Tag Archives: PTK

menerbitkan buku dari hasil ptk

Semua guru pastinya terutama yang diwajibkan menulis biasanya bagi PNS untukmemenuhi naik pangkat. Susah susah gampang dalam menyusun atau menentukan latar belakang menentukan PTK. Itu modal atau titik awal yang menentukan PTK dapat dilakukan

Lalu setelah membuat PTK dapatkah kita mendapatkan nilai PAK versi lain, ini terutama bagi PNS. selain artikel untuk dijurnalkan, dapat pula kita jadikan buku. Buku ini memiliki kebermanfaatan lain juga sebagai bahan literasi bacaan pendidik lain dalam melakukan PTKnya juga.

Banyak versi dan ciri khas setiap guru dalam menyusun PTK. saya menerima banyak naskah untuk diterbitkan dari penulis. dan tentunya saya tidak menerbitkan asal langsung cetak hasil PTK. tetapi mengubah terlebih dahulu selayaknya buku yang lebik oke penampakannya untuk dibaca, juga menarik.

Bagaimana caranya?.. ini versi saya akan saya bagikan,

ini misalkan contoh PTK sederhana saya tahun 2014..lalu bagaimana saya membukukannnya, bisa menjadi 2 versi.

saya mohon yang menerima materi ini tidak di publis di web..hanya untuk pribadi peserta di sini, karena saya pernah mendapatkan file peuyeum bandung saya di share di salah satu penerbitvterkenal tanpa meminta izin terlebih dahulu ke saya. dan saya blm menghubungi mereka.

ini buku versi ke 2 yang saya susun bagaimana menerbitkan buku PTK Kita

teman teman boleh menentukan, mau versi satu atau versi saya yang pernah saya buat. silahkan bebas memilih.

ini merupakann beberapa PTK dan Inobel maupunn best pract yang saya terbitkan menjadi buku, karya sahabat guru nasional.

ini juga, cara kita mengambil judul dari PTK saya simpelkan seperti ini

salah satunya buku Omjay, PTK yang telah lolos Inobel 2018. dan menjadi buku saya ubah versi penyusunannya, agar tidak seperti laporan Inobel atau PTK

karena banyak penulis yang blm mengubah PTK menjadi buku, saya lebih mengaahkan mereka mengubah versi buku terlebih dahulu.

Mungkin itu yang saya sampaikan , untuk pertanyaan silahkan disampaikan semoga bisa membantu penulis menyusun buku ya. dan saya masih belajar…mohon maaf bila salah dalam isi penyampaian.

iya, .. dalam mengubah PTK menjadi buku, penting sekali memperbannyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku kita. atau lebih memperluas isi bacaannya. tentunya berdasarkan sumber yang relevan.

atau kata kunci dari PTK kita.. banyak guru kebingungan mencari judul. kita gak usah bingung, ambil intinya saja buku kita jadi asik tuk dikembangkan menjadi buku bacaan juga.dari PTK kita

Saya M. H. Pahdi dr Banjarmasin
Apakah PTK yang dijadikan buku bisa bisa dari 2 orang guru yg bersama2 saat mlakukan PTK? Saat liat di panduan itu PTK sepertinya hanya sbagai pelengkap dalam Buku (sbg contoh saja). Apakah demikian?
trimakasih

Boleh dua orang. kan buku beda lagi nilainya dengan PTK. kita mengembangkan dari isi PTK kita lebih ke versi buku seperti yang saya share filenya. tidak masalah. tetapi kalau dalam pembagian angka kredit yang saya tahu. kalau yang menulis bukunya berdua pastinya dibagi dua untuk PAK.

Amannya 70 halaman. dan isi materi bahasan lebih diperbanyak jangan sesimpel PTK

Assalamualaikum bu hati. Senang sekali bisa kenal dengan sosok editor handal yg sudah menyunting beberapa ptk menjadi buku. Pertanyaan saya,
Bagaimana cara ibu bisa menjadi editor handal dan bisa membuat tulisan menjadi menarik untuk dibaca? apalagi dari ptk bisa berubah menjadi buku. keren sekali bu. Sukses terus ya bu. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN

terimakasih bu, saya masih belajar hanya membantu guru menerbitkan bukunya. Pastinya untuk mengubah buku menjadi PTK, saya banyak membaca buku best seller, bagaimana mereka menyajikan materi untuk menjadi sebuah buku. melihat tata letak sebuah buku agar lebih menarik dibaca.

juga menyediakan bacaan sumber lain. karena editor juga harus banyak membaca buku sumber relevan.

setiap buku bervariasi tentunya. ada yang sederhana menjadi luarbiasa dari PTK.
tergantung isi kontennPTK yang dibuat guru, dan kliknya ide kita mengembangkan.

Tetapi karena semakin banyak guru yang ingin dibantu mengubah PTK, saat ini saya menyerahkan kepenulis mengubah terlebih dahulu agar belajar juga membuat menjadi buku dari PTKnya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Fatlun Thaib
Dari Gorontalo

  1. Seberapa perlu pra siklus dalam PTK?
  2. Boleh saran; selain membuat resume materi apa bisa di bagikan tema tulisan. Agar peserta makin fokus menulis

wa’alaikumussalam bu..terkamakasih..

