Puasa Hari Ketigabelas

Ketika Sehari Tak Menulis, ada penyesalan dalam diri. Sebuah aktivitas yang terbiasa rutin dikerjakan, terlupakan tanpa disengaja.

menulis

Semalam lelah dan letih menghinggapi diri. Saya langsung tertidur pulas. Saya dibangunkan istri untuk makan sahur.

Seharian terlalu asyik blogwalking. banyak blog yang dikunjungi. Saya banyak membaca tulisan kawan-kawan guru yang semakin hari semakin bagus. Blog mereka sudah mulai terlihat hidup. Ada interaksi di dalamnya. Tulisannya semakin enak dibaca.

Biasanya sebelum tidur saya sempatkan menulis artikel di blog. Kemarin belum sempat sama sekali. Kesibukan telah membuat saya terlupa untuk menulis hari ini.Itulah alasan yang saya cari-cari sebagai pembelaan diri.

Menulis dalam kesibukan memang tidak mudah. Kepandaian dalam mengelola waktu itu kuncinya. Kali ini saya kalah. Dikalahkan oleh diri sendiri.

Ketika sehari tak menulis, rasanya ada yang hilang. Sebab buat saya menulis itu sebuah kebutuhan. Sama seperti makan dan minum. Terasa lapar dan haus bila tak menulis.

Pagi ini saya penuhi kebutuhan itu. Mulai menulis lagi untuk diri sendiri. Kalau dibaca oleh orang lain adalah bonusnya.

Itulah salah satu cara saya melakukan kebaikan. Dengan menulis saya merasakan telah berbuat kebaikan kepada sesama.

Puasa ramadhan hari ketigabelas kemarin membuat saya lebih introspeksi diri. Ketika kita berbuat baik, belum tentu disambut dengan baik. Jadi lanjutkan saja untuk berbuat baik tanpa harus membuat diri menjadi riya dan gila pujian.

Terkadang kritik itu obat. Tidak enak mendengarnya. Kita menjadi tidak suka dengan orang yang mengkritik kita. Padahal justru itu bagus buat kita. Dengan begitu kita akan menjadi orang yang lebih baik.

Jadi ingat sinetron preman pensiun 4 pagi ini di RCTI. Seorang copet menyadari dirinya kalau telah berbuat kejahatan. Ada unsur kebaikan dalam dirinya. Tapi hawa nafsu telah mengalahkannya untuk berbuat baik. Akhirnya menjadi copet tetap dilakukannya setiap hari.

Kebaikan sangat berbeda dengan kejahatan. Kebaikan akan selalu menuntun diri melakukannya. Kejahatan akan selalu menggoda iman yang lemah. Oleh karena itu kuatkan iman setiap hari.

Menulis adalah cara saya menjaga kekuatan iman. Sambil menemani istri mengaji saya tuliskan ini. Sesekali membetulkan bacaan quran yang dilantunkan istri. Saya niat akan membeli al Quran baru untuk istri tercinta di hari ulang tahunnya sebentar lagi.

Ya Allah jadikanlah kami hamba yang mulia di matamu. Jauhi kami dari sifat riya, sombong, iri dan dengki. Sebab sifat itu mendekati kita ke pintu neraka. Astaghfirullah al adzim. Semoga kita dijauhkan dari sifat yang buruk. Aamiin.

Salam blogger persahabatan

Omjay, guru blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com

3 responses to “Puasa Hari Ketigabelas

  1. grefer pollo

    tulisan yang keluar dari hati akan terasa hidup dibaca

  2. Semoga Puasa Kita diterima oleh Allah SWT http://www.sarastiana.com

  3. menyenangkan memmbaca nya