Sebuah tulisan akan enak dibaca jika tulisan memiliki ‘ruh’ atau ‘jiwa’. Cara terbaik memberikan ruh adalah sebagai penulis, anda harus tahu dalam satu kalimat, hal apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca. Sebuah buku yang tebalnya berlembar-lembar pun pada akhirnya punya satu tema besar yang ingin disampaikan. Hal itulah yang saya baca dari buku karya ibu Safitri Yuhdiyanti.
Buku Rahasia Menulis dengan Mudah Bagi Pemula dapat terwujud, adalah buku resume yang dihasilkan saat era pandemi Covid-19 dari sebuah grup pelatihan Belajar Menulis Online Gelombang 9 bersama Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. Selama 30 kali pertemuan kuliah online, para peserta dipertemukan dengan para penerbit buku dan narasumber luar biasa yang sudah menghasilkan banyak karya.
Sebelum menulis alangkah baiknya kita membuat blog terlebih dahulu supaya kita fokus dalam menulis dan penyimpanannya juga rapi (tidak tercampur dengan konten lain). Blog juga memiliki fitur menu kategori tulisan sehingga memudahkan mengeksplor isi blog. Selain itu menulis di blog lebih enak dari pada di facebook, karena tulisan akan mudah dicari walaupun sudah puluhan tahun.
Menulis adalah suatu keahlian. Tidaklah mudah bagi setiap orang untuk menuangkan semua yang ada di pikirannya dalam bentuk tulisan. Tentunya bagi penulis yang ingin bisa menulis dan menerbitkan buku, maka membaca adalah adalah salah satu vitaminnya. Menulis merupakan sebuah proses yang lambat laun kita akan menyukai tulisan kita sendiri.
Omjay mengingatkan agar kita kembali meluruskan niat untuk menulis hingga dapat diterbitkan menjadi sebuah buku. Sebuah motivasi awal yang Omjay sampaikan sebelum menyampaikan materi. Selama ada kemauan di situlah ada jalan dan bukan hanya sertifikat 40 jam yang kita kejar tapi semua peserta dapat menerbitkan buku ber-ISBN.
Bagi penulis pemula tentunya akan merasa gagap saat mau mengawali merangkum materi. Solusinya adalah supaya kita saling membaca dan memuat tulisan para peserta di grup ke dalam blognya. Hal ini diperboleh asalkan tetap mencantumkan sumbernya. Sebagai seorang blogger tentunya ada sesuatu yang tidak menyenangkan yaitu di saat tulisan kita diambil orang lain tanpa mencantumkan nama kita.
Pesan Omjay supaya terus saja menulis. Mulailah menulis yang ringan-ringan saja. Berawal dari menulis 3 alinea. Alinea pembuka yang memikat hati pembaca. Alinea isi yang terurai sistematis dan alinea penutup yang membuat orang lain tercerahkan. Menulis adalah suatu keterampilan yang bisa dilatih dan diajarkan. Ibarat pisau yang harus selalu diasah supaya tajam saat digunakan.
Sebuah Pengantar dari Omjay, Guru Blogger Indonesia
ilustrasi
Corona datang begitu tiba-tiba, dan membuat semua guru Indonesia mendadak melakukan pembelajaran jarak jauh yang disingkat PJJ. Kesempatan itu tak saya sia-siakan. Saya mengajak para guru anggota PGRI untuk menulis di saat wabah Corona yang semakin merajalela di Jakarta. Bahkan terus meningkat di beberapa kota di Indonesia.
Saat wabah corona melanda negara Indonesia, banyak hal yang terjadi, dan berbagai perubahan terjadi begitu saja. Siapa menyangka negara yang aman, tentram, warganyapun sehat wal’afiat harus mengalaminya.Tiba-tiba datang wabah yang penularannya sangat cepat. Hal itu dapat mengubah perilaku hampir setiap orang dalam kegiatan. Salah satunya adalah penulis buku ini. Perilaku yang berubah pada dirinya yaitu mulai rajin menulis setiap hari.
