk mengobrol. Kang Agus lalu saya ajak ke rumah kakak ipar yang jaraknya tak jauh dari kantornya. Di rumah kakak ipar kami mengobrol dan saling bersilahturrahim. Rupanya kang Agus membawa oleh-oleh buat saya sekeluarga. Senang sekali menerimanya. Kang Agus membelikan kami Bolu Brownies Amanda yang terkenal itu. Terima kasih kang Agus, akang baik sekali. Kami dibawakan oleh-oleh untuk pulang ke Bekasi. Semoga rezeki Akang semakin bertambah.

Berteman dengan seorang penulis memang banyak untungnya. Selain dapat ilmu dan buku gratis, dapat makan gratis pula. Sudah begitu, pulangnya dibawain oleh-oleh brownies pula. Wow, nikmatnya berteman dengan seorang penulis yang berkumis dan berhati romantis. Hehehe.

Selama di rumah kakak ipar saya, Kang Agus banyak bercerita tentang perumahan tempat tinggalnya di Bumi Adipura Gede Bage. Cerita kang Agus membuat istri dan kakak ipar saya penasaran, dan ingin sekali bersilahturahim ke tempat kang Agus. Siapa tahu cocok untuk membeli rumah di sekitar GedeBage yang sejuk. Kemarin baru saja kami keliling, mencari rumah yang akan dijual di Taman Holis Indah Bandung. Namun, masih belum sreg di hati anggota keluarga. Ternyata beli rumah tidak semudah beli makanan. Perlu pemikiran matang, karena akan ditempati bersama anggota keluarga.

Jam di dinding rumah sudah menunjukkan pukul 12.00 wib. Kang Agus pamit karena ada keperluan lain. Senang sekali dikunjungi oleh penulis dan pembicara kreatif seperti kang Agus Hermawan. Hampir setiap bulan pastilah kang Agus berkeliling daerah membagikan ilmunya kepada teman-teman guru di seluruh Indonesia. Beliau adalah sosok guru yang kreatif yang saya kenal. Banyak buku yang sudah ditulisnya, dan diterbitkan sendiri secara indie.

Salah satu rumah Type 21/60 yang ada di perumahan Bumi Adipura
Salah satu rumah Type 21/60 yang ada di perumahan Bumi Adipura


Siang harinya, sekitar pukul 14.00 wib, saya mengajak istri dan kakak ipar main ke rumah Kang Agus di Gede Bage. Saya ingin istri dan keluarga besarnya melihat-lihat perumahan Bumi Adipura yang asri, sebelum pulang ke Bekasi. Siapa tahu istri dan kakak ipar tertarik membeli rumah di daerah sana. Kalau saya sendiri, sudah merasa cocok dengan lokasinya. Tenang, damai, dan sejuk. Sangat cocok sekali bagi saya yang seorang penulis. Di tempat ini saya akan semakin produktif menulis. Mantra ajaib saya “menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”, rasanya akan semakin berkembang biak di tempat yang nyaman dan asri ini.

Indahnya berteman dengan sesama penulis membuat saya merasakan bahwa berteman di dunia maya, dapat terus dilanjutkan ke dunia nyata. Kita bisa menjadi saudara yang senasib dan sepenanggungan. Bila kita mampu memanfaatkan internet secara sehat, pastilah kita akan menjadi guru yang hebat. Seperti kang Agus, seorang guru yang kreatif dari kota Bandung. Beliau adalah salah satu contoh guru teladan yang mampu memanfaatkan internet secara sehat. Banyak buku telah dituliskannya, dan semoga banyak menginspirasi teman-teman guru lainnya di Indonesia.

Indahnya berteman dengan sesama penulis, membuat kita saling berbagi ilmu kepenulisan. Kami saling melengkapi dan berbagi ilmu dalam menerbitkan buku. Kamipun saling bertukar buku. Semoga buku-buku yang kami tuliskan menginspirasi pembaca, dan bermanfaat untuk para guru di Indonesia, khususnya, dan masyarakat umum pada umumnya.

Cerita sebelumnya:

  1. http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/05/20/selamat-tinggal-kota-bandung/
  2. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/20/berolahraga-pagi-di-batununggal-bandung/
  3. http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2012/05/19/menikmati-bubur-ayam-spesial-pak-haji-amid-di-jl-pajajaran-bandung/
  4. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/19/kopdar-kompasiana-dan-belajar-menulis-dari-kang-agus-hermawan-di-kota-bandung/
  5. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/18/melihat-kota-bandung-dari-menara-masjid-raya/
  6. http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/05/17/berlibur-ke-kota-bandung/

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Indahnya Berteman dengan Sesama Penulis

Bagaimanakah Membuat Proposal PTK?

http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/04/bagaimanakah-membuat-proposal-ptk/

Gambar

 

Bagaimanakah Membuat Proposal PTK?

