Tag Archives: guru

Belajar Menulis Bersama Pak Dudung Nurullah Koswara

WhatsApp Image 2020-01-18 at 20.11.35Resume Belajar Menulis Gelombang 2 bersama OM Jay –Pertemuan 3

Di pertemuan ketiga ini bertindak sebagai moderator Bapak Wijaya Kusuma, https://wijayalabs.wordpress.com/ dan Narasumbernya Bapak Dudung Nurullah Koswara https://www.facebook.com/dudung.koswara.7 (Ketua PB PGRI)

Baca lebih lanjut

Belajar Mengelola Sekolah Bersama Bu Betti Risnalenni

Bismillahirrahmaanirrahim..

Selamat malam dan selamat bergabung kepada seluruh peserta MENULIS BERSAMA OMJAY DI WA GROUP.

Apa kabar teman-teman sekalian? Semoga senantiasa dalam lindungan Allah Swt..

InsyaAllah sebentar lagi kita akan melaksanakan Seminar Online. Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah dari Seminar Online ini..
Pertama-tama izinkan saya memperkenalkan diri
*Nama : Intan Rahmadani
Instansi : Mahasiswi Sastra Inggris Uin Bandung

Saat ini saya diberi amanah oleh Super Seminar untuk menjadi moderator pada grup online hari ini☺🙏

Haloo, selamat malam bapak ibu sekalian. Semoga kita semua bisa belajar bersama hari ini.😊✨
Narasumber Super Seminar kali ini adalah BETTI RISNALENNI👏👏🎉🎉
Agar kegiatan di grup Online “Menulis bersama Omjay” ini berjalan dengan lancar, kami sudah mempersiapkan aturan main. Aturan Main grup Online ini ialah sebagai berikut.

  1. Hindari memotong obrolan atau mengganggu saat narasumber sedang perkenalan dan memberikan materi
  2. Pertanyaan & jawabannya tidak boleh mengandung unsur sara dan menghina fisik.
  3. Jika ingin bertanya harap menjawab pertanyaan rebutan dari moderator disertakan emote ini (☝)
  4. Setelah dipersilahkan untuk bertanya, harap sebutkan nama dan asal instansi/sekolah
  5. Tanya jawab dibagi beberapa sesi. Setiap sesi Terdiri dari 3 penanya. Setiap penanya maksimal memberi 3 pertanyaan.
  6. Hindari memotong narasumber yang sedang menjawab pertanyaan dengan memberikan pertanyaan baru karena akan menganggu fokus narasumber serta peserta lain yg sedang menyimak.
  7. Hindari mengajukan pertanyaan yang telah ditanyakan oleh penanya lain atau sudah terjawab oleh penjelasan narasumber , demi efektifitas Seminar ini.

Okaay alhamdulilah kalo udah pada pahaam, kita langsung mulai sesi seminar online aja yaah. Kepada bunda Betti Risnalenni dipersilahkaan🥰❤@Betti Betti Pgri bekasi.

WhatsApp Image 2020-01-26 at 08.33.57

Mohon maaf saya mempersiapkannya dengan ketik langsung. Saya tidak dipersiapkan dari awal karena hp saya penuh juga dan bingung mau ngapus yang mana. Saya baru selesai kegiatan juga.

Perkenalkan nama saya Dra Betti Risnalenni MM . Kepala sekolah TK insan Kamil. Kebetulan saya mempunyai lembaga KB – TK dan SD.

Saya juga bingung mau membagikan cerita karena mungkin ini juga biasa saja tapi mungkin ada juga yg ingin tahu. Saya disini akan menceritakan pengalaman saya dalam mendirikan sekolah.

Awalnya sih karena keinginan seorang guru yang ingin semua anak mendapat pendidikan yang sama. Dapat pendidikan yang bagus.

Inspirasi ini timbul waktu saya mengajar di Al Izhar Pondok Labu tahun 1992. Saya mengajar di tempat mas mentri kita sekarang sekolah SD. Kebetulan saya guru kelas 4 nya mas Nadiem.

Disekolah ini rata rata anak orang kaya tapi ada anak panti asuhan juga. panti milik bu Dani Bustanil Arifin.

Tapi keinginan saya untuk membuat sekolah itu tidak gampang. Ada saja rintangan dan hambatan yg ditemui.

Saya mulai mendirikan kursus dulu tahun 1996. yaitu kursus aritmatika. saya sampai mempunyai 24 cabang di kota bekasi.

Saya masih maju mundur waktu mau mendirikan sekolah karena memang saya tidak punya modal materi, hanya modal nekad. Nekadnya ditambah dengan nekad seorang teman yg juga salah satu cabang saya.

Saya pertama buat kursus , modal kerjasama ( frienchise ) 10 jt tahun 1996 untuk 1 lembaga. buat saya tahun 1996 terasa mahal.

Tahun 1998 saya buat buku sendiri dan saya buka cabang tidak bayar fc, hanya ikatan kerjasama dengan membeli buku saya saja. waktu itu saya jual bukunya Rp 10.000, per buku.

Bukunya memang tidak tebal. itu berupa buku Lembar Kerja. tp kan 1 pusat kursus bisa beli banyak buku. apalagi waktu itu saya bekerjasama dengan sekolah. jadi banyak buku yang terjual.

Saat itu saya awalnya buka kursus itu bayar ke lembaga besarnya . namanya YAI. saya bayar 10 jt untuk kerjasamanya. kalau saya latihan untuk tingkat 1, saya bayar lagi uang latihannya.tapi gpp , itu yang membuat saya berani dan selalu mau menambah ilmu.

waktu itu, saya awalnya yang ikut. saya yang bayar. saya kan waktu itu peserta yang mau membuka kursus. Waktu saya buka kursus itu, 6 bulan saya buka, muridnya hanya 3. waktu itu saya agak sedih, modal FC dah mahal, ruangan ber AC juga pakai modal.

Tapi disitulah saya belajar. Jadi sales lah. saya buat brosur. Dimana ada kegiatan, di situ saya membagi bagikan brosur. Saya ke sekolah sekolah presentasi tentang aritmatika.

Saya bawa anak yang sudah berhasil. yang sudah bisa menghitung pake bayangan. jadi sudah tidak pake sempoa. Kalau di sekolah ada acara terima raport pasti saya dah minta tempat ke kepala sekolah untuk presentasi. itu berlangsung sampai tahun 1998. Di tahun itu juga saya mulai membuat buku sendiri dan harganya lebih murah , dan saya pun banyak yg minta kerjasama. kerjasama dengan saya ga pakai friendchice . hanya beli buku saja.