Buku Menulis di Saat Wabah Corona merupakan kumpulan resume/ringkasan materi yang berisi tentang tulisan yang sangat menarik dan inspiratif dari kuliah online bersama omjay dan kawan-kawan. Berbagai teknik menulis dan menerbitkan buku, serta bagaimana menulis cepat, bahkan menulis dalam seminggu dapat menjadi buku. Sungguh sebuah pengalaman baru yang luar biasa. Beliau melakukan itu dari Bengkulu. Sebuah kota yang terkenal dengan bunga Raflesia. Saya pernah mengisi materi di sana.
Pada buku Menulis di Saat Wabah Corona merupakan ilmu yang diikat agar dapat selalu diingat penulis dan pembaca sekalian. Pada tulisan yang berjudul “Menulis dalam Momen Spesial” dan “Mengajar Gaya Motivator”, pembaca akan menemukan metode mengajar yang luar biasa. Sehingga dapat menjadi panduan untuk mengajar dan belajar menulis sehingga pembaca dapat belajar menjadi penulis.
Ibu Lusia Wijiatun, penulis buku ini menyelesaikan pendidikan S1-nya di IKIP Universitas Terbuka Melalui Pembelajaran Jarak Jauh UPJJ Bengkulu. Sebagai guru, penulis sering mendampingi siswa ke berbagai ajang lomba, bahkan pernah mendampingi siswanya pada kegiatan Festival seni tingkat Nasional. Menulis baru saja dilakukan ketika wabah corona ini. Proses pembelajaran online melalui WAG yang membuat penulis dapat menghasilkan buku ini. Sebuah kisah nyata yang sungguh menginspirasi.
Membaca buku belajar menulis gratis bersama Omjay dan kawan kawan karya ibu Anis Wardani yang berasal dari kota Ngawi Jawa Timur ini, membuat Omjay terharu. Wanita kelahiran 9 Juli 1967, dan pernah kuliah di program sarjana S-1 FPMIPA jurusan Kimia IKIP Yogyakarta mampu membuat buku ini sangat menarik. Saat ini beliau mengajar Kimia di MAN 2 Kulon Progo Yogyakarta dan sangat aktif dalam kegiatan belajar menulis online di WA Group PGRI.
Anis Wardani
Awalnya saya tak mengira kalau belajar menulis dan menerbit buku bisa lewat WA. Aplikasi ini biasa dipakai hanya untuk saling berkomunikasi saja. Namun seiring perkembangan zaman, ternyata aplikasi ini banyak digunakan orang. Sebab mudah cara pemakaiannya dan irit kuota. Para narasumber dan peserta berinteraksi hanya melalui aplikasi WA. Awal Juni 2020 kami memulainya, dan tak terasa akhir Juli ini sudah banyak sekali buku peserta terbit. Hal ini berkat motivasi luar biasa dari para narasumber yang omjay ajak untuk berbagi ilmu lewat WA Group.
Setiap peserta kami wajibkan untuk mempunyai blog pribadi di internet, dan menuliskan resumenya di blog tersebut. Dari pertemuan pertama hingga 20 kali pertemuan tak terasa. Banyak ilmu menulis dan motivasi dari para narasumber yang bisa dibagikan kepada pembaca dalam bentuk tulisan dan akhirnya menjadi buku yang layak terbit. Mereka yang hanya menyalin atau copy paste pasti akan ketahuan. Sebab banyak orang membaca blognya. Namun, buat mereka yang kreatif, pasti bisa mengemasnya dengan bahasa sendiri. Tulisannya enak dibaca, dan terasa renyah untuk dinikmati berlama-lama.
Saya mengucapkan selamat kepada ibu Anis wardani yang telah mampu menyelesaikan bukunya. Membaca bukunya membuat saya berharap semakin banyak guru yang menulis dan menjadi blogger. Kegiatan kami memang gratis, dan tidak ada pungutan biaya satu sen pun. Hal ini kami lakukan dengan sebuah harapan, semakin banyak guru yang mampu menerbitkan bukunya setelah belajar menulis gratis. Anda cukup kirim nama dan asal sekolah ke WA 08159155515 untuk ikut bergabung di WA Group.
