PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI
Disusun oleh : Asmani
Dari : TK Islam Arafah
Pengembangan fisik motorik pada anak usia usia dini dapat melalui kreatifitas anak melalui permainan. Pendekatan permainan kreatif digunakan sebagai dasar untuk merancang sebuah kurikulum. Guru dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan pengalamannya mengajar di kelas.
Pendekatan permainan kreatif berhubungan dengan potensi kreatifitas yang dimiliki tiap anak. Permainan kreatif akan mendukung pengembangan fisik motorik anak dalam beberapa aspek seperti berikut ini :
- Koordinasi mata dengan tangan atau mata dengan kaki, meliputi kegiatan menggambar, menulis, memanipulasi atau memainkan objek, latihan ingatan visual, melempar, menangkap dan menendang.
- Keterampilan gerakan lokomotor meliputi berjalan, melompat, melonjat, berlari, berguling, merayap dan merangkak.
- Keterampilan gerakan nonlokomotor meliputi duduk, berdiri, melambaikan tangan, hadap kanan – kiri, merentangkan tangan, membungkuk dan jongkok.
- Pengelolaan dan pengendalian tubuh, meliputi berjalan di atas papan titian, mengikuti jejak, senam irama, mengukur jarak dengan melangkah atau melompat, berlari.
Bermain merupakan sarana bagi anak untuk mengungkapkan kreatifitasnya. Melalui bermain anak dapat menganalisis berbagai situsi atau benda dan mencoba menemukan cara baru untuk menatanya kembali. Misalnya, saat bermain bongkar pasang dengan balok, anak bisa membuat bentuk mercusuar, kemudian di bongkar lagi membuat sebuah terowongan bawah tanah, dibongkar lagi, lalu membuat gedung perkantoran.
Guru memegang peran penting dalam proses kreatif saat anak – anak bermain. Guru diharapkan mempunyai kepekaan yang tinggi untuk tidak membuat anak – anak ngambek di tengah – tengah proses kreatif mereka. Guru semestinya faham kapan saatnya membiarkan pembelajaran kreatifitas tetap berjalan dan bagaimana menjaga supaya pemikiran dan gagasan anak tetap lancar mengalir.
Pada pembelajaran di TK, permainan kreatif untuk mengembangkan fisik motorik anak dapat dilakukan dengan 3 jenis kegiatan bermain yaitu :
- Latihan
Jenis permainan ini banyak digunakan untuk bayi atau anak dibawah usia 3 tahun.
- Bermain Symbolik
Permainan symbolik banyak dilakukan saat anak berusia 2-7 tahun, yang terbagi menjadi 2 tahap, yaitu bermain pura – pura untuk anak usia 2-4 tahun dan bermain drama untuk anak usia 4-7 tahun.
- Perlombaan
Jenis permainan perlombaan biasanya dilakukan saat anak berusia 7-12 tahun, namun juga dapat dilakukan untuk anak – anak usia TK.
Mengembangkan fisik motorik di TK melalui bermain kreatif memerlukan perencanaan yang matang agar pelaksanaannya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Untuk memulai rancangan permainan tersebut, terlebih dahulu kita perlu mengidentifikasi aspek tujuan pengembangan fisik motorik yang diinginkan, kemudian mencari jenis permainan yang sesuai, setelah itu pikirkan apa saja alat atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk permainan tersebut dan kelompok mana yang melakukan permainan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa contoh permainan kreatif sesuai dengan aspek tujuan yang diinginkan :
- Permainan kreatif untuk motori halus
- Aku dapat memakai naju sendiri (jenis : latihan)
- Topeng / boneka piring kertas (jenis : seni)
- Permainan kreatif untuk gerakan lokomotor
- Berkunjung ke kebun binatang (jenis : drama)
- Ayo dorong terus (jenis : perlombaan)
- Sedang apa sekarang? (jenis : latihan)
- Bermain cermin (jenis : bermain simbolik)
- Permainan kreatif untuk olah dan kontrol tubuh
- Burung – burung di pohon (jenis : dramatisasi irama bebas)
- Kereta dorong (jenis : perlombaan)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.