Bagaimanakah Membuat Proposal PTK?

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.

 

Banyak sekali masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Tentu para guru diminta untuk mencari solusi dari masalah-masalah itu. Untuk mencari solusi dari masalah itu diperlukan sebuah penelitian. Dari sinilah dimulai sebuah penelitian yang dimulai dari melihat, membaca, menulis, meneliti dan melaporkannya dalam bentuk laporan PTK.

 

Karena itu guru dituntut untuk mampu membuat proposal PTK-nya sendiri guna memecahkan masalah yang ada dalam proses pembelajarannya. Dalam membuat proposal PTK biasanya para guru mengacu kepada format PTK dari Depdiknas yang terdiri dari :

 

A. JUDUL PENELITIAN

Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat Judul Penelitian. Dalam membuat judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui adalah judul itu harus:

    1. Komunikatif, mudah dipahami maksudnya oleh pembaca

     

      1. Memuat variabel penelitian

       

        1. Menjawab apa yang ingin ditingkatkan

         

          1. Dengan cara apa/upaya apa untuk meningkatkannya.

           

            1. Sasaran dan Lokasi tercermin dalam judul;

             

            1. Banyak kata sekitar 15-20 kata

            Judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Alasan pemilihan judul juga harus:

              • Menarik minat

               

                • Layak diteliti

                 

                • Bermanfaat bagi masyarakat, dll.

                Contoh judul penelitian Tindakan kelas antara lain :

                  1. Inovasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar (IPAS) Pokok Bahasan Kimia Lingkungan Melalui Pembuatan Film tentang Pencemaran Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak 1 SMK Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 (Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.)

                   

                    1. Pembelajaran Berbasis Project Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari Tahun Pelajaran 2007/2008 (Oleh : Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti M.Pd).

                     

                      1. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas III IPS SMA Negeri 1 Randublatung Pada Semester I Tahun Pelajaran 2004/2005. (Oleh : Juremi)

                       

                      1. Penggunaan “Dakon Elektron” Dalam meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Kelas I Kecantikan Kulit Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tegal (Oleh : Ibnu Hajar Dewantoro).

                       

                      B. BIDANG ILMU

                      Tuliskan bidang ilmu (Jurusan) dari Ketua Peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru matematika tidak membahas pembelajaran yang ada di pelajaran Biologi. Begitupun sebaliknya. Terkecuali penelitian yang ditekuninya masih ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Contohnya pembuatan media pembelajaran.

                       

                      C. PENDAHULUAN

                      Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran. Dalam pendahuluan harus dikemukakan:

                      1. Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi:

                      a. Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang ditunjang dan mata pelajaran penunjang);

                      b. Gambaran umum isi mata pelajaran tsb termasuk pembagian waktunya (lampirkan Analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan);

                      c. Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.

                      2. Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama 

                          proses pembelajaran.

                      Kriteria masalah yang dapat dibuat PTK adalah :

                        • Masalah di sekolah/di kelas

                         

                          • Layak diteliti dan terjangkau PTK

                           

                            • Perlu ada: identifikasi masalah; analisis masalah.

                             

                              • Rumusan masalah: singkat; jelas; operasional.

                               

                              • Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas;

                               

                              D. PERUMUSAN MASALAH

                              Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

                              Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut.

                              Pada perumusan masalah perlu diperhatikan :

                              Substansi:

                              Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan/atau memperbaiki pembelajaran

                              Orisinalitas (tindakan):

                              Perlu mempertimbangkan belum pernah tidaknya tindakan dilakukan guru sebelumnya

                              Formulasi: dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang dipermasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut

                              Teknis:

                              Mempertimbangkan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran, kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).

                              Contoh perumusan masalah :

                                • Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan prestasi belajar geografi khusus kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan pada siswa kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?

                                 

                                  • Apakah pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada kompetensi dasar keterampilan dasar peta dan pemetaan kelas XII IPS SMA Muhammadiyah Wonosari tahun 2007/2008 ?

                                   

                                    • Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kualitas proses belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?

                                     

                                    • Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMPN 5 Jepara?

                                     

                                    E. CARA PEMECAHAN MASALAH

                                    Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/ evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus). Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.

                                     

                                    F. TINJAUAN PUSTAKA

                                    Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.