  1. saat saya menerima Researc Grant Seaqis… PTK kita bila satu siklus berhasil gpp.. kata Profesor penguji PTK saya tahun 2017 kan ada rencana kita persiapkan 2 siklus apabila tidak berhasil.
    dan PTK fokus ke inti permasalahan, misalkan tentang ke karakter, atau misal ke pemahaman. jangan banyak indikator ..

misal meningkatkan ketermpilan dan hasil belajar… tapi fokus ke salah satu, ke keterampilan.dan diperjelas dalam tindakan juga refleksi.

no 2 saya kurang paham😄🙏

perkenalkan supyanto dari kota bekasi group 8.
mohon penjelasan bagian2 mana saja dari batang tubuh ptk yang dibuang, dan bagian mana pula yang perlu tambah dari ptk supaya memenuhi syarat menjadi sebuah buku?

Terimakasih pak supyanto, salam kenal juga. yang dibuang yang bagian misalnya

  1. pendahuluan..bagian kata kata PTKnya…
  2. bagian yang ditambahkan di materi kata kunci PTK kita. misalkan judul implementasi Media stearofom pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas

kita kembangkan tentang Media (Pengetian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya)

Kita upayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi buku. bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing yang berbeda sesuai penggalaman dan bacaannya yang dia dapat.

semakin literatnya penulis akan semakin oke buku yang dia tulis.

Karena literasi rangkaian membaca, berpikir dan menulis.

Assalamualaikum selamat malam Bu hati,,saya noralia dari Semarang.

  1. Dari outline kedua versi buku PTK yang saya tangkap, apakah benar jika versi buku PTK itu lebih ditekankan pembahasan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitiannya Bu?
  2. Data2 dan grafik yang didapat ketika penelitian apakah ikut dimasukkan ke dalam versi buku?
  3. Apakah hasil penelitian R&D bisa juga dijadikan sebuah buku ibu?

Mohon penjelasannya . terimakasih

Terimakasih bu Noralia dari kel 8.

  1. versi buku ke 2 itu PTK keseluruhan kita masukkan dalam buku. tapi diberi materi tentang PTK. seperti yang saya contohkan. itu pernah ditulis oleh Omjay dan saya juga.
  2. data grafik boleh dimasukkan..itu bukti telah diterapkan atau diaplikasikan di kelas, tidak masalah bu.
  3. R&D juga bisa banget, yang tadi dikembangkan itu bu.

Assalamualaikum
Bu Hati saya Santi Jayapura
Mau bertanya
1.Untuk PTK yg dijadikan buku, itu satu PTK saja atau harus kumpulan PTK?

  1. Apakah satu best Praktice juga bisa dijadikan buku
  2. Untuk dibuat jadi buku apakah harus diseminarkan?
  3. Sekarang sdh pembelajaran K 13
    Saya punya PTK tapi tahun sebelum K13 dan perrnah jd juara di even My Teacher My Hero
    Apakah boleh dibuat buku?
    Terimakasih

wa’alaikumussalam bu Santi:

1.kalau mau membuat versi penulisan 1 cara saya satu PTK saja. kalau mau versi dua bisa beri contoh PTK satu atau lebih. banyaknjuga yg menulis Kumpulan PTK. biasanya saya menuliskan pembuka dannisi materi sepintas tentang PTK.

2.satu best bisa jadi buku. sangat bisa dan dikembangkan oleh penulis juga.

  1. tidak usah diseminarkan tidak apa apa .
  2. bisa banget
    terimakasih bu.

Assalamualaikum
Saya eka lisdianty dari SMAN 1 Kawali Ciamis
Izin bertanya
1.Bu kan dalam ptk itu ada 3 siklus ya..bagaimana jiga di siklus akhir hasilnya mengalami penurunan?apakah PTK nya harus diulang atau itu juga bisa disebut dengan PTK?

  1. Apa kah ada yang salah dalam penentuan variabel nya apabila terjadi hal demikian?
    Terimakasih🙏

wa’alaikumussalam. terimakasih bu, Eka:

  1. kalau siklus dua meningkat sudah saja, kalau siklus akhir menurun lakukan refleksi dan tindakan lagi bu.
  2. Variabelnya jangan terlalu banyak.bisa aja kita tidak berhasil karena tidak fokus menilai setiap indikator dari variabel itu. fokus satu variabel dan mendalam pembahasannya bu. itulah namanya PTK.

maaf PTK saya yang di share itu banyak variabel. hanya contoh penyusunan saja. itu penelitian dulu 2014

Om Swastyastu Bu. Saya Mahayu dari Bali. Saya meminta saran, bagaimana caranya agar kita menerapkan suatu teori yang akan kita jadikan PTK menjadi efektif? Karena karakter belajar dan psikologi siswa dalam satu kelas sangat beragam? Terima kasih

terimakasih salam bu Mahayu.. agar efektif pastinya sesuai dengan tidnakannyang akan kita lakukan , jangan meluas bu. sesuainkata kunci judul PTK kita. .karena kalaubkita bahas mendalam materi itu malah meluas juga.

