Selasa, 5 Mei 2020 adalah hari keduabelas kita berpuasa di bulan ramadhan. Banyak aktivitas yang sudah kita lalui. Semoga menjadi ladang amal kita untuk perjalanan abadi. Kita pun mencapai derajat takwa seperti yang kita idamkan.
Menulis dalam kesibukan memang luar biasa. Kita harus pandai mengelola waktu dengan baik. Hampir saja saya terlewat untuk menulis artikel hari ini. Banyak kesibukan yang saya lalui tiada henti. Tak terasa bumi berputar sangat cepat sekali. Sampai tak terasa waktu istirahat telah tiba.
Puasa hari keduabelas ini membuat saya sadar diri bahwa akan ada hidup sesudah mati. Sudah siapkah anda ketika ajal menjemput esok hari? Sebuah tanya tak terjawab bila kita tak melakukan kebaikan setiap hari.
Bangun tidur lalu makan sahur. Istri sudah bangun lebih dulu karena harus memasak makanan sahur. Saya bangun pukul 04.00 WIB setelah itu mulailah perjalanan hidup saya. Dunia mimpi sudah cukup dinikmati. Kini saatnya memasuki dunia nyata yang harus dihadapi.
Pukul 08.00 WIB kami sudah harus menyapa kawan-kawan guru dan dosen anggota PGRI. Prof Eko Indrajit sudah membuka link Zoom untuk kami online di dunia maya bersama pengurus besar PGRI lainnya. Youtube channel PB PGRI sudah diserbu anggotanya.
Acara menyapa selesai. Saat online ada kabar duka. Penyanyi kondang Didi kempot meninggal. Kemudian langsung mengikuti kuliah online dari youtube sampai waktu sholat dhuhur. Materinya sangat bagus sekali. Saya sangat menikmatinya. Semakin banyak ilmu dan pengetahuan baru didapatkan.

Habis sholat dhuhur, pukul 13.00-15.00 WIB ikut kuliah online di WA Group bersama pak Emcho. Seorang dosen yang baik hati dan penulis 42 buku. Kali ini temanya cukup menarik. Menulis dalam kesibukan.
Habis sholat ashar lanjut lagi. kali ini ikut acara pengajian di labschool Cirende melalui aplikasi zoom. Tak terasa sampai sore pukul 17.00 WIB. Sisa waktu saya gunakan untuk siaran opnline di youtube dengan tema ngabuburit bersama omjay sampai waktu berbuka.
Habis berbuka puasa, masih banyak saja email yang masuk dan semakin banyak eserta belajar menulis dan menerbitkan buku yang mengrimkan url link blognya ke wa omjay. tentu saja omjay sempatkan baca sampai sholat Isya.
Sehabis taraweh lanjut lagi. Buka email dan wa group. Ternyata semakin ramai orang mengirimkan pesan. =Alhamdulillah satu persatu saya jawab dan tak terasa waktu sudah menguju pukul 23.30 WIB. Itu artinya sebentar lagi akan berganti hari.
Andaikan waktu bisa diajak kembali berputar. Ingin rasanya saya ulang kembali. Saat mau mematikan laptop, saya dapatkan cerita bagus dari wa group silahturahim nusantara. Saya copas saja isinya untuk anda baca.
MAHLUK PALING HINA
Di sebuah pondok pesantren, terdapat seorang santri yang tengah menuntut ilmu pada seorang Kyai. Sudah bertahun-tahun lamanya si santri belajar. Hingga tibalah saat dimana dia akan diperbolehkan pulang untuk mengabdi kepada masyarakat.
Sebelum kang Santri pulang, Kyai memberinya sebuah ujian padanya.
Pak Kyai kemudian berkata pada Kang santri.
“Sebelum kamu pulang, dalam tiga hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang ataupun makhluk yang lebih hina dan buruk dari kamu, “ujar sang Kyai.
“Tiga hari itu terlalu lama Kyai, hari ini aku bisa menemukan banyak orang atau makhluk yang lebih buruk daripada saya,”jawab Santri penuh percaya diri.
Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seorang ataupun makhluk itu kehadapannya.