Kita bisa memulai menulis di blog setiap hari sebagai catatan harian. Seperti kata pepatah “sedikit-sedikit lama- lama menjadi bukit”, jika sudah banyak maka bisa dijadikan sebuah buku, isinya bisa apa saja yang bisa kita tulis, bisa kegiatan mengajar sehari-hari, bisa curhatan, bisa resep-resep, dan sebagainya. Sebuah buku bisa juga dari kumpulan beberapa tulisan orang banyak, maka OmJay mengajak kita semua memulai menulis untuk dirajut menjadi sebuah buku yang layak jual sehingga dilirik penerbit mayor.
Mari kita lumat habis buku yang bagus ini, dan anda bisa juga membaca blog penulisnya yang selalu ramai dikunjungi banyak orang. Anda bisa berkunjung ke alamat blog ibu Anis Wardani, dan dapat anda buka di https://wardani20.blogspot.com/
Banyak orang tidak tahu cara baru menerbitkan buku. Padahal cara ini sudah banyak dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Menulis setiap hari adalah cara Buya Hamka menerbitkan buku.
Tokoh agama dan sastrawan ini, melakukan kegiatan menulis setiap hari. Artikelnya sangat berisi. Tak mudah basi. Sangat menginspirasi dan memotivasi. Pembaca yang telah membaca hasil karyanya pasti akan memuji.
Saya termasuk orang yang mengagumi beliau. Buya Hamka bersama kakek Dimjati sama sama mendirikan Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sayangnya kakek tidak menulis, sehingga karyanya tidak terkenang seperti Buya Hamka.
Cara baru menerbitkan buku saya ujicobakan kepada para guru. Kawan kawan guru saya ajak menulis di blog. Mereka menulis dan berlatih menulis setiap hari di blog. Hasilnya dahsyat sekali. Salah satunya, buku yang berjudul 25 jurus trik jitu menulis dan menerbitkan buku karya ibu Rita Wati.
Saya mengenal beliau dari tulisan-tulisannya di blog yang enak dibaca. Diam diam saya mengagumi tulisannya yang tidak biasa. Bahkan tanpa diminta langsung saya viralkan ke media sosial yang saya kelola.
Membaca buku 25 jurus trik jitu menulis dan menerbitkan buku membuat saya terharu. Kesabarannya dalam membuat resume kuliah online bersama Omjay dan para narasumber lainnya telah terajut menjadi sebuah buku. Saya membacanya sampai habis selama 2 hari, Sabtu dan Minggu.
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Itulah pepatah langit yang selalu diungkit. Membuat para guru Indonesia menjadi bangkit. Tetap sehat dan tak pernah merasakan sakit.
Inilah cara baru menulis dan menerbitkan buku. Anda tak akan merasa jemu, membaca tulisan dari penulis yang berasal dari Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau yang sekarang mengabdi di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana prov.Bali yang ingin maju.
Selamat dan sukses untuk ibu Rita Wati. Karyamu akan selalu bersemi dihati ini. Teruslah menulis sebelum mati. Buku adalah ilmu yang tak pernah mati.
Seperti karya karya indah Buya Hamka. Di bawah lindungan kabah adalah salah satu buku hasil karyanya sepanjang masa. Herjunot Ali, salah satu murid omjay di SMP menjadi aktornya. Bukunya difilmkan dengan rasa bangga. Walaupun penulisnya telah tiada.
Ayo segeralah pesan buku yang menginspirasi ini. Ibu Rita Wati telah menggiring pembacanya untuk menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay, Guru Blogger Indonesia
Penulis buku best seller Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi.