                                     

                                    G. TUJUAN PENELITIAN

                                    Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.

                                     

                                    H.  KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN

                                    Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

                                     

                                    I.   METODE PENELITIAN

                                    Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan lebih dari dua siklus.

                                     

                                    J.  JADWAL PENELITIAN

                                    Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Contohnya, jadwal kegiatan penelitian disusun selama 10 bulan.

                                     

                                    K. PERSONALIA PENELITIAN

                                    Jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas, sama seperti pada Lembar Pengesahan.

                                     

                                    Lampiran-lampiran

                                      1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.

                                       

                                        1. Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (Bila penelitian berkolaborasi)

                                         

                                        1. Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan telah dihasilkan sampai saat ini

                                        Untuk bisa lebih jelasnya dalam membuat Proposal yang baik, dapat membaca buku mengenal PTK karangan penulis di bawah ini. Semoga bermanfaat!

                                        Buku Mengenal PTK

                                        Buku Mengenal PTK

                                         

                                        Salam Blogger Persahabatan

                                        Omjay

                                        http://wijayalabs.com

                                        Kekuatan Pena dan Dahsyatnya Menulis

                                        Tadi pagi, Sabtu 12 Mei 2012, saya memberikan hadiah untuk pemenang lomba menulis liputan intip buku. Hadir dua orang pemenangnya adalah ibu Siti Mugi Rahayu dan mas Heri Purnomo. Sedang Mas Choirul Huda berhalangan hadir. Merekapun saya minta untuk bercerita atau memberikan testimoni tentang dahsyatnya menulis. Dengan begitu para peserta yang hadir menjadi termotivasi dalam menulis.

                                         

                                        Omjay, Mas Heri Purnomo, Ibu MuGi, dan pak Dedi di SDIT Fitrah Hanniah, Cibitung
                                        Omjay, Mas Heri Purnomo, Ibu MuGi, dan pak Dedi


                                        Di hadapan 150 orang guru yang hadir dalam workshop penelitian tindakan kelas atau PTK di SDIT Fitrah Hanniah, merekapun bercerita tentang kekuatan pena dan pengalaman mereka dalam menulis. Saya pun hanyut dalam cerita mereka yang sangat spontan berbicara dalam pengalamannya menulis.

                                        Foto lengkap ada di sini

                                         


                                        Ibu mugi bercerita bahwa dunia tulis menulis memang sudah menjadi budaya di dalam keluarganya. Beliaupun senang menulis mulai dari kecil hingga sekarang. Hal itu dialami karena keluarganya berlangganan majalah dan koran, sehingga hobi membaca telah menjadi santapan hariannya di rumah. Dari hobi membaca itulah akhirnya bu mugi bisa menulis, dan menjuarai beberapa lomba menulis. Sayapun salut dengan bu mugi yang telah berbagi pengalamannya kepada kami para guru di sela-sela kesibukannya yang akan berangkat ke Garut.

                                         

                                        Ibu Mugi bercerita pengalamannya menulis di Workshop PTK SDIT Fitrah Hanniah
                                        Ibu Mugi bercerita pengalamannya menulis di Workshop PTK SDIT Fitrah Hanniah


                                        Tak kalah serunya adalah pengalaman mas Heri Purnomo. Seorang kompasianer yang belum lama bergabung di kompasiana. Beliau bercerita tentang pengalaman barunya menulis di kompasiana. Lewat kompasiana itulah beliau ngeblog dan menuliskan apa yang ada dalam bidang yang disukainya. Heri purnomo terus menulis dan berbagi apa yang dialaminya dengan menulis. Bagi saya apa yang disampaikannya sungguh sangat inspiratif sekali.

                                         

                                        Heri Purnomo Bercerita Pengalamannya Menulis

                                        Heri Purnomo Bercerita Pengalamannya Menulis


                                        Kekuatan pena dan dahsyatnya menulis telah mengantarkan mereka menjadi juara dalam lomba menulis liputan intip buku . Mereka sudah membuktikan bahwa menulis bukanlah pekerjaan sia-sia. Akan banyak keajaiban yang didapatkan bila kita rajin menulis. Itulah beberapa hal yang saya sampaikan kepada para peserta workshop PTK di SDIT Fitrah Hanniah, Cibitung Bekasi.