Akhirnya saya punya 24 cabang. Untuk menyemangati anak anak , saya sering mengadakan lomba di mal mal. Mal senang karena jadi banyak pengunjung. Saya juga enak karena fasilitas mereka sediakan, malah hadiah pun mereka fasilitasi.

Nah dari 24 cabang saya itu , ada 1 cabang yang ingin bekerja sama dengan saya untuk membuat TK. Awalnya saya tidak mau karena saya juga ga punya modal. Trus katanya , saya hanya bantu membuat kan buku buat anak saja. akhirnya saya sanggupi.

Ternyata bukan sampai disitu. Karena dalam membuat TK itu harus ada yayasan. Dia belum punya tp saya sudah punya. Akhirnya saya pinjami yayasan saya termasuk uang untuk mengontrak rumah untuk TK itu.

Dan tidak hanya sampai di situ. TK kan juga perlu peralatan, bangku , kursi, mainan dll . Akhirnya kecemplung juga saya di situ. Kerjasama saya dengan teman saya itu itu.

Saya mulai bulan maret 2003 waktu itu. Saya mulai dengan TPQ. Waktu mulai berdiri dapatlah murid 28 anak. Setelah Juli kita mulai dengan TK dan alhamdulillah mempunyai murid 33 siswa.

Karena TK nya itu ngontrak, jadi si empunya rumah masih punya kekuasaan. Halaman nya lah dilubangi katanya mau dibuat kolam. tapi sampai berakhir kontrakan tak pernah berisi air dan ikan. hanya lobang saja.

Baru berjalan bulan ke 3 TK, tepatnya bulan September 2003, teman saya mundur. Katanya kok rugi. Maklum dia biasa juragan batik. Sekolah ga ada untungnya , katanya. Tapi saya kan yang punya yayasan ga mungkin dong nutup sekolah seenaknya. makanya saya teruskan. Oh ya untuk urusan kedinasan, diurus bersamaan dengan program KBM berjalan. Karena harus ada data murid dll. Kalau tidak ada nanti dianggap fiktif.

Untuk urusan itu kita perlu ijin RT, RW dan tanda tangan warga yang tidak keberatan sekolah didirikan diantara mereka. Tanda tangan warga waktu itu 50 tanda tangan..Kalau sekarang 100 tanda tangan.

Nah kan saya ngontrak sampai februari habis ya sedangkan tahun ajaran kan habisnya juni.

Saya mulai bingung harus kemana ? Tapi kalau urusan baik, Allah selalu kasi jalan. Ada yang menberitahu ada yang menjual rumah di dekat lokasi awal. Ada rumah over kredit. Saya waktu itu beli seharga 23 jt..uang segitu saya ga punya. Saya bayar pakai cek jadi kan uangnya bisa di tempo. saya kasi tanggal yang berjarak. Untungnya saya masih punya tagihan . Sebelumnya saya punya usaha servis pasang dan perawatan AC. langganan saya kebanyakan pabrik.

Akhirnya sekolah bisa dipindah ke lokasi baru yang sampai sekarang masih dipakai. Di sebelah rumah itu ada tanah kosong, milik developer. Jadi saya bisa memperlebar ke sebelahnya. Kalau tanya uangnya , saya juga bingung kenapa ada aja ya ? mungkin karena saya masih jualan buku. jadi ada pemasukan dikit dikit. Tapi Alhamdulillah orang tua saya juga membantu. Kalau minjam duit dikasi walau buntutnya suka dikembalikan. Tapi orang tua saya bangga saya punya sekolah.

Orang tua murid usul dan meminta agar saya juga buat SD. Saya mah langsung bilang, iya bu, nanti kita buat SD. Tanah kosong yang milik developer itu harusnya 1 bangunan developer tapi saya minta jangan dibangun rumah biar tanah saja karena nanti juga akan dibongkar dan saya ga punya uang buat bongkar dan bangun kembali.

Akhirnya developernya setuju dijual tanah saja dan saya bangun langsung 3 lantai. Ma syaa Allah, itu kebesaran Allah. Saya bangun sekolahnya mirip dengan Sekolah terkenal ” Al Azhar. Pakai batu Alam warna hijau, karena dulu saya juga pernah mengajar disana.

Untuk bangkunya saya juga pengen bangku seperti di sekolah itu. Meja dan Kursi itu harganya 600 rb. Aduhhh mahalnya. Akhirnya saya mencari supaya murah gimana caranya. Saya cari cari, ketemulah pabriknya. akhirnya saya hanya beli yang buat dudukannya saja seharga 125 rb. yang lainnya saya buat ke tukang las. dan harganya bisa dibawah itu. sampai tukang pabrik kursi itu geleng geleng karena nekad banget saya. Saya hanya pesen mentah. Yang gosok gosok dan cat nya saya lakukan bersama suami saya.

Kita buat 40 set kursi. karena muridnya 33 waktu itu masuk ke SD. Untuk surat menyurat juga dibuat sambil KBM berjalan. SD sudah harus 100 tanda tangan warga dan kita pun disidangkan di pemda dengan 7 unsur kedinasan. Ada dari Disdik, Amdal, Depnaker dan apalagi saya sudah lupa. Kemudian baru keluar ijin operasionalnya.

Saya juga didukung oleh developer, ya mungkin karena biar rumahnya juga laku. Sekolah saya masuk kalender perumahan tersebut.

Saya membuat sekolah itu bener bener tulus. Tidak terpikir untung rugi walau untung rugi cukup membuat sekolah ini berlangsung.

Nah untuk surat izin mendirikan sekolah ini bapak ibu ke UPP dulu. UPTD jaman dulu namanya. atau kantor dinas pendidikan yang ada di kecamatan. nanti disitu ada catatan yang harus kita urus. Jadi kita siapkan jadi berbentuk 1 proposal.

Disitu harus ada Akte Yayasan. Di dalam akte yayasan itu minimal ada 5 pengurus. Boleh orang lain atau juga boleh keluarga sendiri.

Oh ya kan sekolah saya kan mulainya dari kelas 1. jadi saya tidak terima kelas pindahan yang diatas atasnya. oh ya untuk pengajian. terus terang untuk mengaji guru tidak cukup dari SPP yang saya terima.

Karena saya adanya di Bantar Gebang, tidak bisa menjual walau sekolah nya keren. Trus karena memang sudah niat ingin membantu siapa aja yg sekolah. Di sekolah saya kalau yatim , gratis.

