Mohon komentarnya,
semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana.

Berhentilah menjadi guru penggerak bila anda tak pandai mengelola waktu. Sebab guru penggerak itu adalah orang yang pandai mengelola waktu. Mulai dari bangun tidur sampai tertidur lagi. Semua waktunya tertata dan terkelola dengan baik. Hidupnya benar-benar bermanfaat buat orang banyak.
Guru penggerak itu tahu kapan saatnya untuk berbagi dan kapan saatnya untuk belajar secara mandiri dan belajar bersama. Kolaborasi atau gotong royong harus terus dilakukan oleh seorang guru penggerak Indonesia. Sekarang bukan zamannya lagi one man show. Kita harus membangun super tim dan tidak lagi menjadi Superman.
Omjay ucapkan selamat kepada kawan-kawan peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara KBMN PGRI yang telah berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Selamat juga kepada bapak Edmu Yulfizar dan ibu Deasy Pebriyanti yang terpilih menjadi ketua kelas dan sekertaris KBMN 28. Selamat bertugas dan berbagi kepada kawan-kawan peserta KBMN PGRI.
Kami membuat kelas belajar menulis gratis dengan sebuah harapan semakin banyak guru di Indonesia yang mampu menulis dan menerbitkan buku. Semua itu bisa terjadi karena hasil dari sebuah kolaborasi atau gotong royong dari tim solid Omjay. Mereka adalah orang-orang hebat yang bekerja dengan ikhlas untuk Indonesia maju.
Omjay sendiri banyak belajar dari kawan-kawan calon guru penggerak angkatan 7 dan angkatan sebelumnya. Kami belajar bersama untuk membahas modul yang diberikan dalam LMS. Kita berkolaborasi dan membuat presentasi tentang pembelajaran diferensiasi. Semakin memperdalam ilmunya semakin asyik. Omjay menjadi tahu ada banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam diri. Itulah mengapa kita harus melakukan refleksi diri.
Hari ini Jumat, 17 Februari 2023, Omjay diminta menjadi narasumber literasi digital di SMAN 3 Jakarta. Pukul 13.00 WIB Omjay sudah harus berada di sana. Malam ini Omjay belajar lagi. Supaya besok bisa memberikan materi dengan baik.
Orang bijak mengatakan, “Naik mimbar tanpa persiapan, turun mimbar tanpa penghormatan”. Itu artinya kita harus mempersiapkan diri sebelum tampil supaya berhasil. Panitia sudah menghubungi Omjay dan memberikan TOR acara tersebut.
Pagi ini Omjay terbangun dari mimpi. Omjay langsung sholat tahajud. Kemudian membaca tulisan kawan-kawan dari KBMN PGRI. Luar biasa isinya. Semoga kelak menjadi buku yang bermutu. Kumpulan tulisan di blog bisa disulap menjadi buku. Tangan dingin editor membuat tulisan kita menjadi renyah dibaca.
Teruslah bergerak dan menggerakkan orang lain. Guru penggerak bukanlah seperti lilin. Dia menerangi kemudian habis terbakar. Guru Penggerak adalah orang yang pandai bermain peran sekaligus sutradara dan penulis skenarionya. Peran-peran yang dimainkannya membuat dia menjadi guru tangguh berhati cahaya.
Omjay banyak belajar dari ibu Tati Maryati. Beliau seorang pengawas inspiratif Kemdikbudristek. Kami di PGRI akan mengundangnya sebagai narasumber tanggal 4 Maret 2023 pukul 19.30 WIB di kelas berbagi.
Minggu ini (18 Februari) kita akan hadirkan Mas Ahmad Fuadi. Penulis buku novel best seller negeri 5 menara. Beliau akan membagikan ilmunya kepada kita semuanya di PGRI melalui aplikasi zoom. Nati datang ya dan ditunggu flyernya. Bapak Fajar Tri Laksono akan membagikannya ke semua WA Group PGRI.
Setiap Sabtu malam Minggu pukul 19.30 WIB, kami membuka kelas berbagi di PGRI. Bapak Fajar Tri Laksono beserta tim hore yang mengelola kelas ini dengan baik. Kami mengundang orang-orang sukses dan mau berbagi ilmu dan pengalamannya kepada kawan-kawan anggota PGRI.
Kami sudah mengundang ibu Yati Suwartini. Seorang kepala sekolah berprestasi di SMP Labschool Kebayoran yang terpilih menjadi kepala sekolah inspiratif tingkat nasional jenjang SMP Kemdikbudristek tahun 2022. Juga sudah mengundang bapak Dr. Suparno Sastro sebagai kepala sekolah inspiratif jenjang SMA Kemdikbudristek tahun 2022. Beliau sekarang menjabat sebagai kepala sekolah SMA Labschool Jakarta. Prestasi beliau sungguh luar biasa dan sangat menginspirasi kami di PGRI.