                                         

                                        Omjay ketika memberikan materi PTK kepada 150 orang guru di SDIT Fitrah Hanniah
                                        Omjay ketika memberikan materi PTK kepada 150 orang guru di SDIT Fitrah Hanniah


                                        Sayapun kagum dengan para pemenang lomba menulis ini, dan lebih kagum lagi ketika mas Choirul Huda bercerita tentang pengalaman menulisnya usai mengikuti acara bedah buku di Gramedia matraman. Kamipun ngobrol di cafe dunkins donats dan tak lama kemudian muncul mas heri purnomo, pak ahong, dan bang zulfikar akbar. Kamipun larut dalam obrolan kekuatan pena dan dahsyatnya menulis.

                                         

                                        Choirul Huda dan hadiah domain dan hosting qwords.com
                                        Choirul Huda dan hadiah domain dan hosting qwords.com


                                        Salam blogger persahabatan
                                        Omjay 

                                        Kekuatan Pena dan Dahsyatnya Menulis

                                        Berteman dengan Buku Membuatku Menjadi Berilmu

                                        Sejak kecil aku sudah dikenalkan oleh ibuku dengan buku. Semua yang kubaca dari buku membuatku tahu tentang berbagai macam ilmu pengetahuan. Buku menjadi sumber ilmu yang pada akhirnya mengantarkanku menjadi orang yang berilmu. Orang yang dijadikan sebagai tempat bertanya, karena aku telah membuat buku. Dari berteman dengan buku membuatku menjadi seorang penulis buku. Tak terasa, satu demi satu bukuku tersusun dari mantra ajaibku. “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.

                                        Sumber Foto: Kurnia Septa, Pemenang Lomba Blog Pendidikan Wijayalabs.com 2011
                                        Sumber Foto: Kurnia Septa, Pemenang Lomba Blog Pendidikan Wijayalabs.com 2011


                                        Ketika aku masih kecil dan menginjak usia sekolah dasar (SD), ibu tak pernah lupa memberikan aku buku-buku yang kubutuhkan. Baik buku pelajaran sampai buku-buku dongeng dan komik yang membuatku suka membacanya. Ditambah lagi, ayahku adalah seorang pustakawan di kantornya. Dimana ayah seringkali membawa buku-buku atau majalah tentang kegiatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL), Baik berupa tulisan kapal perangnya yang canggih sampai buku tentang perjuangan Pahlawan Yos Sudarso dalam merebut Irian Barat. Sayapun menjadi senang dengan buku-buku yang berbau militer.

                                        Di rumah kami yang mungil, orang tua saya menyiapkan bufet atau lemari kaca yang diperuntukkan untuk meletakkan buku-buku. Kami pun menjadi mudah membacanya, dan tak terasa ayah dan ibu telah mengajarkan kami untuk berteman dengan buku.

                                        Buku menjadikan aku menjadi orang yang serba tahu. Setidaknya aku selalu mendapatkan nilai bagus dari buku pelajaran yang aku baca. Tapi tidak seperti anak-anak sekarang ini, membaca buku hanya untuk dihafalkan. Sedangkan aku membaca buku untuk dipahami dan kemudian kuamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran bila aku sering terpilih menjadi juara kelas ketika aku masih di sekolah dasar (SD).

                                        Bagiku, buku adalah teman yang menemani hari-hariku dalam menambah khasanah ilmu. Buku adalah teman yang tak pernah marah. Buku telah membuatku memiliki hobi membaca dan membaca. Dengan banyak membaca buku, aku serasa berkeliling dunia. Tak salah bila ada pepatah menuliskan, “Baca Buku Buka Dunia”. Akupun merasakan hal-hal baru setelah membaca sebuah buku.

                                        Ketika ayahku membawa buku si Pitung anak betawi asli, akupun serasa mengikuti jejak pahlawan betawi ini setelah membacanya. Bahkan aku sampai bermimpi bertemu si Pitung dan berguru silat dengannya. Begitu besar pengaruh buku bila kita membacanya dengan hati dan secara mendalam. Artinya kita membacanya dengan penuh perhatian dan larut dalam cerita yang dibaut eh dibuat oleh penulisnya. Bahkan ketika kakakku membawa komik Wiro Sableng, Pendekar 212, aku sampai seharian berada di dalam kamar dan melumatnya sampai habis isi bacaannya. Akupun memuji Bastian Tito sebagai pengarangnya yang luar biasa.

                                        Namun, kebanyakan baca buku komik atau cerita tak bagus juga. Aku terkadang suka lupa membaca buku pelajaran. Kalau sudah begitu, nilaiku langsung menurun karena aku kurang membaca buku materi pelajaran yang diujikan. Entah kenapa, aku malas banget membaca buku pelajaran. Mungkin karena buku pelajaran yang dibuat kurang menarik, dan membuat peserta didik sepertiku menjadi tak gemar membaca buku pelajaran. Aku lebih senang membaca komik Tintin atau majalah Bobo daripada membaca buku pelajaran.

