Tag Archives: kurikulum 2013

Kurikulum 2013 Hilangkan TIK

Belajar TIK itu Penting!

Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi disingkat TIKadalah mata pelajaran yang ada dalam kurikulum 2006. Namun dalam kurikulum 2013 mata pelajaran ini diintegrasikan ke semua mata pelajaran. Kemdikbud berpendapat TIK tidak perlu menjadi mata pelajaran tersendiri.

Kenyataan di lapangan tidak semua guru menguasai TIK dengan baik. Akibatnya siswa menjadi korbannya. Materi TIK ternyata tidak bisa diberikan kepada guru mata pelajaran lainnya. Masih banyak guru yang belum menguasai TIK dan keinginan kemdikbud untuk mengintegrasikan TIK ke semua matpel tidak berjalan sesuai rencana. Guru TIK pun menjadi dirugikan akibat kebijakan ini.

Melihat kenyataan tersebut, kami dari komunitas guru TIK dan KKPI berpendapat kembalikan TIK sebagai mata pelajaran lagi. Terbukti materi TIK belum bisa disampaikan oleh guru matpel lainnya. Pemaksaan tanpa perencanaan yang matang akan menimbulkan persoalan baru. Seharusnya materi TIK terus dikembangkan oleh kemdikbud.

Selain itu peran guru TIK akan kembali kepada fungsinya yaitu mengajarkan materi TIK sesuai dengan kurikulum TIK masa depan. Mereka tidak lagi dipaksa menjadi guru prakarya dan nilai TIK kembali masuk raport siswa. Tidak seperti sekarang ini dimana kemampuan TIK siswa menjadi tidak terukur dan bahkan banyak yang tidak mendapatkan materi TIK.

TIK untuk belajar penting. Tapi belajar TIK juga penting. Sebab siswa tidak bisa memanfaatkan TIK untuk belajar bila belum menguasai TIK dengan baik. Belajar TIK tidak boleh dilupakan karena itu kunci untuk menguasai TIK.

Slide1.PNG

Slide1.PNG

Mata Pelajaran TIK Solusinya

slide1

Untuk membentuk generasi emas pada era digital abad ke-21 dibutuhkan siswa yang berkemampuan dan berkarakter 4C (Kritis, Kreatif, Komunikasi dan Kolaborasi).

Pembentukkan kompetensi dan karakter tersebut dibutuhkan proses yang TERSTRUKTUR dan SISTEMATIS dalam bentuk MATA PELAJARAN.

TIK dan KKPI adalah MATA PELAJARAN yang bahan dan isi didesaian sebagai modal untuk memberikan kemandirian dan kepercayaan pada siswa ke masa depannya.

Masa depan sebagai CREATOR bukan saja sebagai USER adalah generasi unggul di era digital abad ke-21.

Mata Pelajaran TIK adalah solusinya.

(Ali Nurdin)

TIK harus terus diperjuangkan sebagai matpel

Perjuangan itu membutuhkan pengorbanan dan kesabaran. Kita pun harus sabar melihat kawan sendiri yg menikam dari belakang. Sekali berjuang maju pantang surut berlari ke belakang walaupun godaan uang dan jabatan begitu memesona hati. Tapi demi anak negeri akan kami perjuangkan matpel tik kembali dipelajari anak negeri. Cepat atau lambat tik pasti kembali krn sangat diperlukan dalam pembelajaran abad ke 21 ini.

slide1

Kembalikan Matpel TIK/KKPI dalam kurikulum 2013

slide1

Keputusan menghapuskan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) dalam kurikulum 2013 rasanya seperti menciptakan sebuah kekosongan besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Keputusan tersebut seolah memukul mundur kemajuan bagi para pemuda Indonesia.

Terlebih keputusan itu keluar jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015, yang secara otomatis mendorong Indonesia bersaing dengan tenaga asing profesional dari berbagai negara. Jika generasi muda “gagap teknologi”, dikhawatirkan mereka hanya akan menjadi konsumen yang duduk berpangku tangan.