Rabu, tanggal 8 Juli 2020 merupakan pertemuan ke-tujuhbelas, kelas belajar menulis online gelombang 12 bersama Om Jay. Pertemuan dibuka oleh OmJay yang mempersilahkan Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator dan nara sumber kita malam ini adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI, penulis buku bersertifikat BNSP dan Asesor BNSP.
buku karya siswa
Bapak Joko Irawan Mumpuni menyampaikan materi dengan cara memberikan slide dan paparan menggunakan voice note tujuannya supaya peserta memperhatikan dengan seksama tidak hanya copy paste. Ide yang bagus untuk membiasakan menulis dengan bahasa sendiri. Suara beliau jelas, tegas, intonasi mantap, pelan-pelan sehingga mudah untuk diikuti sambil membuat resume.
Publikasi Bagi Akademisi untuk Apa?
Bapak Joko Mumpuni lebih suka menggunakan istilah publikasi atau penerbitan daripada istilah menulis. Karena menulis hanya sekedar menulis, semua orang bisa menulis, tetapi belum tentu menerbitkan tuisannya. Guru termasuk akademisi. Menurut Bapak Joko, publikasi bagi akademisi memiliki tujuan antara lain:
Orientasi pada profit, ingin mendapatkan royalti.
Nirlaba (CSR/ Pengabdian). Hidup ini harus berarti bagi sesama.
Branding/ Promosi. Supaya menang dalam Pilkada.
Memenuhi regulasi/ Akreditasi. Bagi dosen dan guru untuk memenuhi regulasi kenaikan pangkat.
buku karya siswa
Kita Pada Level Apa?
Apa tujuan kita menerbitkan tulisan? Ada 8 langkah yang disampaikan oleh bapak Joko Irawan Mumpuni. Kita termasuk pada tangga yang mana?
Saya tidak ingin melakukannya
Saya tidak dapat melakukannya
Saya ingin melakukannya
Bagaimana saya melakukannya?
Saya akan mencoba melakukannya.
Saya dapat melakukannya
Saya akan melakukannya
Ya, Saya melakukannya
Bapak Joko Irawan Mumpuni, mengharapkan kita pada level sudah melakukannya (sudah menulis), artinya langkah kita sudah benar. Apakah sampai di sini sudah selesai? Ternyata belum. Mengapa? Karena untuk menjadi penulis yang bukunya layak diterbitkan oleh penerbit harus memenuhi beberapa syarat. Bagi orang yang sudah populer, akan lebih mudah menerbitkan buku, misalnya Pak Jokowi, apapun yang beliau tulis akan laris. Yang paling bagus adalah penulis populer menulis buku yang juga populer, pasti akan sangat laris manis. Bagaimana dengan posisi penulis pemula? Bagi penulis pemula tidak perlu berkecil hati karena bisa menulis tema-tema yang sedang populer dan berusaha menulis dengan bagus. Insyaa Allah akan diterbitkan jika memenuhi kebutuhan pasar.
Ekosistem Industri Buku
buku karya siswa
Ada 4 komponen kelompok Besar (Stakeholder) pada ekosistem penerbitan buku yaitu:
Penerbit
Pelaku pasar yang memiliki tanggung jawabnya paling besar. Mendapatkan persentase 60% tetapi menanggung biaya produksi dan kerugian jika buku tidak laku.
Penyalur (Toko Buku)
Pelaku pasar mendapatkan keuntungan 30%.
Pembaca
Merupakan pangsa pasar.
Penulis
Pelaku pasar, yang mendapat keuntungan paling besar. Mendapat royalti 10%.
Menurut Bapak Joko Irawan Mumpuni, ada beberapa penghambat pertumbuhan industri penerbitan, antara lain: minat baca yang kurang, cenderung lebih suka menonton youtube dan televisi, literasi tertinggal karena minat menulis kita kurang, lebih banyak kebiasaan bicara, dan yang terakhir adalah kurangnya apreasi terhadap hak cipta, banyak buku difoto copy dan dibajak, akhir-akhir ini e-book ilegal, buku resmi discan dan didistribusikan yang merugikan pennulis dan penerbit.
Proses Naskah Menjadi Buku
Ada 4 langkah proses pengiriman naskah sampai siap dijual, langkah-langkah tersebut antara lain:
Naskah dikirim ke penerbit, sebaiknya mengirim naskah berupa hard copy supaya aman, jika sudah disetujui pihak penerbit, baru menyerahkan soft copy.