                                        Untunglah ada seorang guru di sekolah yang selalu memotivasi kami. Beliau mengatakan membaca buku akan membuatmu menjadi seorang yang berilmu. Kata-kata pak Muctar itulah yang sampai sekarang masuk dalam alam bawah sadarku, dan selalu memotivasiku untuk rajin membaca dan menjadi orang yang berpengetahuan. Orang disebut berilmu karena dia rajin membaca buku, dan sejak itu aku selalu berteman dengan buku.

                                        Aku lulus SD dengan nilai terbaik, dan alhamdulillah diterima di salah satu SMP Negeri favorit di Jakarta Utara. Aku pun masuk kelas unggulan pada saat itu, dan bertemu dengan teman-teman yang senang membaca buku. Mereka hampir sama denganku. Senang membaca buku, dan suka pergi ke perpustakaan sekolah. Selama aku di SMP, rasanya begitu banyak buku yang kubaca di perpustakaan sekolahku. Akupun dijuluki si “kutu buku” dan oleh teman-temanku seringkali diberi hadiah buku bila aku ulang tahun. Begitu juga orang tuaku dan kakak serta adikku. Bila aku ulang tahun, pastilah hadiahnya sebuah buku.

                                        Berteman dengan buku membuatku ingin melanjutkan ke sekolah teknologi menengah (STM). Waktu itu aku merasa sangat senang dengan kisah Thomas Alfa Edison yang menemukan listrik dan bohlam lampu. Akupun melanjutkan sekolah di sekolah kejuruan dengan jurusan listrik atau arus kuat dengan nilai yang terbaik.

                                        Beasiswa dari kantor ayahku alhamdulillah kuperoleh, dan tak terasa 3 tahun lamanya aku sekolah di jurusan listrik yang siswa sekelasnya semuanya laki-laki. Ada 36 orang cowok ganteng menemani hari-hariku menggapai ilmu. Aku pun masih saja berteman dengan buku, dan seringnya aku ke perpustakaan sekolahku. Bahkan aku sering ke perpustakaan nasional di Salemba, dan menemukan hal-hal baru dari buku yang kubaca.

                                        Sebagian Teman-temanku dari STM ketika Reunian di Cipinang Bali
                                        Sebagian Teman-temanku dari STM ketika Reunian di Cipinang Bali


                                        Meskipun aku tak menjadi juara pertama di sekolahku, ketika lulus dari STM aku langsung diterima bekerja. Senang sekali aku ketika diterima bekerja, karena prosesnya cuma wawancara saja. Berkas nilaiku dianggap cukup oleh perusahaan Jepang yang memanggilku untuk menjadi karyawan di sana.

                                        Hanya beberapa bulan menikmati diri menjadi seorang karyawan atau buruh pabrik perusahaan Jepang, aku memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan memilih IKIP sebagai kampus perjuanganku. Alhamdulillah aku mendapatkan beasiswa, sehingga mengurangi beban orang tuaku. Itu semua berkat aku berteman dengan buku. Sisa-sisa waktu luangku selalu aku habiskan untuk pergi ke perpustakaan atau toko buku dekat kampus. Dari kedua tempat itu aku banyak mendapatkan ilmu dari buku yang kubaca. Akupun menjadi pembaca teraktif di perpustakaan kampusku.

                                        Alhamdulillah, aku lulus tepat waktu, dan lulus paling dulu dari teman-teman satu angkatan. Itu semua berkat berteman dengan buku. Kuhabiskan waktu luangku dengan banyak membaca buku. Akupun sempat menjadi ketua Himpunan Mahasiswa di jurusanku. Organisasi membuatku menjadi pandai memanaje atau mengatur waktu dengan baik. Aku pun direkomendasikan oleh almarhum Prof. Dr. Kusno, Dekan di fakultasku untuk menjadi guru di sekolah terkenal dekat kampusku. Gak kerasa, sudah 20 tahun aku menjadi guru di sekolah Labschool yang dikelola oleh Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

                                        Aku beruntung ditempatkan di sekolah yang mengerti akan pengembangan dan kualitas SDM-nya. Akupun terpilih untuk mendapatkan beasiswa S2 di Pascasarjana UNJ. Selama 2 tahun aku belajar ilmu teknologi pendidikan, dan selama itu pula aku menjadi paham bahwa belajar harus menyenangkan. Aku menjadi banyak tahu tentang metode dan model-model pembelajaran setelah kubaca banyak buku yang kudapatkan dari perpustakaan Pascasarjana. Kuhabiskan waktu luangku untuk berteman dengan buku, dan kulumat habis ilmu-ilmu pendidikan yang aku dalami.