Jadi teori fokus ke kata kunci PTK kita

ibu cari bahasannya maubkarakter apa ke psikologi? salah satu saja bu

Assalamu ‘alaikum bu hati,
Saya wiji (gelombang 8) – malang
Menarik sekali membuat ptk menjadi buku. Selama ini saya hanya berfikir hasil ptk dijadikan artikel jurnal.
Pertanyaan saya, dibagian buku yang manakah hasil2 penelitian ditulis (dimunculkan) ?
Terima kasih

wa’alaikumussalam.. terimakasih bu wiji..
Bagian yang diberikan tindakan, atau kata kunci PTK ibu.

Muh. Said
Makassar
Pertanyaan :

  1. Dalam penilaian Dupak sering PTK tidak dapat nilai dari Tim penilai. Dari pengalaman ibu apa kira- kira kekurangan sebzah PTK ?
  2. Jelaskan perbedaan PTK dgn Best Practice !

terimakasih pak Said

  1. sebzah itu apa… PTK kalau buku harus berbeda dari buku, kalau PTK mungkin ikuti sesuai peraturan di daerahnya masing- masing sebelum membuat PTK, kalau buat naik pangkat.
  2. PTK dan best pract sangat berbeda.
    PTK ada alur penelitian serangkaian observasi-rencana-tindakan-refleksi- juga bersiklus bila siklus satu tidak berhasil

best pract pengalaman terbaik dinkelas dengan sistematika tertentu yang lebih simpel.

laporan PTK dapat dijadikan best Practice, nmaun laporan best Pract tidak dapat dijadikan PTK. itu menurut saya

Selamat malam ibu Hati.
PTK yang telah dibuat, ketika akan di buat jadi buku, apakah dilakukan daur ulang pada kalimat-kalimat yang digunakan atau hanya dipermak pada sejumlah bagian? Kira-kira caranya seperti apa mengolah kalimat PTK menjadi kalimat buku?

Tks. Yulius Roma_Tana Toraja_Gel.8.

terimakasih pak yulius.

bebas terserah penulis, pokoknya harus beda dengan PTK yang kita ajukan buat PtK.. hehe
dari susunan .
mau lengkap atau tidak lengkap, bisa ikuti cara yang saya share bentuk pdf. minimal 70 halaman kertas a5 untuk menjadi buku.

mengolahnkalimat PTK..jangan ada kata kata laporan pTK dati pengantar atau di pembuka pada bmengolahnkalimat PTK..jangan ada kata kata laporan pTK dati pengantar atau di pembuka pada buku.

Saya Wiji Gelombang 8 dari malang

Dalam PTK kan dituliskan hasil penelitian (bab 3).
Pada versi 1 dan 2 ptk menjadi buku sepertinya tdk ada bab yg menjelaskan ttg hasil penelitian tsb.
Lalu pada buku hasil penelitian ditulis dimana?

Terima kasih

bisa dijelaskan di bagian ..misalnya bagian ke 6.. Pelaksanaan di kelas. atau aplikasi di kelas.

Assalamualikum buk Hati
Saya Rasita dari Bengkulu
Pertanyaan saya apakah kata siklus dalam PTK atau PTS apabila kita rubah menjadi buku harus kita hilangkan

Wa’alaikumussalam bu Rasita.
tak usah dihilangkan.. kan itu bagian di penerapan atau aplikasi nya, ga apa apa.menurut saya

pastinya versi susunan diubah, dan ada pengembangan materi darinkata kunci.. penerapan atau bukti pelaksanaan pasti diperlukan bagaimana nya dalam materi yg kita lakukan.

Selamat malam Ibu
Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati …gel 12
Apakah PTK beberapa tahun lalu yang sudah pernah diajukan dalam PAK bisa dibuat buku ?

wa’alaikumussalam. bisa bu, walau tahu 2012. karena PTK kita insyaallah bisa memberi manfaatvkepada pembaca. apalagi bila dibukukan. bisa masuk dalam daftar pustaka buku penulis lain. double manfaat

Pertanyaan utk bu Hati.
Apa benar..utk PTK.. harus lebih dari satu variabel yg diteliti… trims.

menurut yang saya terima , satu variabel. dari penguji PTK saya. jangan banyak variabel. PTK itu fokus pada tindakan masalah… satu jenis variabel saja dan mendlaam lebih mengena . juga tuntas

Lilis Erna Yulianti, SMPN 1 Kertajati Majalengka, Gelombang 12 : Bu, bagaimana cara ibu bisa mengedit buku PTK yg bahasanya formal sehingga bisa enak dan renyah disajikan pada pembaca?

terimaaksih bu Lilis, supaya enak dibaca, pastinya kita banyak membaca buku karya orang lain. karena akan memperbanyak kosa kata kita dalam menulis.
ketika menulis PTK menjadi buku cari sumber yang relevan sesuai buku yang kita buat, ikuti kata otak kita ide brilian kita pasti bertambah.