Begitulah kegiatan kami selama menjadi guru penggerak Indonesia. Kerja kolaborasi atau gotong royong membuat kelas-kelas yang kami kelola berjalan dengan baik. Kelas bicara setiap Selasa malam Rabu juga sudah berjalan sesuai dengan rencana. Kelas menulis setiap Senen, Rabu, dan Jumat pukul 19.00-21.00 WIB juga sudah berjalan dengan baik. WA Groupnya selalu ramai dan dipenuhi dengan tulisan peserta KBMN PGRI.
Berhentilah menjadi guru penggerak bila anda tak bisa melawan diri sendiri. Lawan kemalasan diri dengan prestasi tinggi. Tak ada orang sukses di dunia ini tanpa kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Keikhlasan dan kesabaran akan membuat anda sebagai guru penggerak akan dikenang sepanjang masa. Tulislah apa yang sudah anda kerjakan dan kerjakan apa yang sudah anda tuliskan dengan baik.
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Selamat menjadi guru penggerak dan menggerakkan orang lain untuk bergerak bersama. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas mulia yang harus kita kerjakan bersama-sama.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Mohon izin menyampaikan informasi.
Pagi ini Omjay berkunjung ke masjid raya Al Jabbar Bandung Jawa Barat.
Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.
Seorang kawan yang tak suka dengan program guru penggerak mengatakan bubarkan saja program guru penggerak!
Bagi Omjay yang sedang mengikuti program guru penggerak, tentu saja tak setuju. Sebab program ini bagus sekali. Omjay banyak mendapatkan ilmu baru dan juga kawan baru. Kami saling berkolaborasi dalam melakukan aksi nyata.
Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng.
Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.
Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.
Suatu ketika beliau datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan guru penggerak. Banyak pertanyaan beliau sampaikan ke Omjay. Namun sayang, saat itu sekolah kami sedang berduka. Pimpinan sekolah meninggal dunia. Tentu saja Omjay tak bisa bicara lama dengan pengajar praktik. Padahal banyak sekali yang ingin ditanyakan secara langsung. Akhirnya kami komunikasi lewat aplikasi WhatsApp.
Fasilitator kami juga bagus dan enak sekali orangnya. Beliau mengajar di SMA. Beliau memfasilitasi pertemuan demi pertemuan hingga tak terasa sudah modul 1.4.
Hal yang sangat menyenangkan adalah ketika lokakarya. Kami bertemu secara langsung dengan kawan-kawan calon guru penggerak. Seharian kami belajar bersama di dunia nyata. Biasanya hanya lewat dunia Maya saja.
Kami belajar lewat LMS. Learning management sistem dipakai untuk memudahkan kami belajar secara online dan mandiri. Memang harus rajin membaca modul online yang disiapkan Kemdikbudristek. Banyak materi baru kita dapatkan. Asalkan mau duduk sebentar dan menjawab semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya.
Jadi, Omjay tidak setuju program guru penggerak dibubarkan. Sebab banyak memberikan manfaat buat kami sebagai guru. Banyak ilmu dan wawasan baru Omjay dapatkan dan tentu saja pengalaman baru yang tidak kita dapatkan di sekolah masing-masing. Sebab setiap sekolah punya budaya sekolahnya masing-masing. Ibarat rumah tangga, tentu tidak sama rumah tangga Omjay dengan tetangga. Sebab setiap keluarga punya budayanya masing-masing.
Program guru penggerak memang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal itu sudah biasa. Bila ada hal yang baru pasti menimbulkan pro dan kontra. Sekarang kita kembalikan lagi kepada tujuan dan manfaatnya. Selama prosesnya bagus dan hasilnya juga bagus, maka perlu dilanjutkan.
Dari kawan-kawan yang sudah lulus program guru penggerak katanya program ini bagus sekali. Banyak guru yang akhirnya menyadari bahwa dirinya masih kurang melayani siswa dengan sepenuh hati. Setiap siswa adalah bintang dan jadikan mereka juara di kelasnya.
Menjadi seorang guru penggerak memang tidak mudah. Guru harus mampu memberikan keteladanan. Guru harus mau belajar sepanjang hayat. Kosongkan gelas kita untuk menerima ilmu baru. Dengan begitu kita akan menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan berpengalaman. Guru akan seperti mata air. Setiap hari diambil airnya semakin jernih. Guru akan menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi embun penyejuk di dalam kehausan. Menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “”Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!””, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63be612b3f640d334b2291d2/bubarkan-saja-program-guru-penggerak
Kreator: Wijaya Kusumah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Mohon like and komentarnya!
Semoga semakin banyak peserta yang menonton siaran ulangnya.
Kabar duka cita dari Labschool Jakarta
Innalilahi wainnailaihi rojiun
Hari libur Omjay gunakan untuk berkebun di rumah Oma. Alhamdulillah sudah terlihat hasilnya.
Jangan lupa like dan subscribe ya!
Terima kasih atas kunjungannya.
Budayakan jalan kaki setiap hari supaya kita sehat dan kuat. Jalan kaki dapat memperpanjang umur. Yuk kita berjalan kaki.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.