Terpuruknya TIK di Indonesia

http://wijayalabs.com/2016/08/01/terpuruknya-ict-dan-kompetensi-edukasi-indonesia/

Tahun 2016 ini susunan sepuluh orang terkaya didunia tidak banyak berubah, lima diantaranya masih dikuasai oleh para milyuner IT, yaitu : Bill Gates (Microsoft), Carlos Slim (Telecom), Jeff Bezos (Amazon), Mark Suckerberg (Facebook), dan Larry Ellison (Oracle). Bisa diartikan setengah orang terkaya didunia adalah dari orang yang mendulang uang didunia IT.

Dua puluh tahun terakhir ini dunia berubah oleh IT, mengakhiri era Modernisasi menjadi era Informasi. IT menjadi sumber kekayaan yang baru, sumber minyak yang baru, sumber emas yang baru dan sumber kekuasaan yang baru. Sumber daya kekayaan dan kekuasaan yang baru ini sudah tidak lagi menggunakan Sumber Daya Alam, seperti yang bangsa ini bangga-banggakan dengan kekayaan alamanya. Sumber daya yang satu ini hanya mengandalkan satu hal, otak kita sendiri… Brainware.

Kurikulum Mata Pelajaran TIK Terbaru

Usul yang bagus dari pak lucky di group WA KOGTIK:

Om Jay dan teman2 guru, usul saya utk kurikulum TIK adalah kita membatasinya dalam Framework sebagai sasaran dan fokus kita. Mengapa? karena dunia IT itu terlalu luas dan dinamis, tidak mungkin kita guru mengajarkan semuanya, dan tidak mungkin kita juga mengetahui semuanya.

Frameworknya juga hrs fleksibel, tidak hanya mempertimbangkan aplikasi termutakhir, tapi apakah apps itu bisa bertahan lama?

Saya usul framework kita terbagi tiga yaitu:
1. Attitude,
2. Knowledge
3. Skill.

Jadi tiap bab pelajaran kita terbagi tiga bagian, awalnya adalah Attitude apa yg ingin kita capai melalui bab tersebut? Baru Pengetahuannya, dan yang terakhir adalah Skill nya…

Jadi kurikulum walaupun tanpa komputer, seperti sekolah yg tidak memiliki infrastruktur tersebut, asal sudah mencapai Attitude dan Knowledge, dpt dianggap telah mencapai kompetensinya…

Bagian skill terbagi dua, yaitu skill dasar, dan skill pengembangan, sesuai kemampuan guru dan perangkat sekolah masing2…

Dibukunya hanya mencantumkun skill dasar sementara skill pengembangan hanya sebuah konsep apa yg bisa dilakukan. Umpama satu sekolah mengajarkan Pascal, yg lain bisa PHP, Phyton dsbnya…

jadi Kurikulumnya bisa menjangkau mulai dari yg tidak punya infrastruktur dan guru yg tidak punya skill, sampai pada sekolah yg memiliki keduanya dalam tahap lanjut…

Tahap lanjutnya tidak di cover atau akomodasi dalam bukunya, tapi diapresiasi dalam olimpiade TIK tahunan, seperti yg teman2 telah lakukan…

Kerinduan saya adalah sebuah kurikulum TIK yang kuat dalam karakternya. Menanamkan cinta bangsa dan tanah air melalui mencintai produk2 digital dalam negeri. Menghormati hak cipta, dan memotivasi kreativitas. Sebuah karakter yg menolak dijajah secara digital dan mulai mengembangkan teknologi yg sesuai dgn karakter bangsa…

Kita harus menekankan pada pembelajaran karakter dan diri kita sebagai pendidik, bukan pengajar. Karena kalau hanya pengajar, semua informasi internet dan aplikasi daring bisa mengajar… saat mereka telah sempurna dapat melakukannya maka peran para guru pengajar pun hilang.