                                        Berteman dengan buku membuatku menjadi berilmu. Bukan itu saja, setelah aku mendalami ilmu pendidikan dan penelitian, aku berusaha untuk menyusun sebuah buku. Aku pun mengajak seorang teman yang sevisi untuk menyusun sebuah buku Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berkat menulis buku itu, kami sering diundang berkeliling Indonesia menularkan virus PTK kepada teman-teman guru di seluruh Indonesia. Teman facebookku dari Aceh baru saja berkomentar di status terbaruku.

                                        Aku tuliskan status di facebook. Berteman dengan buku membuatku menjadi orang yang berilmu, dan berteman dengan buku membuatku menjadi seorang penulis buku. Bagaimana denganmu??? Lalu banyaklah komentar yang salah satu komentarnya dari Syarifah Nurmasyithah Buchari menuliskan begini:

                                        Sangat…benar…,.Buku..PTK yang diberikan sebagai..kenang2an..menjadi inspirasi..tuk saya menulis..dan Alhadullillah..bisa menambah…pendapatan,..terimakasih..bapak kusumah…

                                        Salam Blogger Persahabatan

                                        Omjay

                                        Berteman dengan Buku Membuatku Menjadi Berilmu

                                        Menjadi Guru Hebat dengan Internet Sehat

                                        Teman-teman Omjay yang saya sayangi dan banggakan. Saya diminta oleh organisasi mahasiswa di salah satu kampus terkenal di Jakarta untuk memberikan materi menjadi guru hebat dengan internet sehat. Tepatnya, setelah Jumat, 11 Mei 2012 di Kampus UNJ.

                                        Terus terang saya agak kelagapan juga dengan materi ini. Pertama saya belum menjadi guru hebat, dan kedua saya belum sepenuhnya memanfaatkan internet secara sehat. Lalu timbullah inspirasi untuk mencari buku-buku yang berhubungan dengan materi yang akan saya berikan. Dengan begitu akan banyak materi baru yang dapat saya berikan dalam kesempatan itu kepada para mahasiswa calon guru.


                                        Usai bertemu dengan ibu Sri (Kepala Telematika) di kantor Pemkot Walikota Bekasi, saya menyempatkan diri mampir ke toko buku Gramedia. Cukup lama juga saya berkeliling di toko buku gramedia yang berada di Mega Mall Bekasi. Tak terasa sudah dua jam lamanya saya mencari buku yang diharapkan dapat membantu saya menemukan "ilham" dalam melengkapi materi menjadi 'guru hebat dengan internet sehat'.


                                        Di saat saya mencari buku-buku di bidang pendidikan, ada terlihat buku terbaru saya yang berjudul menjadi guru tangguh berhati cahaya. Tentu sebagai penulisnya, saya bangga buku yang disusun dari tulisan saya di blog keroyokan kompasiana.com ternyata bisa terajut menjadi sebuah buku. Lalu saya pun berkata dalam hati, "Bukankah itu merupakan wujud dari pemanfaatan internet sehat? Menulis sedikit demi sedikit di internet lama-lama menjadi buku".

                                         

                                        Buku Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya di Toko Buku Gramedia Mega MallBekasi
                                        Buku Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya di Toko Buku Gramedia Mega MallBekasi


                                        Ternyata, saya merasakan keajaiban menulis di blog adalah kita seperti menyimpan tabungan di bank. Ketika kita rajin menabung, maka akan semakin banyak pula jumlah tabungan kita, ditambah bunga yang akan kita dapatkan setiap bulannya.


                                        Begitu pula dengan menulis. Bila kita rajin menulis di internet melalui blog, maka tulisan kita semakin hari semakin bertambah banyak. Bila kita menggabungkannya dalam sebuah tema, maka akan terajutlah sebuah judul buku yang menarik hati.


                                        Mungkin, kalau kita langsung membuat buku, diperlukan waktu yang cukup lama untuk membuatnya. Namun dengan bantuan internet, kita dapat memasukkan tulisan- tulisan kita ke dalam sebuah blog yang menjadi inkubator dalam melahirkan tulisan- tulisan kita yang berkualitas. Kita pun menjadi senang menulis setiap hari yang sudah masuk ke dalam alam bawah sadar kita, karena menulis menjadi sebuah kebutuhan.