Naskah akan dinilai (direview), apakah naskah tersebut jika dijadikan buku layak jual atau tidak.
Jika naskah diterima, penulis mengirim soft copy lengkap, berisi tentang judul buku, daftar isi lengkap, sinopsis, CV penulis.
Penerbit bisa menentukan, edit, setting, cetak, dan buku siap dijual.
Proses Editing dan Setting
Proses editing dan setting dilakukan oleh pihak penerbit. Berikut ini penjelasan dari Bapak Joko Irawan Mumpuni.
1. Penerbit tidak menolak naskah dengan alasan editorial yang buruk (salah kalimat, salah ketik, titik, koma yang salah), karena penerbit Andi memiliki lebih dari 60 editor, yang merupakan ahli bahasa semua, sejelek apapun akan diedit oleh editor penerbit Andi. Bahkan penulis akan kaget karena naskah yang sudah menjadi buku akan menjadi lebih enak dibaca.
2. Siapa yang menentukan Judul? Judul berhubungan dengan setting cover, judul biasanya usulan dari penulis dimodifikasi oleh penerbit supaya laku karena penerbit sudah jauh lebih berpengalaman daripada penulis disesuaikan dengan minat baca masyarakat. Jadi cover, judul dan sinopsis harus dibuat menarik.
Ciri-ciri Penerbit yang Baik
Bapak Joko Irawan Mumpuni menjelaskan ciri-ciri penerbit yang baik. Adapun ciri-ciri penerbit yang baik adalah sebagai berikut:
Memiliki visi misi yang jelas
Memiliki Bussiness core lini produk tertentu
Pengalaman penerbit
Jaringan Pemasaran
Memiliki Percetakan sendiri
Keberanian mencetak jumlah eksemplar
Kejujuran dalam membayar royalti
Apa yang penulis diperoleh?
Apabila buku sudah terbit, penulis akan memperoleh hal-hal berikut ini:
Peningkatan Finansial
Royalti 10%, jumlah royalti tergantung jumlah pemasaran.
Diskon pembelian langsung
Seminar/ mengajar
Peningkatan Karir
Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
Peluang karir di institusi atau perusahaan
Kepuasan Batin
Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa
Ketika buku kita ada di toko buku besar
Reputasi
Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya.
Sering diundang seminar.
Ada 4 kwadran jenis penulis.
Penulis idealis adalah penulis yang tidak butuh uang. Biasanya para guru besar. Atau orang-orang kaya yg ingin nulis hanya untuk branding.
Penulis industrialis adalah penulis yang minta royalti banyak.
Bukan penulis idealis
Bukan penulis indutrialis
Yang disukai oleh penerbit adalah gabungan dari kedua kwadran penulis, yaitu penulis idealis dan penulis industrialis. Karena mereka selalu menjaga mutu tulisan tetapi juga produktif.
Pertanyaan yang sering muncul dari penulis adalah: Kapan buku kita diterbitkan? Penerbit tidak pernah menggunakan sistem first in first on (yang masuk duluan akan terbit terlebih dahulu, yang masuk terakhir akan terbit terakhir) tetapi tergantung dari kebutuhan pasar, buku manakah yang lebih dibutuhkan oleh pasar dalam waktu dekat. Untuk menentukan waktu yang ideal, adalah H-3 bulan, supaya ada persiapan waktu yang lebih longgar dan tidak mengorbankan kualitas buku.
Kesimpulan dari Bapak Joko Irawan Mumpuni.
Banyak salah pengertian antara apa yang diinginkan oleh penulis dan penerbit, namun setelah ada komuniaksi semua akan terjawab. Bagaimana naskah yang diterima atau ditolak? Apakah ini pernyataan atau pertanyaan? Sebagai penutup Bapak Joko Irawan Mumpuni memberikan analogi dengan pertanyaan 7 ekor burung. Pada intinya beliau berharap kepada peserta belajar menulis online bersama Om Jay untuk segera menulis, apapun yang terjadi kirimkan dengan segala resiko sehingga banyak belajar.