Karakter dan atitude tidak bisa diajarkan melalui informasi… hanya bisa dididik dan dibentuk oleh manusia yg lain, yaitu kita pàra guru sebagai pendidik…

Menanggapi Status Purwanto Hadi Tentang Matpel TIK

Menanggapi status pak Purwanto Hadi,
 
Puwanto:
Sekedar Catatan…
 
Bismillahirahmanirrahim, semoga terhindar dari niat yang tidak baik.
 
Jawab:
Aamin, omjay pun berharap begitu dan berserah diri kepada Allah.
 
Puwanto:
Coretan ini sekedar menanggapi pernyataan-pernyataan pihak lain yang merasa ‘paling tahu’ tentang Permendikbud No. 68 Tahun 2014 dan Permendikbud No. 45 Tahun 2015, yang kesemuanya adalah regulasi tentang TIK dan Guru TIK dalam implementasi Kurikulum 2013. Karena ‘ketahuannya’ tentang permen tersebut, sehingga sampai-sampai menjustifikasi bahwa permen tersebut salah dan bertentangan dengan hukum.
 
Jawab:
Permendikbud itu sangat jelas bertentangan dengan uu guru dan dosen khususnya tugas guru (coba dibaca lagi uu guru dan dosen nomor 14 tahun 2005). Bagi kawan-kawan yang paham dan sdh baca pasti akan tahu tugas guru, salah satunya adalah menilai dan mengevaluasi peserta didik. Kemudian di pp 74 ttg guru juga dijelaskan hanya ada 3 jenis guru yaitu guru kelas, guru matpel dan guru bk.
 
Puwanto:
Sekedar mengingatkan diri saya sendiri agar tidak tergelincir, berikut kutipan KH. Mustofa Bisri, ulama rendah hati dari Rembang, Jateng yang saya dengarkan ketika beliau diundang Mata Najwa disebuah stasiun TV swasta beberapa waktu lalu.
“Janganlah kamu merasa paling benar, terlebih menghakimi orang lain yang berbeda dengan kamu sebagai salah, dosa, dan sesat.
 
Jawab:
Justu pak purwanto sendiri yang aggap dirinya paling benar (jadi agak sulit bagi dirinya menerima masukan orang lain). Gajah di seberang lautan tampak, tapi semut di depan matanya tdk kelihatan, hehehe (Kebalik ya?) Gajah di depan mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.
 
Puwanto:
Hidup ini sebuah perjalanan, proses panjang. Tidak ada jaminan bagi kamu akan finish ditempat yang benar, sedemikian pula tidak ada jaminan bagi mereka yang kamu anggap salah akan finish ditempat yang salah. Jadi cukup yakini apa yang kamu anggap benar, dan perjuangkan. Itu sudah lebih dari cukup”.
 
Jawab:
Masalah kematian sudah diatur oleh Allah, semoga kita mati dalam keadaan yang baik. Kebenaran hanya milik Allah, pembenaran hanya milik manusia yang mau menang sendiri. Saya melihat ada kesalahan pak purwanto yang justru sangat merugikan perjuangan guru tik di indonesia.
 
Puwanto:
Sebagaimana kita ketahui dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 dan tidak adanya mapel TIK dalam strukturnya, maka harus segera dicarikan solusi untuk TIK itu sendiri dan untuk Guru TIK tentunya. Pada dasarnya TIK dan Guru TIK bagaikan dua sisi mata uang yang tidak mungkin dipisahkan dalam merumuskan solusinya. Kejelasan ‘nasib’ ini sangat dinanti + 30 ribu guru TIK di Indonesia.
 
Jawab:
Solusi yang tepat adalah guru tik dan kkpi harus bersatu untuk kembalikan matpel tik dan kkpi pada tempatnya kembali. Ikut menghilangkan matpel tik dalam k13 dan menerima bimbingan tik yg dibuatnya sendiri sama saja dengan menghianati perjuangan. (Coba tonton video yg disampaikan oleh ibu unifah. TIK tidak bisa dijadikan bimbingan, karena guru tik bukan guru bimbingan). Bagi kawan yang belum nonton videonya bisa minta ke aki3.
 