                                        Untuk melahirkan sebuah tulisan yang berkualitas diperlukan bantuan seorang editor yang membantu kita menyusun rangkaian kata atau kalimat menjadi renyah dan mudah dicerna. Seorang blogger pada hakekatnya bukanlah seorang editor. Dia tetap membutuhkan orang lain yang membantunya menuliskan kalimat yang benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan atau EYD.


                                        Kembali kepada cerita menjadi guru hebat dengan internet sehat. Sayapun terpikat dengan sebuah buku yang berjudul "Resep Rahasia Master Twitter". Seorang guru hebat adalah seorang yang memiliki pengikut yang banyak. Kalau seorang guru era baru, tentulah harus memiliki follower atau pengikut yang banyak. Dia belum bisa disebut hebat bila belum memiliki follower di twitter yang jumlah pengikutnya banyak. Kok gitu ya???


                                        Saya akhirnya membeli sebuah buku karangan Alfa Hartoko di atas yang saya lihat sangat menarik untuk menambah materi menjadi guru hebat dengan internet sehat. Selain buku "Resep Rahasia Master Twitter", sayapun membeli sebuah buku yang berjudul "Prinsip-prinsip Manajemen Kelas" karya Salman Rusydie yang menurut saya sangat bagus dimiliki oleh seorang guru yang ingin dianggap hebat. Sebab seorang guru adalah guru yang mampu mengelola kelasnya dengan baik.

                                        Buku-Buku bagus yang Perlu dibaca Oleh Para Guru Hebat

                                        http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/05/1336616940770245790.jpg


                                        Manajemen kelas sangat diperlukan bagi mereka yang ingin menjadi guru hebat. Kemampuan guru mengelola kelasnya akan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi peserta didiknya. Sebab sebuah kelas merupakan ajang berkumpulnya manusia dengan berbagai karakter, dan latar belakang. Bila seorang guru terus mencari informasinya di internet, dan belajar dengan guru lainnya di dunia maya dalam mengelola kelas yang efektif dan efisien, maka dia akan menjadi guru hebat karena memanfaatkan internet secara sehat. Internet dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar dan berbagi pengalaman dan pengetahuan sesama guru untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas.

                                        Menjadi guru hebat dengan internet sehat sangat mungkin terjadi bila para guru mampu memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan menciptakan informasi baru dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen kelas. Belajar tidak lagi terjadi di dalam kelas saja, tetapi juga di luar kelas. Terjadi pembelajaran jarak jauh dimana guru dan murid saling berinteraksi di dalam dunia maya. Bila seorang guru juga mampu memanfaatakan jejaring sosual seperti facebook, dan twitter, bukan mustahil dia akan menjadi master facebook, dan juga master twitter. Folowernya pun menjadi semakin banyak.


                                        Saya pun akhirnya meminta pembaca untuk follow me twitter di @wijayalabs agar pengikut saya semakin bertambah. Dengan begitu saya akan menjadi guru hebat di era baru dengan pengikut di twitter yang terus bertambah setiap harinya. Jangan lupa follow me ya! hehehe.

                                         

                                        Salam blogger persahabatan
                                        Omjay 

                                        Menjadi Guru Hebat dengan Internet Sehat

                                        Ibu dan Buku

                                        Ibu adalah orang yang melahirkan kita ke dunia ini. Berkat jasa ibu kita membesar dan mandiri. Sedih sekali bila kita membesar tanpa kehadiran seorang ibu. Pasti ada sesuatu yang terasa hilang dari dalam diri. Sebab ibu adalah permata hati.

                                        Ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak-anaknya. Bila ibu sampai menjauh dengan anak yang dilahirkannya, pastilah ada “sesuatu” dari dalam diri yang perlu diperbaiki. Sebab menurut fitrahnya, seorang ibu harus dekat dengan perkembangan anak-anak yang dilahirkannya. Terkecuali ada suatu keadaan yang memaksa ibunda menjauh dari buah hatinya.

                                        Bagi saya ibu adalah contoh keteladan hidup. Ibu membesarkanku dengan rasa kasih sayangnya yang tulus. Belum pernah kudengar ada keluhan keluar dari bibirmu yang mengajarkan kebaikan. Ibu senantiasa mendampingi hari-hariku dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan. Meskipun aku tahu ada kesedihan di raut wajahmu yang cantik itu. Ada duka yang kau sembunyikan untuk kebahagiaan anak-anakmu.