Assalamualaikum ibuk moderator, saya edi Syahputra.H dari Aceh ingin menanyakan kepada narasumber :

  1. bagaimana langkah langkah mengubah laporan PTK menjadi buku

wa’alaikumussalam pak Edi.. file pdf sudah saya sebar tadi pak, boleh dibaca ya, itu versi saya, mengubah PTK menjadi buku

Assalamualaikum, bu saya Bu Husnul dari Bondowoso, tanya trik jitu mengubah judul PTK menjadi buku itu bagaimana?

wa’alaikumussalma triknya pastinya harus berbeda dari susunan PTK yang kita buat dari versi 1 …kalau versi 2 menambah materi tentang PTK memberikan pemahaman apa itu PTK buat pembaca seperti yang saya sebarkan

versi 2 ptknya lengkap dimasukkan ke buku

Assalamualaikum
Saya Ana Masitoh SDN Parimata 1 kab.Batola Kalsel
Saya sdh punya PTK dan sudah masuk ke dupak pertahun.langkah pertama apa yg bisa saya lakukan jika PTK saya ingin dijadikan buku. Bagian mana yg harus saya kembangkan lagi

tinggal membaca pdf saja kalau pertanyaan tadi

wa’alaikumussalam langkahnya ada di Pdf

Saya ibu Titin Sumartini dari Subang Jawa Barat
Saya belum pernah membuat PTK namun saya sering membaca PTK orang lain.
Pertanyaan saya:
1.Apakah perlu PTK itu untuk di buku kan?
2.Kesulitan apa yg paling signifikan dalam membuat PTK?

Terimakasih🙏☺️

wa’alaikumussalam,

  1. kalau untuk double manfaat publikasi buat jadi sumber buku ya perlu, tergantung keinginan penulis saja..
  2. kesulitan tergantung , biasanya yang saya temukan dalam instrumen atau indikator dari tindakan.
    menurut saya blm ada yg sulit, tergantung penulisnya. jadi buat saja PTK sederhana yang menjadi permasalahan kita. Jangan mempersulit dari masalah yangg ada dikelas dalam mencari solusinya.

yang sederhana misal anak telat datang. kiat cari bagaimana agar anak tepat waktu, indikator dicari dari materi yang relevan sesuai dengan masalahbyang kita ingin selesaikan.

zaman sekarang kita mudah sekali mencari informasi kita bisa dapatkan di google .

Apa yang menjadi kelebihan dari menulis buku terlebih dulu baru menulis ptk. Dibanding dengan menulis ptk dulu baru Menulis buku.

keduanya ada kelebihan. baiknya PTK dulu dan publikasi lalu dibukukan. lebih oke karena sudah publikasi hasil penelitian kita. apalagi kalau ada penilaian ajang nasional..alhamdulillah PTK saya lolos ajang nasional , walau sederhana. jadi jangan takut saatvajang nasional kitabmengikuti kegiatan publikasi PTK atau best pract kita

Assalamualaikum selamat malam Bu hati,,saya noralia dari Semarang.

  1. Dari outline kedua versi buku PTK yang saya tangkap, apakah benar jika versi buku PTK itu lebih ditekankan pembahasan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitiannya Bu?
  2. Data2 dan grafik yang didapat ketika penelitian apakah ikut dimasukkan ke dalam versi buku?
  3. Apakah hasil penelitian R&D bisa juga dijadikan sebuah buku ibu?

Mohon penjelasannya . terimakasih

Terimakasih bu Noralia dari kel 8.

  1. versi buku ke 2 itu PTK keseluruhan kita masukkan dalam buku. tapi diberi materi tentang PTK. seperti yang saya contohkan. itu pernah ditulis oleh Omjay dan saya juga.
  2. data grafik boleh dimasukkan..itu bukti telah diterapkan atau diaplikasikan di kelas, tidak masalah bu.
  3. R&D juga bisa banget, yang tadi dikembangkan itu bu.

Sy Amat Misnadi dari Bandung
Apakah PGRI membuka kelas pelatihan PTK?
Apakah PTK yang akan dibukukan harus PTK yg sudah diseminarkan?
Apakah mungkin diseminarkan di forum semacam ini (daring)?

slaam kenal pak.saya dari Bandung, pelatihan bisa menghubungi Omjay. nanti dari IKAPI jabar berencana mengadakan pelatihan PTK, insyaallah diinfo ya. karena kebetulan penerbit saya Anggota IKAPI.

  1. PTK yang dibukukan minimal diseminasi di sekolahnya atau MGMP boleh lah. yang penting publikasi.
  2. Bisa mungkin ke @wijayalabs

terimakasih ya

Kesimpulannya….

Agar KTI kita lebih double manfaat, dibukukan lebih baik dan bisa dibaca oleh pendiidk lainnya, daripada berbagi file PTK kita, dibukukan memiliki ISBN dan menjadi karya kita tak lekang oleh waktu kebermanfaatannya.

Mungkin itu yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila banyak kekurangan. Jazakhmullahu khoiron katsiron.
Terimakasih banyak , semoga bermanfaat.

Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di Kampus UNJ Rawamangun

Sabtu, 11 Agustus 2018 pukul 08.00-17.00 wib saya diundang untuk menjadi narasumber Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Gedung Ki Hajar Dewantara lantai 8 dan 9 Kampus A UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Ikatan Alumni (IKA) UNJ dan Kelompok Peneliti Muda (KPM) UNJ. Ada sekitar 70 orang guru hadir dalam kegiatan ini.

peserta-ptk-unj

Selain saya, ada pak Dr. Khaerudin dan pak Dr. Uwes Chaeruman yang juga ikut memberikan materinya. Selain itu, ada beberapa dosen dan alumni UNJ yang ikut menjadi pembimbing penulisan PTK yang dipimpin oleh bapak Dr. Muhammad Yusro. Peserta sangat antusias kalau dilihat dari wajah dan tubuh mereka. Saya sempat memotretnya saat mereka sedang menonton film PTK.

peserta-ptk-unj1

PTK sangat penting dikuasai oleh guru dalam rangka meningkatkan pembelajarannya di kelas. Saya mendapatkan kesempatan memberikan materi teknik penyusunan proposal PTK. Adapun materi yang saya sampaikan dapat diunduh di sana dan di sini.

Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di SMP Islam Al Azhar 25 Pamulang Tangsel

omjay-al-azhar25.jpg

Sabtu, 21 Juli 2018 kami diundang untuk mengisi pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMP Islam Al Azhar 25 Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diaksanakan dengan tema “Menuju Sekolah Unggul Berbasis Riset”. Bersama Omjay Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama serta Ikhsan Abdusyakur kami meluncur ke arah Serpong dari Labschool Rawamangun.

Tema yang diambil cukup menarik. Pukul 07.30 wib kami sudah tiba disekolah yang megah dan bagus ini. Anda bisa melihat websitenya di http://smpia25.al-azhar.sch.id/ dan membuat kita kagum dengan prestasi sekolah ini. Kami diterima pak Casidin yang menjabat sebagai kepala sekolah. Beliau adalah adik kelas saya di pascasarjana UNJ Rawamangun.

Kami ngobrol-ngobrol sebentar di ruang kepala sekolah. Sambil diskusi dengan materi yang akan kami berikan dan menikmati secangkir teh manis hangat. Padahal Sebelum kami sampai sekolah al azhar, kami sempat mampir sarapan nasi uduk di dekat sekolah. Nasi uduk semur jengkol menjadi menu sarapan saya pagi itu.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Sekolah unggul Berbasis Riset (SBR)? Istilah ini barangkali baru di Indonesia, tetapi di beberapa negara maju, istilah ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1980an-1990an. Pada intinya, konsep ini memiliki sebuah target tersembunyi yaitu membangun semangat dan budaya meneliti di kalangan guru. Budaya meneliti bisa dilakukan dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).

Konsep SBR bermula dari dua komponen utama yaitu, guru dan kegiatan riset. Ide untuk melibatkan guru dalam kegiatan penelitian pendidikan dan dalam pengembangan kurikulum telah dikampanyekan oleh beberapa pakar pendidikan, misalnya Lawrence Stenhouse pada tahun 1960-1970an, yang merupakan pakar pendidikan Inggris, Jean Rudduck pada tahun 1980an, dan Donald McIntyre pada era 1990an. Mereka adalah para dosen terkenal di universitas cambridge.

omjay memberikan materi PTK
omjay memberikan materi PTK

Konsep penelitian di kalangan guru harus terus dikembangkan di sekolah. Sehingga dengan cepat guru dapat memperbaiki cara mengajarnya.  Sheldon mengemukakan empat hal penting yang harus dikritik dalam pengajaran yaitu, materi, metode, guru dan siswa. Poin kritikan terhadap guru misalnya, class management, cara berdiri, bahasa yang dipergunakan, dll, yang kesemuanya menjadi konsep-konsep ptk yang sekarang ini kita kenal. Sekolah Guru di Tokyo pada tahun 1883 mengawali konsep jugyou kenkyuu, yaitu guru mengobservasi kelas guru yang lain, dan sejak saat itu menyebar ke semua sekolah di Jepang, dan pada tahun 1960-an ditetapkan sebagai strategi wajib dalam in-service training untuk guru di Jepang. Saat ini, jugyou kenkyuu telah menjadi tradisi di sekolah-sekolah di Jepang. Namanya dikenal dengan lesson studi.

pak dedi memberikan materi motivasi
pak dedi memberikan materi motivasi

Dengan demikian pelibatan guru dalam riset pendidikan di sekolah bukanlah barang baru di beberapa negara. Tetapi, dari gambaran sejarah di atas, kita dapat memahami bahwa menjadikan penelitian/riset sebagai sebuah tradisi atau budaya di sekolah memakan waktu yang cukup lama.

Alangkah bagusnya setiap sekolah mengembangkannya dalam bentuk riset dengan melakukan ptk. Dengan ptk guru dpt merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang berkualitas karena selalu ada refleksi dan kolaborasi dengan teman sejawat.

Apa itu PTK?

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.

Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.

PTK memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :

Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.

Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan “sekali tembak” selesai pelaksanaannya.

Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip.

Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.

Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.

Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.

Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar.

Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.

Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.

Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

Tujuan PTK sebagai berikut :

Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.

Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.

Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.

Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.

Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

Apa saja Manfaat PTK

Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.

Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme dan karir guru.

Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.

Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.

Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.

Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Demikianlah kegiatan kami hari ini. Terima kasih atas undangannya. Foto lengkapnya bisa dilihat di sini.

Belajar dan berbagi ilmu PTK di FBS UNJ Rawamangun Jaktim

Rabu, 24 Mei 2017, Federasi Profesi Guru Indonesia (FPGI) mengadakan kegiatan workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK di ruang 115 gedung O Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Kampus A Rawamangun Jakarta Timur.

dedi-omjay

Kegiatan ini merupakan kegiatan PTK angkatan kedua yang menghadirkan penulis buku mengenal PTK, Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. Mereka saling berkolaborasi mengisi materi ini hingga sore hari. Seru dan banyak diskusi yang terjadi dalam acara ini. Banyak ilmu yang didapatkan dan peserta sangat antusias dalam kegiatan ini.

ptk-unj

Para Peserta kegiatan Workshop PTK ini adalah:

  1. MEKAR SETIA WAHYUNI, SMPN 4 DEPOK,
  2. PESTA LIANA, SMAN 36 JAKARTA,
  3. CEPI RAHMANSAH, SMKN 1 KOTA TANGSEL,
  4. SRI RAHAYU SMPN 20 KOTA BOGOR.
  5. RADEN SETIAWAN SMPN 20 KOTA BOGOR.
  6. HARTIJAH, SDN PONDOK BETUNG 01 TANGSEL,
  7. Feni Yuninasari, SMPN 99 Jakarta
  8. RIDWAN ARMANSYAH SMP NEGERI 13 KOTA BOGOR
  9. INA RISNAWATI, MTS ASSASUL ISLAMIYAH, SUKABUMI,
  10. ABDULLAH SYAIFUL, MA ASSASUL ISLAMIYAH, SUKABUMI.
  11. NURMASARI SMP NURUL ILMI, JAKARTA. 12. Irmah yuliatin mts 31.
  12. Latif Pramudiana, guru SMAS Mandiri Balaraja, kab tangerang.
  13. Hirman Trihandoyo Putra SDN Menteng Atas 02 Pagi
  14. Dian Octaviani: 1. DIAN OCTAVIANI, SDN JATINEGARA KAUM 11 PG
  15. UKI KARTOYO, SDN JATINEGARA KAUM 11 PG
  16. Radiah SMA Negeri 8 Malinau
  17. Susi Sufiyani, S. Pd, SDN Menteng Atas 11 Pagi
  18. Prasetyaningsih, S. Pd SDN Menteng Atas 11 Pagi
  19. SITI AMALIA SMP NEGERI 17 KOTA BOGOR.
  20. Wawan ahmad dahlan dari sdif alfikri depok
  21. Muhammad Sumardi,M.Pd ,asal sekolah :Smp Negeri 18 Depok
  22. Subandiyah sdn ciracas 03 pagi
  23. Ratna komalasari. Sma it insan mandiri
  24. Drs.Saifudin Zuhri ,mtsn 16 Jakarta.
  25. Edi irfan SMA N 5 DEPOK
  26. Mensia, S.Pd. SD Persis Matraman
  27. Mukhlisotin, SDN Pondok Bambu 02 Jakarta Timur
  28. Suharti, SDN Kelapa Dua Wetan 03 pagi.

Info kegiatan workshop PTK silahkan sms omjay di 08159155515

Kiat Sukses Menulis Karya Tulis

Motivasi dari kawan-kawan yang masuk final lomba kreativitas guru (LKG) tahun 2016 menyemangati saya untuk membuat sebuah karya tulis  Ilmiah yang  dihasilkan dari penelitian di kelas sendiri.

Tulisan ini saya buat sebagai  bahan presentasi saya dalam Seminar nasional di MAN Islam Cendekia Serpong, pada 21 September 2016. Undangannya ada di sini.

Saya hanya ingin mengajak para guru untuk meneliti di kelasnya sendiri melalui PTK dan menemukan potensi unik siswa sehingga dari PTK itulah guru  dapat meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya masing-masing.

Baca lebih lanjut

Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di SMKN 18 Jakarta

Sabtu, 17 September 2016 omjay diminta menjadi nara sumber penelitian tindakan kelas di SMKN 18 Jakarta. Ada sekitar 20 orang guru bersemangat melakukan penelitian tindakan kelas atau PTK. Senang sekali bisa bertemu para guru hebat di sekolah ini. Semoga bisa kembali belajar di sekolah yang mutu lulusannya diterima banyak perusahaan terkenal.

omjay-smkn18jakarta

5 Alasan Guru Takut Lakukan PTK

– Dewasa ini banyak dijumpai guru yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya. Mengapa? Ada 5 alasan utama yang menyebabkan guru takut melakukan PTK:Kurang memahami profesi

Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia, sehingga hendaknya mereka menyadari ini. Guru harus dapat memahami peran dan fungsinya di sekolah, karena guru sekarang bukan hanya guru yang mampu mentransfer ilmu dengan baik, tetapi juga mampu digugu dan ditiru untuk memberi tauladan yang tidak hanya sebatas ucapan, tapi juga tindakan.

