Tag Archives: kurikulum tik

Terpuruknya TIK di Indonesia

http://wijayalabs.com/2016/08/01/terpuruknya-ict-dan-kompetensi-edukasi-indonesia/

Tahun 2016 ini susunan sepuluh orang terkaya didunia tidak banyak berubah, lima diantaranya masih dikuasai oleh para milyuner IT, yaitu : Bill Gates (Microsoft), Carlos Slim (Telecom), Jeff Bezos (Amazon), Mark Suckerberg (Facebook), dan Larry Ellison (Oracle). Bisa diartikan setengah orang terkaya didunia adalah dari orang yang mendulang uang didunia IT.

Dua puluh tahun terakhir ini dunia berubah oleh IT, mengakhiri era Modernisasi menjadi era Informasi. IT menjadi sumber kekayaan yang baru, sumber minyak yang baru, sumber emas yang baru dan sumber kekuasaan yang baru. Sumber daya kekayaan dan kekuasaan yang baru ini sudah tidak lagi menggunakan Sumber Daya Alam, seperti yang bangsa ini bangga-banggakan dengan kekayaan alamanya. Sumber daya yang satu ini hanya mengandalkan satu hal, otak kita sendiri… Brainware.

Pembelajaran Digital

 
 
KOMPAS.com
— Saat ini, kemajuan dunia teknologi tak terelakkan lagi. Era digital seakan “meresap”, mau tidak mau, ke sendi-sendi kehidupan kita.
 
Berita media massa, pembayaran transaksi, aplikasi penunjang kerja, dan sebagainya dapat diakses dengan mudah via telepon pintar atau smartphone yang kita genggam.
 
Untuk dunia pendidikan, khususnya bagi sekolah, penggunaan gadget (gawai) di kalangan pendidik ataupun siswa tentu semakin mudah dilihat. Penyesuaian untuk penerapannya, agar fungsinya positif, pun perlu persiapan yang baik dan matang.
 
Oleh karena itu, untuk menghadapi laju era digital yang kian deras, Penerbit Grasindo, Pesona Edu, dan Samsung berkolaborasi menyelenggarakan “Seminar Mempersiapkan Sekolah Memasuki Era Pembelajaran Digital” yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Rabu (31/8/2016).
 
Acara seminar ini dihadiri oleh Marketing Manager Kompas Gramedia Agustinus Harsono, Manager Education and Government Samsung Indonesia Banu Afwan Pribadi, Chief Marketing Officer Pesona Edu, Ira Anindita, dan Waka Kurikulum SD Yos Sudarso Batam Didiek Dwi A.
 
Dalam pemaparannya, Harsono mengatakan bahwa barang digital, termasuk buku digital, berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, hal-hal pokok dalam pembelajaran sebaiknya dibuat menjadi digital.
 
“Barang digital, termasuk buku digital, itu perkembangannya sangat cepat dan nyaris tidak dapat diikuti oleh dunia pendidikan. Hal-hal yang pokok harus dibuat menjadi digital, bukan pengayaan lagi,” kata Harsono.
 
“Buku pokok dibuat menjadi digital. Dengan demikian, siswa bisa belajar dengan memakai tablet karena semua ada situ. Dengan catatan, safety (keselamatan dan keamanan) menjadi kunci,” ujarnya.
 
Adapun yang menjadi pilot project penerapan sekolah digital ini ialah SD Yos Sudarso Batam, Kepulauan Riau, dan SD Santa Theresia I Pangkal Pinang, Bangka Belitung, yang berada di bawah naungan Yayasan Tunas Karya.
 
Didiek mengatakan, penerapan pembelajaran digital ini membutuhkan persiapan dan sosialisasi yang matang.
 
“Sekolah mulai menerapkan pembelajaran digital mulai tahun ajaran sekarang, 2016-2017. Kami memulainya dari jenjang kelas IV. Sebelumnya, kami melakukan sosialisasi, baik kepada orangtua siswa maupun guru-guru,” ujar Didiek.
 
“Selain itu, kami melakukan psikotes terhadap siswa untuk mengetahui kondisi emosi dan intelektual dari siswa agar bisa mengikuti kelas media digital. Tak lupa, pelatihan terhadap guru pun dilakukan. Sejauh ini, respons orangtua dan siswa cukup antusias,” katanya.
 
Media pendukung
 
Dalam praktiknya, untuk pembelajaran digital ini, media yang digunakan ialah tablet. Tablet ini pun telah diatur atau di-setting sedemikian rupa sehingga aman digunakan oleh siswa.
 