Puwanto:
Permendikbud No. 68, lahir dari sebuah kondisi tersebut. Sebagai orang awam, saya tidak berkemampuan untuk mengatakan bahwa permen tersebut baik, buruk, cukup atau kurang. Yang saya tahu dengan keluarnya permen tersebut, patut kita syukuri karena sudah mampu menjawab sebagian permasalahan guru TIK, dengan mengubah peran guru TIK/KKPI dari guru mapel menjadi Guru TIK. Walaupun permendikbud 68, belum berpihak kepada guru TIK yang berkualifikasi non TIK karena hanya memberi ‘nafas’ kepadanya hingga 31 Desember 2016 saja, namun saya tetap berpikir positif dan berprasangka baik. Saya yakin akan ada penyempurnaannya. Dan terbukti keluarlah Permendikbud 45, yang sudah mengakomodir guru TIK bersertifikat pendidik TIK/KKPI untuk tetap berperan sebagai Guru TIK.
 
Jawab:
Begitulah cara orang awan berpikir, karena yang dipikirnya hanya dirinya sendiri dan bukan untuk anak bangsa. Pikirannya hanya untuk sertifikasi dan bukan untuk anak negeri. Beginilah orang yang bermental pecundang. Hanya memikirkan dirinya saja. Peran sebagai guru tik sangat berbeda dengan peran sebagai guru mata pelajaran tik. Pada akhirnya yg jadi korban bukan hanya guru mata pelajaran tik dan kkpi, tapi juga anak negeri yg kehilangan hak untuk belajar tik. Mereka seharusnya mendapatkan hak untuk belajar tik. tapi karena bapak awam, akhirnya mereka ikut jadi korban. Kalau permen itu baik dan cck pasti tdk akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Apalagi guru tik dan kkpi sampai saat ini terus berjuang utk kembalikan matpelnya yg hilang. bukan hanya sekedar sertifikasinya yg hilang.
 
Puwanto:
Saya pasti akan dikritik, sebagai hanya mementingkan diri sendiri (baca, Guru TIK) karena hanya berpikir bagaimana menyelamatkan guru TIK-nya, bahkan ada yang lebih ekstrim mengatakan hanya menyelamatkan sertifikasinya. Tidak memikirkan bagaimana nasib siswanya, yang kata mereka tidak mendapatkan pembelajaran TIK secara masif dan terstruktur. Untuk kalimat terakhir itu saya no comment, hanya ingin saya sampaikan kepada kawan semua bahwa saat membaca itu saya tertawa, mereka itu tidak tahu, tidak paham atau kura-kura main saham. Atau saya yang salah membaca permendikbudnya, he.. he.. maklum orang awam dari kampung. Yang benar adalah setelah guru TIK nya selamat, mari bersama-sama kita benahi kekurangannya, kita baharukan kontennya, agar peserta didik tetap mendapatkan pembelajaran TIK yang cukup, secara kualitas maupun kuantitas. Jadi peserta didik tetap yang utama. Jangan dulu apriori.
 
Jawab:
Jelas banget anda mendapatkan kritik yg keras dari kawan-kawan guru TIK krn anda telah menghianati perjuangan mengembalikan mata pelajaran tik dalam kurikulum. Kalau konten atau materi tik jelas belum pernah diperbaiki oleh pusat kurikulum dan itu sdh kita sampaikan. Boro-boro selamat, guru tik malah memiliki masalah baru dan yg menyedihkan banyak guru tik yang masih honor dan belum jadi guru tetap yayasan terpaksa dirumahkan karena matpelnya tidak ada. Bapak purwanto tidak pernah memperhatikan dampaknya secara makro, anda hanya berpikir secara mikro. Bagi anda yag terpenting sertifikat anda selamat dan persoalan linieritas tdk dipersoalkan. Anda tidak paham dan mungkin tdk lagi mengajar di kelas. Materi TIK semakin tidak sistematik dan terstruktur dengan baik. Anda ingin peserta didik yg utama, tapai kenyataannya justru peserta didik yang menjadi korbannya.Bagi yg tdk sepaham dgn anda dianggap apriori, padahal kami ingin meluruskan pikiran anda yg sesat.
 