Profesi guru adalah profesi yang bukan hanya mulia di mata manusia, tetapi juga di mata Tuhan. Karena itu guru harus dapat mengajar dan mendidik dengan hatinya agar dapat menjadi mulia. Hati yang bersih dan suci akan terpancar dari wajahnya yang selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5 S dalam kesehariannya, yaitu Salam, Sapa, Sopan, Senyum, dan Sabar.

Malas membaca buku dan malas menulis

Masih banyak guru yang malas membaca, padahal dari membaca itulah akan terbuka wawasan luas. Kesibukan-kesibukan mengajar membuat guru merasa kurang sekali waktu untuk membaca. Ini nyata, dan terjadi di sekolah kita.

Bukan hanya di sekolah, di rumah pun guru malas membaca. Guru harus dapat melawan kebiasaan malas membaca. Pengalaman mengatakan, siapa yang rajin membaca, maka ia akan kaya akan ilmu, namun bila kita malas membaca, maka kemiskinan ilmu akan terasa.

Guru yang rajin membaca, otaknya ibarat mesin pencari google di internet. Bila ada siswa yang bertanya, memori otaknya langsung bekerja mencari dan menjawab pertanyaan para siswanya dengan cepat dan benar.

Guru yang terbiasa membaca, maka akan terbiasa menulis. Dari membaca itulah guru mampu membuat kesimpulan dari apa yang dibacanya, kemudian kesimpulan itu ia tuliskan kembali dalam gaya bahasanya sendiri. Guru yang rajin menulis, maka ia mempunyai kekuatan tulisan yang sangat tajam, layaknya sebilah pisau.

Kurang sensitif terhadap waktu dan terjebak rutinitas

Guru yang kurang memanfaatkan waktunya dengan baik tidak akan banyak meraih prestasi dalam hidupnya. Dia akan terbunuh oleh waktu yang disia-siakan, sehingga guru harus sensitif terhadap waktu. Ia harus selalu terjaga dari sesuatu yang kurang bermanfaat.

Guru juga harus pandai mengatur rutinitas kerjanya. Jangan sampai terjebak rutinitasnya, yang justru tidak mengantarkan dia menjadi guru dan tidak dapat diteladani anak didiknya.

Guru harus pandai mensiasati pembagian waktu kerjanya. Buatlah jadwal yang terencana. Buang kebiasan-kebiasaan yang membawa guru untuk tidak terjebak di dalam rutinitas kerja, misalnya, membuat diari atau catatan harian yang ditulis dalam agenda guru, di dalam blog internet, dan lain-lain. Rutinitas kerja tanpa sadar membuat guru terpola menjadi guru yang kurang berkualitas.

Kurang memahami PTK

Banyak guru kurang memahami penelitian tindakan kelas atau PTK. Guru menganggap PTK itu sulit. Padahal, PTK itu tidak sesulit yang dibayangkan, karena PTK dilakukan dari keseharian mereka mengajar.

Tidak ada yang sulit. Guru hanya perlu merenung sedikit dari proses pembelajarannya, mencatat masalah-masalah yang timbul, dan mencoba mencari solusinya. Ajaklah teman sejawat agar proses observasi dan refleksinya tidak terlalu subyektif.

PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

(Penulis: Wijaya Kusumah/Guru TIK SMP Labschool, Jakarta)

http://edukasi.kompas.com/read/2010/06/03/1951046/5.Alasan.Guru.Takut.Lakukan.PTK

Berkat Menulis Aku Dapat Ipad

Tak banyak orang tahu kalau saya mempunyai ipad baru dari menulis. Menulis sebuah buku yang diperuntukkan para guru. Para guru yang ingin meneliti di kelasnya sendiri dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Ketika membuat dan menyusun naskah buku PTK itu, banyak halangan dan rintangan saya lalui. Untunglah berkat berbagi tugas dengan Pak Dedi Dwitagama, akhirnya buku itu tersusun juga. Kami pun langsung mencari penerbit yang bisa menerbitkan buku PTK yang telah disusun. Penolakan demi penolakan datang bertubi-tubi.

Kami dianggap bukan pakar yang mampu menulis buku-buku tentang PTK. Waktu itu, penerbit lebih suka menerima buku dari seorang guru besar atau penulis yang berprofesi sebagai dosen. Saya dan Pak Dedi tak patah semangat.

Kami menghubungi Prof. Conny Semiawan, dan berguru langsung kepada beliau tentang penelitian tindakan kelas. Dari masukan-masukan beliau, kami memperbaiki draft buku yang telah disusun. Kami pun melengkapinya dengan contoh-contoh PTK dari para juara nasional. Dari informasi Prof Conny, draft naskah buku mengenal PTK yang disusun kami tawarkan ke penerbit Indeks. Tak beberapa lama kemudian, ada kabar baik dari penerbit indeks. Mereka bersedia menerbitkan buku yang kami susun.