                                        Ibu mengajarkanku membaca dan menulis. Ibu mengenalkanku pada dunia buku. Buku yang harus kubaca dan kutuliskan kembali. Kubaca perlahan-lahan sampai akhirnya aku mengerti yang kubaca. Kutulis pelan-pelan angka dan huruf yang kukenal, sampai akhirnya aku bisa menulis. Menulis apa saja yang kulihat, dan ibu menyiapkan buku tulisnya. Ibupun menyiapkan waktunya untukku agar bisa membaca dan menulis.

                                        Ibu dan buku tak pernah lepas dari duniaku. Ibu yang mengenalkan aku pada buku, lalu gurukulah yang menjelaskan tentang manfaat membaca buku. Akupun serasa berkeliling dunia bila mendapatkan buku karya-karya penulis handal dan terkenal. Pikiranku melayang jauh dan berimajinasi seolah-olah aku ikut bermain dalam cerita yang dibuat oleh penulisnya sekaligus juga pengarangnya.

                                        Penulis berbeda dengan pengarang, ibuku menjelaskan waktu itu. Kata ibu pengarang jauh memiliki kreativitas menulis dan mampu berimajinasi dari alam pikirannya yang liar, sedangkan penulis baru pada tahap kreativitas menulis saja, dan belum mampu berimajinasi dengan liar. Itulah mengapa seorang pengarang disebut penulis handal. Sebab dia menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada, dan membuat apa yang diceritakannya seolah-olah terjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Cerita superman dan batman adalah salah satu contohnya yang kutemukan dalam buku-buku yang dibelikan ibu kepadaku waktu itu. Belakangan aku tahu cerita fiksi jauh lebih sulit dibuat daripada cerita non fiksi.

                                        Dari beberapa kopdar bogger, saya sangat menaruh hormat buat mereka yang sudah membuat dan menulis buku. Saya pun sangat senang bila mendapatkan hadiah berupa buku. Apalagi bila buku itu diberikan langsung oleh penulisnya secara gratis. Seperti yang saya alami dalam kopdar kompasiana di Taman Ismail Marzuki. Kami yang hadir mendapatkan oleh-oleh buku dari bang Julianto Simanjuntak.

                                        Gambar

                                        Bila melihat buku, entah kenapa saya menjadi teringat ibu. Ibu dan buku adalah sesuatu yang sangat dekat denganku. Ibuku akan memarahiku kalau aku lupa waktu. Apalagi bila meninggalkan sholat 5 waktu. Sedangkan buku adalah tempat curahan hatiku, dan buku adalah guru yang tak pernah marah. Aku merasakan buku yang kubaca sangat mempengaruhiku. Terutama buku-buku yang kusuka dan menjadi sahabatku.

                                        Ibu mengajarkanku untuk bersahabat dengan buku. Dengan banyak membaca buku, banyak pengetahuan kuperoleh. Banyak pengalaman hidup orang lain kubaca sampai tuntas. Akupun belajar dari orang-orang hebat seperti sukarno-hatta. Belajar dari kisah hidup mereka dan berjuang demi kemerdekaan bangsanya.

                                        Ibu tak pernah jauh dari buku. Itulah mengapa kulihat ibu selalu serba bisa menjawab pertanyaanku. Apa saja yang kutanyakan pastilah bisa terjawab oleh ibu. Itulah buah dari membaca, yang kutahu setelah aku dewasa. Ternyata banyak membaca buku membuat ibuku berbeda dengan ibu-ibu lainnya. Ibuku menjadi perpustakaan pertamaku.

                                        Sepanjang hidupnya, ibu mengisi hari-hari luangnya dengan membaca buku. Kata ibu, buku adalah jendela ilmu. Dari proses membaca itulah didapatkan berbagai ilmu pengetahuan. Siapa yang rajin membaca akan mendapatkan pengetahuan lebih banyak daripada yang kurang membaca. Mereka yang gemar membaca akan merasakan sesuatu yang berbeda, karena pikirannya sudah dipengaruhi dari apa yang dibacanya. Bila bukunya bagus, maka akan banyak pengetahuan yang didapat. Namun bila bukunya kurang bagus, hanya akan mengecewakan pembaca saja. Itulah mengapa ibuku selalu selektif dalam membeli buku.

                                        Ibu dan buku, selalu menyertai hari-hariku bersamanya. Tiada hari tanpa membaca buku. Tiada hari tanpa bersama ibu di sampingku. Itulah masa-masa indah ketika ibu masih ada di dunia. Sebuah kenangan manis yang tak akan kulupa sepanjang masa.

                                        Salam Blogger Persahabatan

                                        Omjay