Kalau tidak mampu bisa gratis bisa bayar semampunya. Ga perlu pakai surat keterangan tidak mampu. Karena sebenarnya ga ada yg mau dibilang tidak mampu apalagi pakai legalitas tidak mampu. Yg lain bayarnya standar. Sampai sekarang aja uang SPP saya saja Rp 250.000,- include. sudah termasuk : kegiatan, ekskul dll. jadi mereka bayar segitu, ga pernah ada pungutan lain.

Dulu waktu sekolah masih kecil, uang gajian guru, pakai gaji suami saya. Kebetulan suami saya PNS, jadi gajiannya kan pasti tgl 1 pagi dah masuk, tgl 1 siangnya dibagikan le guru. Tapi alhamdulillah dari dulu guru Insan Kamil dah biasa gajian tgl 1. setap bulannya.

Tapi hikmah yang bisa saya ambil, saya bisa berkenalan dengan banyak orang dengan saya punya sekolah. Dan saya bisa berkompetisi dengan yang lain karena dengan kita berkecimpung di sekolah jadi kita tau kegiatan kegiatannya. Karena saya guru, saya ikut lomba Guru berprestasi tahun 2006 dan hanya jadi pemenang harapan 2 guru berprestasi. Katanya berkas fortopolio saya ga ada. Waktu itu tidak dikumpulkan. itu pengalaman yang menyedihkan buat saya.

Sekarang uang masuknya hanya Rp 2.300.000 sudah berikut seragam. Murah banget kan ? Di tempat saya tidak ada uang pendaftaran ulang. Oh ya bapak ibu, untuk meningkatkan jati diri saya juga ikut lomba kepala sekolah. Berdasarkan pengalaman, maka saya mempersiapkan dan mengawalnya. Akhirnya saya menjadi juara 1 Kepala Sekolah Berpretasi tahun 2009.

Awal bikin sekolah niat saya ikhlas krn ALLAH tapi kan niatnya kan bukan cari uang awal tujuannya buat sekolah. ya tapi saya cari barokahnya saja. Dan alhamdulillah sekolah tetap berjalan lancar, anak anak saya juga bisa sekolah dengan baik.

Temen saya bilang, Betul Bun, mendirikan lembaga pendidikan itu ladang ibadah niatkan lillaahi taala.

Alhamdulillah sekarang saya sudah mulai mengestafetkan kepengurusan sekolah ke kedua putri saya. Sekarang sedang mengawal putra saya mengelola kafe.

Ya sekolah saya swasta. KB – TK dan SD insan Kamil. Boleh lihat di Facebook . Saya senang dengan budaya Indonesia. Jadi di sekolah saya Sangat membudayakan budaya lokal. Permainan tradisional dan tarian tradisional. kalau ada yang minta kita hadir, in syaa Allah murid saya siap.

Krn, maaf nih… 1000 maaf, lembaga yg modern itu kalo di kelola secara terbuka oleh orang² luar & kita merelakan itu walau itu milik kita atau kita pendirinya…
ya pak..saya juga guru gurunya orang luar semua. gurunya juga dari medan sampai papua. Anak saya karena mereka operator sekolah juga. kalau ngegaji ga ada yg mau di gaji kecil. kasihan. Kalau dibilang gaji, lebih kecil gaji anak saya dibanding guru guru.

Subhanalloh… Barakallohhh, Mabruk alfu mabruk Bu
apa lagi ya pak bu yang ibu bapak ingin ketahui.

Saya tertarik tentang kemampuan ibu membuat buku-buku.

Kemampuan ini ibu dapat darimana?

Bagaimana cara ibu bisa punya kemampuan membuat buku yang laris begitu?

saya kan buat bukunya buku bahan ajar pak. seperti LK gitu. Saya buatnya buku aritmatika, yang hitung hitung gitu. Dari SD saya memang suka hitung hitung. Jadi kayaknya enak aja ngotak ngatik angkanya.

kalau membuat bukunya nya sih saya melihat saja. kan di aritmatika itu dari yang langsung, pakai kawan kecil, besar dan keluarga. jadi ada tingkatannya.

Bukunya laku, karena saya ngadain pelatihan buat gurunya. dan guru tsb boleh mengajarkan ke muridnya dengan berbayar. namanya juga kursus atau les.

Oh ada bu. sekarang kita sering kok buat pelatihan buku bahan ajar. malah diajarin langsung oleh pihak penerbitnya. penerbit andi yang telah memfasilitasi kita. udah jalan ke solo, yogya dan solok. colek om jay.

Kalau buku TK , saya lihatnya apa yg dibutuhkan buat TK itu yang kita buat. mulai dari menarik garis, menggambar, mengenal angka, huruf , sampai membaca dan berhitung. tapi kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapannya. saya senang buat karena biar kita bisa nyocokin dengan lingkungan kita.

Saya awalnya cari guru dari pasang iklan di koran. kebetulan dulu, banyakan dari guru guru tersebut masih lajang. jadi guru tersebut bisa tinggal di rumah saya yang di sebelah sekolah.

Kesimpulan. waduuhh apa ya kesimpulannya ? jadi kalau untuk kebaikan ga usah ragu ragu, Allah akan mudahkan segalanya. Jangan takut mencoba apa yang menjadi cita cita kita🌸🌸

Baik Bapak dan ibu yg saya sayangi dan banggakan, dikarenakan waktu sudah tepat pukul 21 lebih maka kita akhiri materi hari ini. Terimakasih ibu @Betti Betti Pgri bekasi atas materi hari ini😊✨

Kita akan bertemu kembali besok malam dengan pembicara yang akan di umumkan besok hari😊

Belajar Menulis Bersama Omjay Guru Blogger Indonesia.

Belajar Menulis Bersama Omjay Guru Blogger Indonesia.

Selama 8 hari ini saya belajar menulis melalui WA Group bersama kawan kawan. Aplikasi WhatsApp yang bisa juga dibuka di https://web.whatsapp.com/ lewat komputer ternyata cukup manjur juga untuk digunakan belajar menulis bersama.

100_0614Salah seorang dari kami bergantian menjadi nara sumbernya, dan kami berbagi ilmu dan pengalaman masing-masing.

Kami percaya bahwa di atas langit ada langit. Jadi kita sama sama merendahkan diri untuk belajar. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Mari kita tanggalkan dahulu baju kesombongan.

Pelatihan menulis ini GRATIS dan diikuti 256 orang peserta. Bila ada yang mundur, maka secara otomatis akan ada orang baru yang menggantikan sehingga jumlahnya selalu full atau penuh sesuai kapasitas WA Group.