Puwanto:
Saya adalah orang yang realistis, meminjam istilah yang sering disampaikan pramugari kepada penumpang. Jika terjadi gangguan oksigen, maka kenakan masker anda dulu baru menolong yang lain (termasuk anak-anak). Ekstrimnya untuk bisa menolong siswa, nasib guru TIK harus jelas lebih dulu. Menjadi tidak logis kalau guru TIK terancam nasibnya, dan dituntut menjadi pahlawan bagi siswanya. Kecuali guru TIK hebat, yang sampai-sampai siap berjuang hingga titik darah penghabisan, berkabung nyawa (ah, tenane …??). Jujur saya belum sanggup menjadi guru TIK selevel itu.
 
Jawab:
Pantesan, anda bukan guru hebat dan tdk cocok untuk menjadi pemimpin guru tik (terus terang omjay menyesal mengusulkan anda jadi wakil ketua pada waktu itu). Persoalan tik tdk bisa disamakan dengan penumpang pesawat yg memerlukan oksigen. Persoalan kita adalah bagaimana materi tik bisa diajarkan kepada siswa indonesia sebagai mata pelajaran lagi. Sebab sampai saat ini belum dtemukan dokumen atau naskah akademik tik hilangnya matpel tik dan masuknya prakarya. Alasan kemdikbud selalu berubah-ubah dan hanya sekedar melakukan pembenaran dari kesalahan regulasi.
 
Puwanto:
Dari + 30 ribuan guru TIK di Indonesia, menurut narasumber pada sebuah seminar di UPI Bandung beberapa waktu lalu, hanya sekitar 11% saja yang kualifikasi akademiknya bidang TIK, sisanya gado-gado. He.. he.. seperti saya Guru Sejarah. Itu artinya sekitar 27 ribuan guru TIK terancam banting setir, karena disaat bersamaan, keluar surat edaran dari Kemdikbud bahwa guru TIK KKPI yang kualifikasinya non TIK harus menempuh sertifikasi kedua sesuai kualifikasinya. Syukurlah, edaran itu tidak berjalan optimal. Terlebih tidak terlalu lama, keluarlah Permendikbud 45, yang nafasnya adalah ‘menyelamatkan’ guru TIK gado-gado.
 
Jawab:
Masalah linieritas bukan masalah guru tik saja, guru matpel lain juga mengalaminya. apalagi guru matpel prakarya saat ini. guru guru di sd banyak yg tdk linier dan kita semua akan kekurangan guru sd. tapi kalau anda baca, syarat jadi guru minimal s1 dan sampai saat ini masih seperti itu. Linieritas sdh tak menjadi masalah lagi bila anda sdh sertifikasi krn anda telah memiliki sertifikat sebagai tenaga pengajar profesional di bidang matpel tik dan dikelaurkan secara sah oleh perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah.
 
Puwanto:
Jadi menurut saya, untuk saat ini dua permen tersebut sudah ‘cukup’ mampu menjadi solusi bagi TIK dan guru TIK di Indonesia. Walaupun masih ada sisi lemahnya, terutama dari sisi implementasi. Ini yang perlu segera diatasi oleh Kemdikbud. Saya sangat mengapresiasi MGMP TIK di beberapa daerah yang secara mandiri mengadakan sosialiasasi dan pelatihan. Bukan malah di-bully habis-habisan. Bahkan melihat comment-comment-nya yang kasar, membuat saya prihatin.
 
Jawab:
Kalau anda punya rasa empati, mereka seperti itu karena merasa dihianati kawan sendiri yg tdk komitmen dgn perjuangan awal. Saya rasa wajar kalau mereka menjadi seperti itu. Tak ada asap tanpa api, jadi kalau pak purwanto ingat dgn tulisan bapak terdahulu dan terdokumentasi dengan baik maka bapak akan malu dengan sendirinya. Bagaimana mungkin seseorang itu bisa berubah ketika mendapatkan kekuasaan dan proyek k13? Anda guru tik? Goggle dengan cepat bisa melihat apa yg sdh anda tuliskan dan sebagai seorang kawan, omjay prihatin karena anda sdh dianggap oleh kawan-kawan guru tik sebagai penghianat dan pecundang.
 