Materi yang luar biasa sangat bermanfaat, memberikan motivasi kepada saya untuk semakin menguatkan niat untuk menulis dan menerbitkan buku. Semoga suatu saat buku saya dapat diterbitkan oleh penerbit Andi. Terima kasih Bapak Joko Irawan Mumpuni selaku nara sumber, semoga ilmunya menjadi amal jariyah. Terima kasih juga kepada Om Jay yang selalu memfasilitasi group belajar menulis online, dan juga kepada Bu Aam Nurhasanah yang telah mendampingi jalannya kuliah pada malam ini, semoga Bapak Ibu sehat selalu dan mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT.
Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.
Kemarin pak Bambang Purwanto datang ke rumah di jalan Jamika Bandung . Beliau guru TIK SMP Taruna Bakti Bandung. Biasa dipanggil Mr. Bams yang selama ini membantu omjay dalam tim relawan belajar menulis dan menerbitkan buku.
Dalam kegiatan ini kami sukarela membantu kawan kawan guru yang ingin maju dan menerbitkan buku.
Senang sekali mendapatkan kunjungan ini. Sebab selama ini kami hanya berkomunikasi lewat dunia maya. Belum pernah bertemu selama kegiatan guru menulis dan menerbitkan buku. Allah mempertemukan kami hari itu.
Mr. Bams menelpon saya sore hari. Katanya sudah di depan Apotik Jamika Bandung. Saya terbangun dari mimpi. Kemudian keluar kamar dan melihat Mr. Bams sudah di ujung gang depan rumah.
Kedatangan Mr. Bams membuat saya gembira di hari kedua berada di kota Bandung. Apalagi beliau membawa buku Informatika karya kawan- kawan Ikatan Guru TIK PGRI. Sekolahnya akan membeli banyak dan semoga dapat harga khusus dari penerbit Andi Yogyakarta.
Kami ngobrol sebentar. Saya bercerita tentang perjuangan guru TIK yang matpelnya hilang dalam kurikulum 2013 dan diganti prakarya. Inilah perjuangan panjang yang tak pernah kami lupakan. Guru TIK bersatu mengembalikan matpelnya bersama PGRI.
mas Dedi narsum dari kominfo
Kini TIK berubah nama menjadi informatika. Belum banyak sekolah yang berani untuk memberikan matpel TIK karena belum ditunjuk dan dikunci di dapodik kemdikbud. Perjuangan guru TIK belum selesai dan kita harus terus berjuang agar matpel informatika bisa diajarkan di semua sekolah dari jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Kementrian informatika juga sudah ada dan buku informatika yang kami susun banyak mendapatkan bantuan dari kementrian komunikasi dan infornatika.
Hari kedua di kota Bandung membuat saya bahagia. Sedikit demi sedikit penyakit yang ada dalam diri mulai membaik. Apalagi setelah dapat informasi, bahwa organisasi kami akan disurvei sekertariatnya di Kebun Jeruk Jakarta Barat oleh tim dari kemdikbud. Bila lolos verifikasi, maka kami akan ditunjuk menjadi salah satu organisasi guru penggerak Indonesia.
sekertariat KOGTIK
Hari kedua di kota Bandung membuat saya merenung. Organisasi guru TIK yang kami bentuk dengan semangat kebersamaan sedikit demi sedikit telah memberikan kontribusi untuk negeri ini. Telah lebih dari 55 kota kami datangi bersama sponsor Telkom dan Epson Indonesia.
Hari kedua di kota Bandung membuat saya semakin gembira, karena dikunjungi para sahabat dunia maya. Seorang kawan guru TIK lainnya mengirimkan pesan akan berkunjung ke rumah kakak ipar di jalan Jamika Bandung.
dokumentasi kegiatan elearning di berbagai kota
Selama beristirahat di kota Bandung, saya menginap di rumah teh Ros dan A Didin. Teh Ros guru Pns SD di kota Bandung dan A Didin pengusaha genteng metal dan berjaringan. Suami istri ini sangat baik sekali menerima kami. Rumah ibu mertua tidak jauh dari rumah mereka.