“Dalam penerapan penggunaan tablet, ada geofencing area dan time based. Untuk geofencing area, ketika siswa keluar sekolah, device tabletnya akan terblokir. Jika tablet hilang pun, itu akan terblokir, tidak bisa digunakan. Intinya alat itu akan jadi barang rongsokan,” kata Banu.
 
“Untuk time based, penggunaan fungsi dari tabletnya diatur sesuai dengan ketentuan waktu, misalnya dari pukul 07.00-16.00 sore, Senin hingga Jumat,” katanya.
 
Dalam penyediaan konten edukasi dalam tablet tersebut, Pesona Edu mengambil peran. Selama ini, Pesona Edu memang fokus dalam pengembangan software di bidang pendidikan.
 
“Ketersediaan konten pendidikan sangat penting. Kami mengutamakan konten-konten yang paling butuh untuk disimulasikan. Penyediaan konten butuh proses yang panjang,” kata Ira Anindita, Chief Marketing Officer Pesona Edu.
 
Eris Peserta Seminar Mempersiapkan Sekolah Memasuki Era Pembelajaran Digital mengikuti simulasi proses pembelajaran digital yang berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (31/8/2016).
 
Dalam acara ini, peserta seminar pun mendapat kesempatan untuk mencoba menggunakan tablet yang dipakai dalam pembelajaran digital. Simulasi dilakukan layaknya ketika proses pembelajaran dilakukan.
 
Secara umum, proses praktiknya berjalan lancar, meski terkendala koneksi internet, dan peserta simulasi dapat mengikuti dengan baik.
 
Dengan adanya sinergi dan kolaborasi, seperti yang dilakukan oleh pihak–pihak yang disebutkan di atas dan juga perhatian pemerintah, pembelajaran digital, tentu dengan persiapan yang matang, dapat dilakukan dengan baik.
 
Hal ini terbukti dengan keberlangsungan pembelajaran digital di SD Yos Sudarso Batam, Kepulauan Riau, dan SD Santa Theresia I Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
 
Bisa jadi sekolah-sekolah lain pun kemudian akan menyusul….
 

Semnas Computer Science dan Arah Kebijakan IT Pemerintah dalam Kurikulum Nasional

Kurikulum 2013 telah berjalan di lebih dari 6000 sekolah sasaran. Kita masih menunggu evaluasinya dari kemdikbud agar tidak langsung diberlakukan di semua sekolah. Namun diterapkannya kurikulum 2013 masih menyisakan masalah buat guru TIK dan KKPI yang mata pelajarannya dihapuskan dalam struktur kurikulum dan digantikan dengan mata pelajaran baru yang bernama prakarya.

Baca lebih lanjut

Benarkah Kurikulum 2013 akan Meniadakan Pelajaran TIK?

Saya tidak tahu persis mengapa pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak ada dalam struktur kurikulum 2103. Padahal pelajaran ini sangat penting diajarkan kepada peserta didik kita. Mengapa penting? Sebab dalam pelajaran TIK anak-anak akan diajarkan menjadi seorang produsen pengetahuan di bidang Teknologi komunikasi, dan informasi. Mereka akan mampu memanfaatkan TIK dalam kehidupan sehari-hari. Akan banyak proggamer muda lahir, dan akan banyak anak muda yang mampu menggunakan internet secara sehat. Mereka tidak lagi menjadi konsumen tetapi sudah menjadi produsen. Sayangnya, ini kurang dipahami oleh para penentu kebijakan di bidang pendidikan.

13709595951906802935

Pemerintah menganggap TIK tak perlu menjadi pelajaran tersendiri. TIK cukup terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Pada akhirnya, guru dan siswa hanya menjadi konsumen atau pemakai TIK saja. Tak ada lagi ruang bagi guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK menjadi produsen atau penghasil produk teknologi yang dapat bermanfaat buat orang banyak. Beda jauh dengan kebijakan yang terjadi di Inggris. Pemerintah Inggris sangat fokus dengan pelajaran TIK dan memberikan beasiswa khusus untuk para pengajarnya.

Baca lebih lanjut

Mengekplorasi Kurikulum TIK di UPI Bandung

Membedah Kurikulum TIK di UPI Bandung
Membedah Kurikulum TIK di UPI Bandung

Pagi ini saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu tentang kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Senang sekali rasanya bisa memenuhi undangan teman-teman di sini yang sangat ramah menerima saya apa adanya. Mereka adalah teman-teman mahasiswa dari jurusan ilmu komputer Fakultas  Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Jurusan Ilmu komputer yang ada di UPI Bandung ini adalah jurusan yang cukup banyak peminatnya. Banyak mahasiswa lulusannya yang langsung diterima kerja baik di industri maupun menjadi guru TIK di sekolah-sekolah.

Baca lebih lanjut