Puwanto:
Guru seyogyanya memahami etika bersosmed, terlebih guru TIK.
Setahu saya keluarnya sebuah regulasi (produk hukum) sudah barang tentu melalui berbagai kajian, pertimbangan dan masukan-masukan. Instansi sebesar Kemendikbud tentu mempunyai Biro Hukum, sebagai sebuah wadah penggodokan semua regulasi yang dikeluarkan. Jadi kalau ada pihak yang mengatakan bahwa permendikbud 68 tahun 2014 dan permendikbud 45 tahun 2015 adalah “BERTENTANGAN” dengan produk hukum lain, itu sama saja menuding Biro Hukum Kemdikbud ceroboh dan tidak cermat. Kalau yakin dengan tudingannya, kenapa tidak lakukan judicial review saja ke Mahkahah Konstitusi? Itu cara cerdas dan elegan daripada sekedar mengolok-olok di medsos. He… he… seperti ayam jago teriak di kandang sendiri. Bahkan ada pihak-pihak tertentu yang membully sekelompok guru TIK yang ber-mazhab Bimbingan TIK. He… he… mazhab, maaf pinjam istilah sampeyan ya. Dari istilah saja, itu jelas tidak dikenal. Tidak ada madzab2an di antara guru TIK. Guru TIK mempunyai independensi dan kompetensi untuk menjalankan program kerjanya sesuai regulasi yang berlaku.
 
Jawab:
Jelas kami akan ke MK, dan kami sedang mengumpulkan data dan faktanya. Guru-guru pecundang seperti andalah yg membuat perjuangan ini menjadi lemah karena anda menyerah sebelum berperang. Anda sdh kalah ketika tahu sertifikasi anda lancar. Anda Kurang membaca uu guru dan dosen serta pp 74 ttg guru. Bahkan dalam pertemuan di puskurbuk yg baru lalu, telah ditemukan antar permen saling bertabrakan dan sdg dicari solusinya. Permendikbud bukan kitab suci, kalau kita melihat ada kesalahan maka kita wajib untuk mengkritisinya supaya dunia pendidikan kita semakin baik. Bukan justru malah melagalkannya.
 
Puwanto:
Kenapa mengolok-olok mereka yang melaksanakan regulasi tersebut? Apa salah mereka? Kenapa tidak langsung tembak Kemdikbud sebagai pihak yang mengeluarkan? Jika sampeyan berani lakukan itu, saya akan apresiasi setinggi-tingginya, dan bernadzar akan menulis artikel sekali lagi tentang itu. Tapi jika sampeyan hanya berani mengolok-ngolok sesama guru TIK, maka sampeyan tidak lebih dari pecundang yang sesungguhnya.
 
Jawab:
Lagi-lagi anda salah. Kami langsung menembak ke kemdikbud dan itu terus kami lakukan. Kami terus lakukan itu semenjak anies baswedan jadi mendikbud, anda bisa lihat di youtube. bahkan dgn mendikbud barupun demikian. Tapi kami gagal paham karena anda justru melegalkan permen 68 dan 45 yg sdh sangat jelas bertentangan dengan uu yg berlaku, dan tdk sesuai dengan sejarah perjuangan guru tik. anda mengaku sebagai guru sejarah, tapi anda tak tahu sejarah perjuangan guru tik. Semua itu terdokumentasi di youtube dan google. Jadi publik bisa melihat siapa yg sesungguhnya pejuang sejati dan siapa yang pecundang dan mendompleng perjuangan guru tik untuk dirinya sendiri.
 