Semalam saya telpon Teh Wiwin. Beliau guru TIK di Bekasi. Kami sering berbagi ilmu ke berbagai kota untuk berbagi ilmu Elearning dan menulis di blog.
Teh Wiwin melaporkan bahwa persiapan visitasi dari kemdikbud sudah semakin oke. Pak Bambang Susetiyanto, ketua kami sudah merapihkan sekertariat menjadi lebih enak dipandang. Mohon doanya organisasi kami lolos dalam seleksi guru penggerak kemdikbud.
Pagi ini saya memantau dari Bandung. Belum bisa ikut langsung bertemu tim dari kemdikbud. Pak Youri, pak Bambang dan bu Wiwin sudah siap hari ini menyambut kedatangan tim kemdikbud pukul 10.00 wib.
Hari kedua di kota Bandung membuat saya tercenung. Hari Sabtu 4 Juli 2020 kami akan kembali mengadakan seminar nasional peran guru TIK dan Informatika di era covid19. Sudah banyak yang daftar lewat aplikasi zoom. Mereka yang tak dapat tempat bisa bergabung lewat youtube Chanel Tv Andi yang menjadi salah satu sponsor kami.
Poster Semnas Informatika
Ya Allah hilangkan penyakit ini. Turunkan tensi dan gula darah dalam diri ini. Banyak kegiatan yang harus diikuti. Semoga tubuh bisa diajak kompromi.
Wijaya Kusumah, saya kerap memanggilnya Om Jay. Seorang guru yang juga blogger. Sosok pendidik yang rakus membaca dan produktif menulis. Baginya, tiada hari tanpa membaca dan menulis. Satu sikap hidup yang patut ditiru para insan pendidik lainnya.
Trainer, Teacher, Blogger, Fotografer, Motivator, Pembicara Seminar, Workshop PTK, dan Praktisi ICT.
Sering diundang di berbagai Seminar dan Workshop sebagai Pembicara di tingkat Nasional.
Bersedia membantu para guru dalam bidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) online.
Berbagai Karya Tulisnya selalu masuk final di tingkat Nasional dan berbagai prestasi telah diraihnya.
Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat di blog http://wijayalabs.multiply.com/photos atau http://wijayalabs.com
Hub via SMS:0815 915 5515
Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.
Tulisan wijaya
Kreativitas Menulis
Blog ini mengajak anda untuk dapat kreatif dalam menulis. Ciptakan tulisan-tulisan anda yang bermutu dan kirimkan kepada kami untuk ditayangkan di blog ini.
Saya sangat senang bila anda mengambil berita atau informasi dari blog ini. Namun sebagai bangsa yang berbudaya, alangkah baiknya nama penulis atau alamat blog ini dicantumkan sebagai sumber.
Silahkan Link
Blog ini dibuat untuk saling berbagi. Bagi anda yang ingin membuat Link untuk Blog ini, dengan senang hati saya persilahkan. Selamat Bergabung!
Saya sangat setuju kegiatan tentang Penelitian Tindakan Kelas, saya berpendapat PTK merupakan kegiatan profesional yang harus dilakukan oleh seorang guru. Tulislah apa yang dia lakukan, yang dialami, yang dia rasakan, kemudian apa hasilnya.
Saya sangat terusik manakala sebagian besar guru kita tidak dapat atau tidak tergugah untuk menulis, hal ini mengakibatkan sebagian guru kita pangkat dan golongannya mandeg di golongan IV/a. karena gol IV dalam kenaikan pangkatnya diwajibkan mempunyai kegiatan pengembangan profesi diantaranya dengan karya tulis ilmiah. Padahal salah satu pasal dari kep Menpan No: 84/93, menyatakan apabila seorang guru tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berikutnya, selama 6 tahun, harus dibebaskan dari jabatan fungsional gurunya?.
Semoga para penulis tentang PTK atau istilah lain dapat membantu dan menggugah para guru untuk membudayakan menulis, tentunya SDM kita juga akan meningkat. Salam
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.