Terkadang ada beberapa hari sampai 257 orang karena lewat jaringan link tautan.

Mereka yang fokus dan mau belajar pasti akan bertahan dan berhasil mengamalkan ilmunya sehingga dapat menulis dan menerbitkan buku.

Beberapa teman trainer dan motivator serta guru berprestasi saya minta untuk menjadi nara sumbernya, yaitu:

1. Bapak Agus Sampurno
2. Bapak Dedi Dwitagama
3. Bapak Dudung Nurulah Koswara
4. Bapak Taufik Hidayat
5. Bapak Namin AB Solihin
6. Ibu Sri Sugiastuti
7. Bapak Lukman Hakim
8. Ibu Emi Sudarwati
9. Ibu Lilis Ika Herpianti Sutikno
10. Ibu Betti Risnalenni
11. Bapak Edi S Mulyanta
12. Bapak Encon Rahman
13. Ibu Hati Rahayu
14. Ibu Sri Melni
15. Bapak Asep Suparman
16. Bapak Much Khoiri

Ada 16 pertemuan yang saya rancang dalam pelatihan ini dan setiap pertemuan berlangsung selama dua jam dari pukul 19.00-21.00 WIB.

Saat selesai pelatihan, setiap peserta akan mendapatkan sertifikat 32 jam pelatihan dengan syarat sudah mengumpulkan resume atau ringkasan materi yang diberikan selama 16 kali pertemuan.

Kami berharap kawan kawan peserta sudah punya blog pribadi dan belajar membuat blog di blogger.comwordpress.com atau blog keroyokan di kompasiana.com dan gurusiana.com, sehingga materi yang diberikan dapat dibaca oleh banyak orang yang membaca blog anda.

Kami juga akan menyiapkan hadiah kejutan buat para peserta yang rajin dan inspiratif dalam menulis. Komunitas Sejuta Guru Ngeblog atau KSGN sudah menyiapkannya dengan baik. Saya sebagai Founder KSGN dan pak Namin sebagai sekjen sudah membuat disain sertifikat buat kawan kawan peserta pelatihan.

Semoga pelatihan menulis lewat WA Group dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Sehingga ketika ditanya bisakah belajar menulis lewat WA Group? Maka Jawabnya pasti bisa karena kita sudah langsung mempraktikkanya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Mari menulis bersama Omjay di WA Group guru menulis, dan kami sudah membuka link untuk gelombang kedua, bantu viralkan ke wa group lainnya di https://chat.whatsapp.com/8yglY7CTAQ9LZIT8giCvJE

Baca lebih lanjut

Mengapa Saya Malas Menulis?

Sebagai pengelola website sekolah, dan juga blog pribadi, seharusnya saya tidak malas menulis. Tapi kali ini entah kenapa saya terserang penyakit malas. Dari tadi rasa kantuk menghinggapi diri. Bahkan saya tidak sholat dzuhur berjamaah seperti biasanya. Mager banget. Malas Gerak.

Tapi untunglah saya jadi sadar diri. Kalau saya malas menulis, akan banyak orang tidak mendapatkan informasi baru dari saya. Sebagai seorang blogger sekaligus youtuber, saya seharusnya pandai membuat informasi baru yang bermanfaat untuk pembaca.

Kali ini saya mau cerita kenapa saya menjadi malas menulis.

Pertama saya terlalu lelah, sehingga perlu beristirahat sejenak. Kalau sudah begini jangan dipaksakan untuk menulis. Sebab tulisan anda menjadi garing. Kurang enak untuk dibaca.

Kedua saya merasa terlalu jenuh. Pagi ini saya tidak mengajar. Orang tua yang menggantikannya. Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) mengadakan acara Orang Tua Menjadi Guru (OMG). Saya diminta hanya mendampingi dan memandu acara saja. Seharusnya saya gembira, entah kenapa kepala saya terasa berat. Ingin tidur sejenak.

Ketiga saya merasa malas untuk merangkai kata. Kerja saya hanya buka WA dan baca-baca. Setelah itu buka email dan saya membaca kisah perjalanan seorang kawan blogger yang naik bus baru di Pontianak. Rasanya saya perlu jalan-jalan agar tak lagi malas menulis.

Mau ikut baca tulisan kawan saya, silahkan dibuka di sini.

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Guru Blogger Indonesia.

 

Resume Belajar Menulis Bersama Omjay

Alhamdulillah kita sdh dapat pencerahan dari pembicara hebat dan juga penulis hebat yaitu:
1. Bapak @Agus Agus Sampurno
2. Bapak @Dedi Kepsek
3. Bapak @Dudung Sukabumi

Materi besok akan disampaikan oleh pak @Taufik Hidayat Dan waktunya akan kami majukan jadi jam 19.00 wib supaya kawan kawan yang di Indonesia Timur tidak terlalu kemalaman.

Belajar menulis bersama Omjay hari keempat

View this post on Instagram

Belajar menulis bersama Omjay hari keempat

A post shared by wijayalabs (@wijayalabs) on

BELAJAR menulis bersama omjay hari keempat

https://youtu.be/QcVLpIaGd0U

Saya Ida farida Nurani dari SMP N I Cigadamekar kab Kuningan Jabar menjawab tantangan Hari 1 , 30 hari menulis Bersama Om Jay. Malam pertama saya Mendapat pencerahan bagaimana bikin blog Asyik dan konsisten bersama mas Agus sampurno pengelola gurukreatif wordpress. com. Silahkan intip ya resume nya di http://gg.gg/Ngeblog-Asyik-bersama-masAgus.

https://cerpenkerenunik.blogspot.com/2020/01/asyiknya-menjelajah-blog-di-dumay.html ini ringkasan materi malam sebelumnya omjay.

Wah….Saya hanya guru biasa. Saya di jebak nih. tulis pak dudung

Menulis bagi Saya adalah menaikan kesehatan diri. Sirkulasi pemikiran jadi jalan, tidak macet. Kasihan otak kita mesti diberi piknik melalui tulisan. Sehebat apapun seseorang bila tidak menulis Ia adalah manusia pra sejarah. Sebodoh apa pun kita bila rajin menuliskan kebodohan kita maka kita akan nampak lebih baik.

Karena menulis sejumlah rezeki persahabatan dan karya sederhana bisa kita nikmati. Manusia mati meninggalkan tulisan.

Tuhan hanya memberikan kemampuan menulis pada manusia. Binatang tidak ada yang menulis, termasuk Pithecanthropus pun tak menulis.