Santri keluar dari ruangan Kyai dengan semangat, karena menganggap begitu mudah ujian itu.
Hari itu juga, si Santri berjalan menyusuri jalanan,Di tengah jalan, dia menemukan seorang pemabuk berat. Menurut pemilik warung yang dijumpainya, orang tersebut selalu mabuk-mabukan setiap hari. Pikiran si Santri sedikit tenang, dalam hatinya dia berkata,
“pasti dia orang yang lebih buruk dariku, setiap hari dia habiskan hanya untuk mabuk-mabukan, sementara aku selalu rajin beribadah.”
Dalam perjalanan pulang Si santri kembali berpikir,
“kayaknya si pemabuk itu belum tentu lebih buruk dari aku , sekarang dia mabuk-mabukan tapi siapa yang tahu di akhir hayatnya Allah justru mendatangkan hidayah hingga dia bisa khusnul Khotimah, sedangkan aku yang sekarang rajin ibadah, kalau diakhir hayatku, Allah justru menghendaki Suúl Khotimah, bagaimana? “berarti pemabuk itu belum tentu lebih jelek dari aku,”ujarnya bimbang.
Kang Santri kemudian kembali melanjutkan perjalanannya mencari orang atau makhluk yang lebih buruk darinya. Di tengah perjalanan, dia menemukan seekor anjing yang menjijikkan karena selain bulunya kusut dan bau, anjing tersebut juga menderita kudisan.
“Akhirnya ketemu juga makhluk yang lebih jelek dari aku, anjing tidak hanya haram, tapi juga kudisan dan menjijikkan, ”teriak santri dengan girang.
Dengan menggunakan karung beras, si Santri membungkus anjing tersebut hendak dibawa ke Pesantren, Namun ditengah jalan , tiba-tiba dia kembali berpikir.
“anjing ini memang buruk rupa dan kudisan, namun benarkah dia lebih buruk dari aku?” Oh tidak, kalau anjing ini meninggal, maka dia tidak akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukannya di dunia, sedangkan aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama di dunia dan bisa jadi aku akan masuk ke neraka.
Akhirnya si santri menyadari bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari anjing tersebut.
Hari semakin sore , Kang Santri msih mencoba kembali mencari orang atau makluk yang lebih jelek darinya. Namun hingga malam tiba, dia tak jua menemukannya. Lama sekali dia berpikir, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Pesantren dan menemui sang Kyai.
“Bagaimana Anakku, apakah kamu sudah menemukannya?”tanya sang Kyai.
“Sudah, Kyai,”jawabnya seraya tertunduk. “Ternyata diantara orang atau makluk yang menurut saya sangat buruk, saya tetap paling buruk dari mereka,”ujarnya perlahan.
Mendengar jawaban sang Murid, kyai tersenyum lega,
”alhamdulillah.. kamu dinyatakan lulus dari pondok pesantren ini, anakku,”ujar Kyai terharu.
Kemudian Kyai berkata “Selama kita hidup di Dunia, jangan pernah bersikap sombong dan merasa lebih baik atau mulia dari orang ataupun makhluk lain. Kita tidak pernah tahu, bagaimana akhir hidup yang akan kita jalani. Bisa jadi sekarang kita baik dan mulia, tapi diakhir hayat justru menjadi makhluk yang seburuk-buruknya. Bisa jadi pula sekarang kita beriman, tapi di akhir hayat, setan berhasil memalingkan wajah kita hingga melupakan_Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidak akan masuk kedalam surga orang yang di hatinya ada kesombongan meskipun sebesar biji sawi (HR.Muslim no 91 ).
Semoga sedikit ilmu yang di titipkan Allah Subhana Ta’alla dihati kita tidak menjadikan kita sombong dalam segala urusan.
Dan semoga di sisa umur yang Allah berikan dapat kita pergunakan sebaik-baiknya untuk memperbanyak Amal shale dan bukan hanya di sibukan dgn urusan duniawi belaka dan semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat…..
Aamiin Ya Rabbal Alamiin
Ya ALLAH…
✔ Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal’alamin..
Semoga yang berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal’afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja. Aamiin ya Rabbal’alamiin..
Salam Bloggr Persahabatan
Omjay, Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.