Puwanto:
Ada salah satu comment dari seseorang, bunyinya begini. “So, yg diundang tuk ikut sosialisasi, jika terpaksa hadir karna tugas dinas…. Ajak aja debat tuh bahannya cukup tuk membuat mereka yg bermazhab bimtik… KO..”
 
Jawab:
saya pikir wajar dan bahan-bahannya utk debat sdh ada. dalam etika berdemokrasi lawan berdebat adalah teman berpikir. Kita bisa saling salaman kembali setelah debat. Hal yang penting adalah kebulatan tekad untuk kembalikan tik sebagai mata pelajaran lagi. Fokus kami di sana dan tdk melebar kemana-mana.
 
Puwanto:
Ada yang menggelitik saya dari statemen itu, seolah-olah paling tahu, paling benar dan paling pintar. Dan bernada merendahkan kemampuan pihak lain. Hem, memang teramat pintar dan sombong itu beda-beda tipis kayaknya.
 
Jawab:
Anda tdk jauh beda dengan mereka, pada akhirnya anda menjadi org yg lebih sombong dari mereka pak purwanto hadi. Ingat sewaktu di balikpapan. Saya lebih banyak diam karena saya tdk pernah menyangka kalau perjuangan kita sdh dihianati kawan sendiri. Berpikir positif untuk kemajuan bangsa. Uang yag saya dapat dari balikpapan saya gurnakan untuk seminar nasional di kemdikbud dan anda bisa lihat hasilnya di media televisi dan terdokumentasi dgn baik di youtube dan google. Anda memang pintar tapi pintar keblinger dan saya menjadi maklum karena anda orang awam seperti yg anda sampaikan dalam tulisan ini.
 
Puwanto:
Baiklah, akhir tulisan saya ini mari kita sama-sama legawa, rendah hati, menghargai perbedaan pendapat, saling mengapresiasi. Buang jauh-jauh ego sektoral, merasa paling benar dan mengaggap pihak lain yang salah.
Akhirnya, mohon maaf apabila tidak berkenan.
(Tulisan ini atas nama pribadi, bukan organisasi).
 
Jawab:
Terima kasih pak purwanto hadir. Semoga ada solusi terbaik buat perjuangan guru tik dan kkpi. Mari kita fokus pada perjuangan awal untuk mengembalikan mata pelajaran tik dan kkpi. Saat diskusi di puskurbuk omjay sangat mengapresiasi pendapat seorang dosen dari upi bandung. Saat ini tik bukan hanya sebagai alat bantu tapi juga sebuah ilmu. Landasan filsafat ilmunya sdh jelas, dan ada perguruan tingginya yang menyiapkan guru tik. Bandingkan dgn prakarya yg gurunya masih gado-gado dgn rasa nano-nano.
 
(Jawaban Omjay, secara pribadi dan tdk mewakili organisasi manapun)ins-tik

Senjakala Kurikulum 2013

Tadinya saya optimis kurikulum 2013 akan benar-benar menyiapkan generasi emas Indonesia. Tadinya saya merasa yakin kurikulum 2013 bisa menjadi solusi permasalahan pendidikan di negeri ini. Tapi sayang, setelah saya membaca dokumennya dan terus saya pelajari struktur kurikulumnya, maka kurikulum 2013 tak lebih dari penambahan dan pengurangan jam mata pelajaran. Bahkan ada yang dihilangkan untuk mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Sementara sarjana prakarya belum pernah ada dalam perguruan tinggi kita. Lagi-lagi dalil dan hukum dicari-cari untuk menjadi sebuah pembenaran dan bukan kebenaran.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wijayalabs/senjakala-kurikulum-2013_56e1a9c60ab0bd2215305d40