Menulis adalah menunjukan kemanusiaan kita. Menulis adalah mengurai kegalauan. Menulis adalah media perjuangan. Menulis adalah orgasme perspektif genuine kita. Menulis adalah memberi sesuatu pada diri dan pembaca.

Sejak menulis Saya jadi banyak sahabat dan banyak mencari ide. Akhirnya gara gara iseng menulis jadi ketagihan. Karena menulis tidak ada waktu terbuang. Dimana pun kita bisa menulis. Bahkan saat terkapar sakit.

Menulis itu strata para pemikir dan terpelajar. Menulis itu membuat kita yang bodoh jadi terlihat seperti pintar.

Menulis itu ibadah. Tulisan kita bisa membawa kita masuk surga bila bermmfaat dan menggugah. Berlaku hukum MLM kebaikan. Perbanyak tulisan yang bermanfaat.

Shalat kita untuk kita sendiri. Tulisan di medsos dan media untuk kita, orang lain dan generasi 1000 tahun ke depan. Amalnya akan mengalir.. Menulislah….🙏🙏😂😂😂

Diskusi PGRI dengan DPR RI

WhatsApp Image 2019-07-29 at 22.49.19

NOTULEN DISKUSI
DUKUNGAN ANGGARAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS
SERTA PEMERATAAN DISTRIBUSI GURU
Di Sekretariat Jendral dan Badan Keahlian DPR RI
Senin, 29 Juli 2019
Oleh : Budi Setia Baskara

Pukul 09.00 Tim PB PGRI ( Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, Dr. Dudung Koswara, M.Pd, Rahmatiah, M.Si, Caca Danuwijaya, S.S, M.Pd, dan Budi Setia Baskara, S.Pd, M.M) tiba di gedung Sekretariat Jendral dan Badan Keakhlian DPR RI yang disambut langsung oleh Protokoler untuk naik ke lantai 6. Di ruangan sudah berkumpul tim ahli anggaran yang akan berdiskusi dengan PB PGRI. Usai ngobrol ringan, pukul 09.15 acarapun dibuka oleh saudara Adi yang dilanjutkan sambutan yang diwakili oleh Koordinator Bidang Pusat Kajian Anggaran (saudara Robby) yang mengemukakan tentang maksud dan tujuan serta sasaran yang diharapkan dari pertemuan tersebut. Diskusi nanti diharapkan akan menjadi kajian spesifik sebagai bahan untuk didistribusikan ke meja parlemen sebagai implementasi dari RPJM IV yang memfokuskan diri pada terciptanya kualitas dan Daya Saing SDM, di mana pendidikan sebagai garda terdepan serta guru sebagai peran kuncinya.

Baca lebih lanjut

Resensi Bukunya Omjay, “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”.

Resemsi Bukunya Om Jay “Menulis Setiap Hari Dan Buktikan Apa Yang Terjadi”

Oleh : Hastuti Wibowo

buku-menulis

Kesan pertama pada buku ini identik dengan penulisnya yang ramah mau membagikan semua pengalamannya pada semua pembaca. Om Jay dengan keikhlasan mencoba meyakinkan pada pembaca dapat menulis kapan saja dan di mana saja. Om Jay juga memberikan arahan bagaimana awalnya dapat menulis. Selanjutnya mari kita telusuri buku ini maka kita akan temukan banyak kebaikan yang Om Jay tawarkan.

Kemampuan menulis Om Jay melalui proses yang berawal dari semangat tinggi melalui blognya sampai menjadi penulis handal berikut prestasi dan rezeki menulis. Om Jay menulis setiap hari menjadikan menulis bagian dari tubuhnya sehingga kenikmatan menulis dirasakan langsung. Tidak hanya untuk diri sendiri maka kenikmatan juga Om Jay bagikan pada pembaca tulisannya yang menginformasikan berbagai hal dari Om Jay. Om Jay selalu mengingatkan selain menulis jangan lupa membaca karena keduanya saling mengisi. Menulis setiap hari meski hanya sedikit nantinya menjadi banyak dalam satu bulan. Menulis tentang apa yang diketahui agar tulisan terasa sedap.

Om Jay memberikan kunci keberhasilan dalam menulis antara lain dengan membaca buku. Membaca buku membuat gemuk menulis inilah The Power Of Book. Dengan membaca buku seolah-oleh membawa kita keliling dunia. Om Jay juga mengingatkan penulis harus terampil mengolah kata menjadi tulisan yang lezat dengan bumbu spesial membuat pembaca tertarik dan berkali-kali membacanya.

Menulis setiap hari dapat menghiasi rutinitas kita artinya menulis menjadi refresing hati dan jiwa. Om Jay menyakinkan kalau setiap hari komitmen menulis 1 lembar atau 2 lembar maka dalam satu bulan bisa jadi satu buku. Tulisan tersebut dapat diposting di blog atau coba ditawarkan pada penerbit. Om Jay memiliki fans dari tulisan di Kompasiana dan membuat bahagia penulisnya.

Om Jay memberikan solusi cara menulis efektif secara bertahap sampai hasil tulisannya siap diposting di Blog. Om Jay membagikan pengalamannya bertemu dengan Taufik Ismail dan dari pertemuan itu pentingnya membaca bagi penulis karena rabun membaca lumpuh menulis. Selain itu Om Jay juga berpesan untuk tidak memaksakan menulis bila sudah mengantuk. Menulis dalam kondisi yang mendukung sangat baik, sehingga menulis akan mengalir bagai air. Sebelum tidur dapat dimanfaatkan untuk menulis sambil melatih keterampilan menulis.

Kok bisa Om Jay menulis setiap hari ternyata Om Jay lahap membaca.  Semakin banyak pengetahuan yang didapat dan semakin banyak tulisannya. Om Jay mengingatkan kreativitas dalam menulis sangat dibutuhkan. Ide yang selalu mengalir menghindarkan diri dari plagirisme. Bagaimana menulis kreatif dan manarik? Menurut Om Jay ternyata berasal dari potensi diri, pantang menyerah, dari hatinya, menulis tanpa beban, bahasanya komunikatif, baru, inovatif, gaya diri sendiri.

Kalau ingin menjadi penulis yang baik jangan jadikan beban kata Om jay. Jangan biarkan juga tulisan banyak di otak. Untuk itu biasakan menulis yang semula terasa sulit akan terasa mudah berikutnya. Om Jay mengajarkan kalau menulis ada urutan bagiannya mulai dari pembuka, pembahasan, dan penutup. Lalu dari mana datangnya ide? Kata Om Jay dari diri sendiri, ide membaca, Bila sedang tidak mod menulis maka lawanlah dengan menulis apa saja dan berikutnya menjadi menyenangkan.

Jangan membaca tapa menulis, jadi berhenti membaca untuk menulis. Ternyata membaca cepat dapat melatih konsentrasi penulis untuk menghilangkan hambatan dari dalam diri. Membaca cepat dan menulispun bisa cepat dengan cara anggap saja dengan berbicara dengan orang lain kata Om Jay.

Buku ini super sekali informasinya buat para penulis pemula karena Om Jay mengkupas tuntas. Semua permasalahan dalam menulis diberikan solusinya oleh Om Jay seperti dahsyatnya menulis, membangun kemampuan guru menulis, malas menulis, membangun semangat menulis, memanfaatkan waktu luang, menulis buku harian. Om Jay juga membagikan pengalamannya dari keajaiban menulis seperti tulisan menjadi tabungan, mendapat uang dari menulis, menjadi pembicara, dan menjadikan diri hebat.

Om Jay memberi tips tertentu dalam membuat blog, menulis di blog kompasiana, dan membuat buku. Om Jay alangkah mulia hatimu dengan tulus mengajak semua pembaca untuk memulai menulis. Menulislah dengan hati, menulislah mulai sekarang, jadikan buku sebagai teman dan internet sebagai informasi.

Kesimpulan dari buku yang sangat super ini juga kesimpulan yang super. Menulis harus dimulai dari sekarang, harus dari dalam diri ( potensi, semangat, ide, komitmen), belajar pada lingkungan ( buku, orang lain, tokoh) , melek teknologi ( blog, media sosial ), kreativitas, Inovatif. Jadikan mendengar, membaca, menulis saling melengkapi memperkaya ide menulis. Targetkan menulis buku sebagai bukti pengembangan diri seorang Guru.

Terimakasih Om Jay sudah diberi kesempatan membaca dan menulis resensi dari buku “Menulis Setiap Hari Dan Buktikan Apa Yang Terjadi”. Sangat setuju dengan judul buku ini karena memang ada sesuatu yang terjadi setelah kita menulis setiap hari. Penulis pemulapun seperti saya mulai merasakannya. Semoga ilmu yang Om Jay sampaikan menjadi bekal di akherat nanti. Menulislah terus sampai waktu menjemput kita…Sukses selalu buat Om Jay idola para penulis guru lainnya juga idola bagi saya….Salam

Mengapa Aku Mau Menjadi Guru?

MENGAPA AKU MAU JADI GURU?
Oleh: Emy Retno Rahayu.
 
Salah pilih tapi terlanjur mencintai profesiku sekarang…, menjadi GURU.
Aku hidup di pedesaan salah satu dusun di kota Kediri yang terkenal dengan kota tahu taqwanya.
 
Oh…ya perkenalkan namaku Emy Retno Rahayu…cukup di panggil mbak Retno..diambil yang tengah tengah biar adil.
Orang tuaku cukup ternama dikampungku. Oleh karena bapakku sebagai kepala desa. Sedangkan nenek dan kakekku tak kalah pentingnya karena menjabat sebagai jogo tirto yang mengatur pengairan.
 
Lengkaplah kebahagianku… namun usai tamat smp aku kepingin melanjutkan ke sma tapi orang tuaku kepingin salah satu putri jadi guru.
 
Dengan berat hati aku memilih pilihan orang tua untuk sekolah di sekolah pendidikan guru (spg) negeri kediri untuk mewujudkan cita-citaku yang diinginkan orang tuaku demi berbakti walau penuh liku…
 
Dengan demikian urunglah cita-citaku sendiri untuk menjadi KOWAD…..tapi aku selalu bersyukur di balik ini semua Alloh punya Rencana Lain untukku.
 
Semasa aku dibangku sekolah selain aktif kegiatan sekolah seperti melukis, menyanyi tembang jawa main angklung karawitan…ada juga kegiatan ektra kurikuler pramuka…
 
Nah pucuk dicinta ulam tiba…aku  masuk kegiatan yang cocok dengan hobbi, bakat dan minatku berpetualang…, aku sangat senang dengan kegiatan pramuka.
Kegiatan pramuka seperti kegiatan di abri..
Wow…senang sekali…tanpa terasa..kemandirian kecintaanku untuk menjadi guru terpatri..dalam setiap kegiatan di dlm dan luar sekolah
 
Setelah tamat sekolah aku ikut pendidikan pramuka dapat ijazah mahir I ..mahir II
Mengikuti kursus lanjutan jurusan penegak…waktu lulus pramuka diminta untuk jadi instruktur di SPG Islam gurah Kediri dan SMA Diponegoro Kediri…
 
Betapa senangnya aku bangga campur haru…aku udah layak jadi asisten pembina penegak setingkat SMA/SMK…
Aku masuk perguruan tinggi Universitad Kartanegara Kediri jurusan Sosiologi…karena Aku pikir mengajar di sekolah menengah tingkat atas harus Sarjana….aku memilih ambil jurusan sosilogi…sesuai dengan apa yang aku lakukan sehari hari.
Aku bangga karena bayar uang kuliah dari hasil mengajar pramuka . Hehehe, walau uang makan dan tranfort masih minta orang tua.
 
Nasib keberuntungan masih dipihak aku…saat ujian semester..1. Aku ada panggilan test pns dan harus berlarian melengkapi data-data untuk ujian….untung pak  Rektor baik hati. Aku dikasih prioritas ujian sore hari setelah ujian PNS….dengan dukungan doa dari semua pihak aku lulus PNS…jadi guru dan di tempatkan di desa 25 km dari kampus….wow…tiap hari..menempuh perjalanan 50 km pp.
 
Heeemmm ….
Aku selalu bersyukur Alloh memberiku Rencana terbaik…Aku jadi guru muda yang tangguh tanggap trengginas dan tegar….pemda Kabupaten Kediri membeli 1 unit Drum band yg dinamai Drum band CANDA BHIRAWA/C.B….aku lolos seleksi fisik dan akademik kesehatan untuk jadi anggota groub dram band CB.
 