Menjadi Guru yang Menggerakkan

Mata pelajaran TIK dan KKPI atau komputer dihilangkan dalam kurikulum 2013. Sedikit sekali guru tik dan kkpi yang mau berjuang. Kebanyakan mereka hanya menunggu dan takut untuk bergerak. Padahal perjuangan ini bukan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan sertifikasi. Tetapi perjuangan ini semata mata agar generasi emas indonesia terdidik tik dengan baik.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan keterampilan komputer dan pengolahan informasi (KKPI) adalah mata pelajaran yang belum pernah dikembangkan oleh pusat kurikulum dan perbukuan kemdikbud dalam kurikulum 2006. Wajar bila kemudian dari silabus dan materinya masih terkesan ketinggalan zaman. Jadi jangan salahkan guru TIK dan KKPI, sebab mereka belum pernah mendapatkan undangan untuk mengembangkan materinya. Seharusnya pihak puskurbuk mengundang guru TIK dan KKPI lalu bersama-sama menyusun materi TIK yang sesuai dengan perkembangan teknologi di abad 21.

stop

Oleh karena itu, mari sama sama kita benahi materinya dan kita tingkatkan kompetensi gurunya. Sudah saatnya  guru TIK dan KKPI bergerak dan menggerakkan guru lainnya agar mampu melek TIK. Sebab TIK ada di mana mana sebagai alat bantu manusia dalam bekerja. Namun TIK sebagai ilmu harus juga kita jaga dan kembangkan. Sehingga bangsa ini tidak melulu hanya sebagai pengguna produk TIK. Matpel TIK dan KKPI bisa dijadikan mata pelajaran yang bisa mengenalkan teknologi sejak dini.

Kita berharap guru guru TIK dan KKPIi menjadi guru-guru yang mampu menginspirasi dan menggerakkan guru lainnya di bidang TIK. Kurikulum 2013 tidak akan pernah bisa jalan tanpa ada TIK di dalamnya. Oleh karena itu jangan mengecilkan peran guru TIK dan KKPI. Apalagi menghilangkan TIK dalam kurikulum kemudian digantikan mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Sementara itu mata pelajaran lain ada yang ditambah waktunya seperti PKN, Olahraga, dan Bahasa Indonesia di struktur kurikulum SMP.

Guru-guru TIK dan KKPI harus menyadari bahwa guru mulia karena karya. Guru TIK dan KKPI harus memiliki harkat dan martabat yang tinggi dengan terus memperjuangkan save TIK dan KKPI harga mati. Katakan dan jelaskan pentingnya TIK dalam pembelajaran dan pentingnya TIK sebagai sebuah ilmu yang penting dipelajari. Bila tak ada listrik di daerah, ternyata TIK masih bisa diajarkan dengan bentuk lainnya seperti coding yang diambil bahan bahan pembelajarannya di alam sekitarnya.

Janganlah karena 30 persen daerah tidak teraliri listrik kemudian mengorbankan daerah yang sudah 70 persen teraliri listrik. Materi TIK terdiri dari beberapa aspek. Software, hardware dan brainware bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi di sekolah masing masing. Jangan pula karena ada materi menayalakan dan mematikan komputer lalu dianggap TIK tidak penting dan kemudian dihapuskan dalam kurikulum 2013. Peran guru TIK dan KKPI berubah dari guru mata pelajaran menjadi guru bimbingan TIK.

Menjadi guru yang menggerakkan memang tidak mudah. Guru TIK dan KKPI harus turun tangan dan tidak lagi diam menunggu nasib. Kami di komunitas guru TIK dan KKPI selalu saling menguatkan. Seperti lidi-lidi kecil yang menyatu menjadi sapu lidi. Tanpa persatuan yang kuat mustahil guru TIK dan KKPI akan berhasil memperjuangkan mata pelajarannya kembali. Sangat diperlukan guru-guru yang mampu menggerakkan agar banyak orang yang menyadari pentingnya TIK bagi bangsa kita.

Alasan pemerintah yang dicari-cari agar TIK dan KKPI tidak lagi menjadi mata pelajaran harus dilawan dengan penuh kesabaran hati. Mari kita buktikan TIK itu penting dengan karya nyata guru TIK/KKPI. Mari kita wujudkan dengan penyelenggaraan Olimpiade TIK Nasional yang akan digelar pada 5-7 Mei 2016 untuk generasi emas Indonesia.

Salam blogger persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com