Sebagai guru muda yang aktif kegiatan diberi prioritas untuk berlatih dram band..yang kebetulan tempat latihan di sebelah kampusku di Asrama yonif .521 kediri..
Alhamdulililah…kalau kita pandai bersyukur Alloh akan beri kemudahan pada umatnya…
 
Namanya aja juga jodoh….
Smter 5 aku ketemu pujaan hati..
Menikah dan di boyonglah aku ke Kupang NTT….demi pengabdian aku iklas kemanapun dibawa pergi..yang penting aku boleh mengikuti pramuka dan melanjutkan kuliah di Univesitas muhammadyah kupang.
 
Pagi mengajar di sd Bonipoi 2, lalu sore kuliah.
Hari minggu menjagar pramuka di sekolah perawat SPK kupang.
 
Tamat kuliah langsung diusulkan jadi kepala sekolah sd persitim 1. Sungguh menguras airmata…dalam perjalanan menjadi kepala sekolah. Lalu ada program sekolah pgsd…aku ikut lagi dan setelah tamat, aku…naik tingkat menduduki jabatan pengawas sekolah TK/SD….Aamiin.
 
Tidak sampai di situ tekatku untuk sekolah yang lebih tinggi kebetulan kampusku buka pasca sarjana jurusan sosiologi.
Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini . Lalu aku daftar kuliah…etung2 suami kerja di proyek pt.nindya karya di luar daerah…aku hidup dengan dua putriku yang cantik dan pembantu rumah tangga…
 
Aku juga aktif kegiatan sukarelawan PMI kota kupang …waktu ada kapal tenggelam aku ikut tim sukarelawan…emang tak kenal lelah…betapa tidak…tugas dinas relawan PMI pramuka tugas kampus dan jadi ibu rumah tangga…tapi kepuasan batin tak ternilai….
 
Ternyata Alloh memberi segalanya apa yang kita pinta dan kita selalu bersujud syukur…narimo ing pandum….
Bpk.seketaris Daerah yang sekaligus ketua PMI …melihat sepak terjang kita dalam bekerja. Setelah kejadian kapal tenggelam di fukuapu pulau Rote ndau.
 
Aku di panggil beliau..menghadap hari Rabu untuk melengkapi berkas berkas mutasi..
Dari pengawas tk/sd ke pengawas SMA….alhamdulilah..ini berkah yang tak di sangka2
 
Oh…ya aku pernah juga mengisi kekosongan jabatan sebagai kepala sekolah SMA negeri 6 kota kupang
 
Tak kalah pentingnya berorganisasi berbagai jabatan mengalir bak air yang jernih dan menyejukkan…sebagai penyeimbang yang didalam ada pendidikan budipekerti, sosial dan karakter…disinilah aku di godok di kawah condro dimuko.
Hingga kini aku aktif dan loyal berorganisasi
 
–  PGRI : ka bidang organisasi dan kaderisasi kota kupang ntt
–  PRAMUKA: Sekertaris biro hukum dan organisasi Kwartir Daerah Nusa Tenggara Timur
– PMI : Ka bidang suka relawan/ pengabdian masyarakat
– Makanan khas Daerah/Pelangi
Ka bidang pendidikan
– Pengajian di lingkungan
Bidang pendidian
– GNPK: Bendahara
 
Dengan beriringnya waktu tak terasa aku di nusa tengara timur sudah 25 tahun. Oh secara kasat mata lama, tapi aku sudah mencintai tanah flobamora tanah timor bolelebo…separuh nafas kehidupanku disini loh
 
Terimakasih ..inilah kisah kasih…sekapur sirih.. keiklasan yang membawa berkah. Aamiin
 
Catatan Biodata Penulis:
Retno: Lahir di Kediri (putri Kediri)
Besar di solo (Putri Solo)
Tugas di NTT (Putri NTT) baru 25 thn…separuh nafasku di tanah Timor Bolelebo

Guru Financial Mandiri

Guru Financial Mandiri

Ridwan Setiawan, S.Pd

Menjadi seorang guru? Hmm

Itu sebuah pilihan yang saya buat ketika lulus kuliah tahun 2013, ketika pilihan teman seangkatan lebih berminat untuk menjadi dosen dan karyawan Bank saya memutuskan untuk menjadi guru. Keputusan yang saya buat ini berdampak ke khawatir dari kedua orangtua. Pada waktu yang sama saya juga mendapatkan penawaran untuk bekerja di salah satu Bank. Khawatiran orangtua beralasan, susahnya jenjang karir guru menjadi dasar mereka. Peluang menjadi PNS semakin kecil ketika pelaksanaan CPNS tidak kunjung datang mengandalkan gaji guru yang sangat tidak manusiawi membuat orangtuaku semakin cemas akan masa depan anaknya. Hal tersebut tidak mengurangi keputusanku untuk menjadi guru karena saya berpikir kalau menjadi guru adalah sebuah kewajiban manusia dimana manusia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kebeneran.

Untuk menjadi guru sekolah saya harus menunggu sampai 6 bulan lamanya, tidak ada sekolah yang mau menerima saya. Kebetulan saya tinggal di Daerah. Luar biasa rekrutmen guru di sekolah negeri daerah. Saya berpikir bahwa menjadi guru akan sama dengan bekerja di tempat-tempat lain ternyata tidak, untuk bisa mengajar di salah satu sekolah kita harus mempunyai kenalan didalamnya bisa saudara kita atau bisa teman dari orangtua kita jika tidak ada itu peluang untuk menjadi guru akan sangat susah sampai akhirnya saya mendapatkan sekolah yang terbaik menurut Allah yaitu sekolah swasta.

Ketika kuliah, saya sering membaca beberapa buku yang membahas tentang sikap seorang guru, saya beranggapan berkarir di dunia pendidikan akan menjadi perjalan karir yang sangat menyenangkan karena berada pada lingkungan dimana orang-orang yang mencintai ilmu berkumpul. Tapi ternyata anggapan itu saya belum temukan disekolah tersebut. Setiap akhir bulan yang sering dibahas adalah masalah Gaji. Iya. Tema yang sering saya dengan setiap hari, minggu sampai bulan adalah gaji. Saya berpikir kenapa masih mengharapkan uang di tempat yang mulia ini. Ini adalah sekolah dimana tempat ini kita berlomba-lomba untuk beribadah. Untuk saya yang baru pertama terjun di dunia pendidikan sebenarnya menjadi kaget melihat kenyataan di lapangan.

Ketika memutuskan menjadi guru, saya pun sudah memikirkan untuk menjadi guru yang mandiri secara finasial. Keinginan saya adalah mengajar dengan tenang dan fokus dalam mengembangkan potensi anak-anak tanpa harus memikirkan hal-hal lain terutama masalah gaji. Pada waktu gajian pertama saya pun kaget juga ketika saya dibayar hanya Rp 600.000 per bulan padahal secara kerja saya mengajar dari pagi sampai sore dari senin sampai sabtu. Mungkin ini yang disebut Kerja Superman dibayar Supermie.

Keinginan saya untuk menjadi guru mandiri finasial pun dimulai ketika saya masuk dibulan kedua. Kegiatan apa atau bisnis apa yang bisa saya lakukan dengan menghasilkan uang yang banyak tetapi tidak menggangu mengajar saya. Akhirnya saya memutuskan untuk terjun di bidang Teknologi. Iya teknologi. Keputusan yang saya ambil untuk bisa mewujudkan cita-cita saya. Bidang teknologi yang saya ambil adalah bidang web development dan Blog. Kebetulan saya dulu kuliah di Matematika jadi ada sedikit gambaran dengan alogaritma karena di jurusan saya ada 4 SKS belajar bahasa pemograman.

Selama empat bulan saya fokus untuk mempelajari bahasa pemograman dari mulai belajar HTML, CSS, Javascript dan PHP dan dalam empat bulan itu juga saya sudah mulai mencoba menjadi seorang content writer dari sebuah media online. Dari sana saya mencoba mendapatkan project-project selain sambil belajar saya juga sering mengajak guru-guru yang mau ikut tidak harus semuanya saya sering lebih menyarankan untuk memulai dari blog untuk guru-guru yang masih kurang di bidang Teknologi.

Sampai saat ini saya masih melakukan itu, saya juga sudah membuat beberapa tim dibidang programing dan blog. Menjadi guru adalah sebuah kewajiban maka fokuslah untuk mengajar untuk menjadikannya nilai ibadah. Masalah Rezeki biar Allah yang menentukan dan kita yang membuat jalannya.

Suka Duka Menjadi Guru

SUKA DUKAKU MENJADI GURU
Oleh: Dismi Fitri
 
Mendengar kata “Guru” tidak pernah terbayangkan olehku semasa kecil untuk menjadikan pekerjaan guru sebagai profesiku, apalagi menjadi seorang pendidik yang memiliki kharisma, berwibawa, profesional dan dapat menjadi inspirator untuk banyak orang khususnya bagi siswa siswinya.
 
Hal Yang ada dalam benakku ingin menjadi pegawai kantoran, karena menurutku pegawai kantoran merupakan pekerjaan yang mempunyai banyak uang dan bisa berpenampilan menarik serta cantik. Namun seiring berjalannya waktu sampai waktu setelah menyelesaikan Pendidikan Strata Satu jurusan Teknik Informatika saya mulai mencoba masuk menjadi Guru Honorer atau sebagai Guru Tidak Tetap disalah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kabupatenku tepatnya Kabupaten Bengkulu Utara.
 
Disinilah menurutku pertualangan dalam babak baru hidupku dimulai resmi menjadi guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
 
Tanpa memiliki bekal ilmu yang cukup dalam kegiatan belajar mengajar, cara mengajar yang baik, cara penguasaan kelas, peserta didik atau apapun yang berhubungan dengan belajar mengajar karena memang bukan dari basic keguruan ilmu pendidikan, semua terasa meraba, samar dan sulit bagiku.
 
Beruntung dan bersyukurnya sifat mau mencoba dan mau berlajar dalam diriku mulai perlahan merubah semua keadaan sedikit mencair meskipun di sana sini sangat banyak sekali kekurangan. Dengan banyak bertanya dengan rekan-rekan sejawat yang senior menurutku sangatlah membantu.
 
Dalam perjalananku menjadi seorang guru khususnya guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tentunya banyak kendala yang dihadapi salah satunya pasilitas atau sarana prasarana di sekolah tempatku mengajar yang tidak memadai hingga kemampuan siswa siswi yang masih awam sekali dengan komputer. Karena memang tempat tinggalku merupakan sebuah desa yang rata-rata penghasilan penduduknya adalah dari bertani. Jangankan untuk memiliki barang yang mewah untuk makan dan biaya sekolah anak-anak saja untung bisa terpenuhi.
 
Minimnya fasilitas serta sarana dan prasarana komputer yang ada di sekolah memaksaku bekerja ekstra untuk membuat siswa siswiku mengerti dan bisa menerapkan akan materi-materi Teknologi informasi dan Komunikasi yang kuajarkan. Tak heran kadang diri ini merasa seperti mengajarkan siswa siswi menghayal, karena materi yang seharusnya di praktekkan malah di ajarkan dengan cara teori dan hanya melihat gambar-gambar saja.
 
Di sisi lain dengan pekerjaan ini besaran honor yang diterima dari sekolah tempatku mengajar terbilang lumayan kecil itupun dibayar kadang tiga bulan sekali bahkan lebih. Sehingga bagaimana caraku semua kebutuhanku bisa terpenuhi mulai dari biaya transport, biaya pulsa dan biaya untuk makan.
 
Gejolak dalam hati ini sudah pasti ada. Walaupun dengan kondisi penghasilan yang terbilang minim anehnya profesi ini kujalani dengan rasa senang dan timbul dalam dadaku menyukai pekerjaan ini. Apalagi jika bertemu dengan siswa siswiku yang beraneka ragam pola tingkah laku dan kebiasaannya. Mulai dari yang baik, rajin, butuh perhatian, senang di sanjung atau bahkan butuh motivasi yang lebih. Ini semua membuatku semakin menjadi pribadi yang ingin terus belajar dan semakin merasa tertantang. Terlebih lagi dorongan hati merasa siswa siswiku butuh pengetahuan tentang Teknologi khususnya berhubungan dengan komputer. Karena yang kita ketahui yang namanya perkembangan teknologi selalu mengalami perkembangan yang sangat pesat.
 
Akhirnya profesi ini kujalani dari tahun ke tahun dan saat ini sudah hampir 10 tahun masa pengabdianku di sekolah ini. Banyak hal yang sudah kulalui dan sudah silih berganti pergantian pemimpin dengan berbagai macam karakter kepemimpinan yang diterapkan. Saat inipun dengan rasa syukur yang tiada duanya menyatakan senang bangga menjadi guru karena pekerjaan ini sungguh mulia. Dalam hati inipun tertanam ini adalah ladang amal bagiku, karena tidak bisa beramal lewat uang yang banyak, membangun sebuah masjid yang mewah namun beramal lewat ilmu yang bermanfaat. Aku ingin terus belajar dan semoga bisa menjadi manusia yang bisa menginspirasi banyak orang terutama bagi siswa siswiku.