Kami pun bersyukur, karena buku ini ternyata mendapatkan sambutan hangat dari pembaca. Terutama para guru yang benar-benar ingin memperbaiki kinerjanya sebagai guru melalui PTK. Setelah launching buku di pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), kami banyak menerima permintaan untuk mengisi seminar dan workshop PTK. Kami pun akhirnya berbagi ilmu PTK ke pelosok nusantara. Bahkan Rektor UNJ, Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan UNJ, dan jajaran birokrat di kemendiknas turut memberikan sambutan dalam buku PTK ini.

Buku PTK kami pun habis, dan dicetak ulang. Dari penulis menjadi pembicara ternyata bukanlah pekerjaan mudah. Saya belajar dan terus belajar bagaimana menjadi pembicara yang baik. Di akhir sesi setiap kali memberikan materi, kami selalu meminta peserta memberikan masukan sebagai evaluasi diri. Rata-rata dari peserta sangat puas dengan cara-cara kami dalam memberikan materinya. Kami pun mendapatkan kritik dan saran dari mereka untuk menjadi lebih baik lagi. Terus berbagi ilmu PTK ke pelosok negeri.

Ketika Mas Iskandar Zulkarnaen (admin kompasiana) menuliskan tentang ipad di kompasiana, saya pun langsung jatuh cinta dengan gadge baru ini. Saya harus melakukan aksi nekat bila ingin punya ipad seperti mas Iskandar. Saya pun terus menerus mempromosikan buku yang disusun melalui berbagai media, terutama blog di internet. Alhamdulillah, royalti penjualan buku mengenal PTK cukup banyak.

Saya dan pak Dedi langsung membeli ipad dari royalti pertama buku kami. Wah bahagia sekali rasanya. Dari menulis aku dapat ipad. Setiap kali memberikan materi, ipad selalu saya bawa untuk memberikan motivasi kepada para peserta. Mereka saya ajak untuk aktif menulis, dan membuat karya tulis berbentuk buku. Dengan menulis banyak pesan yang kita sampaikan, dan dengan menulis pula akan banyak keajaiban yang akan ditemui bila kita komitmen, dan konsisten dalam melakukannya.

Menulis sebelum tidur menjadi pekerjaan rutin yang dilakukan oleh alam bawah sadar saya setiap harinya. Menulis setiap hari telah menjadi motto hidup saya. Hasilnya sungguh luar biasa. Lebih dari 1000 artikel tercipta begitu saja. Andapun pasti bisa seperti saya.

Salam blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/wijayalabs/berkat-menulis-aku-dapat-ipad_5500e90aa33311be0b510d59

Yuk Ikutan Workshop Penelitian Tindakan Kelas di Kampus UNJ Rawamangun

Halo teman-teman guru era baru. Semoga sukses selalu.

Ikatan Guru Indonesia (IGI) kembali mengadakan workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kampus A, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur. Kegiatan ini adalah kerjasama IGI dengan penerbit Indeks.

Workshop PTK akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: Minggu, 23 Februari 2014

Tempat: di Aula Wisma UNJ Rawamangun, Jl. Pemuda Komplek UNJ (turun di halte busway UNJ sebelah Gedung Sertifikasi Guru UNJ), telepon Wisma UNJ di 0214890236. Bagi peserta dari daerah yang membutuhkan penginapan dapat menghubungi pengelola Wisma UNJ.

Acara akan dimulai dari jam 8 pagi sampai 16 sore (8 jam), dengan nara sumber/instruktur Workshop:

  1. DR. Nusa Putra, M.Pd (Dosen FIS UNJ), penulis buku penelitian kualitatif
  2. Wijaya Kusumah M.Pd (penulis buku mengenal PTK)
  3. Drs. Dedi Dwitagama, M.Si (penulis buku mengenal PTK)

Biaya Rp. 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah), dimana peserta mendapatkan sertifikat, Buku mengenal PTK, konsumsi, dan bimbingan secara online usai pelatihan untuk membuat laporan PTK.

Biaya workshop atau pelatihan sudah ditransfer ke rekening panitia di Bank Bukopin UNJ, rek 0105035962 a.n. wijaya kusumah.

Mari kita sama-sama belajar ilmu penelitian tindakan kelas (PTK) secara baik dan benar. Semoga bapak/ibu guru dapat melaksanakannya di kelas sesuai dengan kaidah ilmiah. Temukan potensi unik yang dimiliki peserta didik melalui PTK.

Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi omjay di hp 08159155515. Info lengkap di http://wijayalabs.com

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Belajar dan Berbagi Ilmu PTK di Universitas Bung Hatta Padang

1384913121381140106

Minggu, 10 November 2013 saya diundang oleh Komunitas Cinta Menulis untuk memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kepada teman-teman mahasiswa di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat. Ada sekitar 200 orang mahasiswa hadir dalam seminar nasional ini.

Omjay di Universitas Bung Hatta Padang
Omjay di Universitas Bung Hatta Padang

Selain saya, ada pak Dr. Marsis, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UBH yang menjadi nara sumbernya. Kami berbagi dan belajar ilmu PTK bersama-sama. Pak Marsis memberikan materi PTK dari sisi teoritisnya, dan saya dari sisi praktisnya sebagai seorang guru yang melaksanakan PTK di sekolah. Sebuah kolaborasi yang jitu dalam mensinergikan materi PTK. Biasanya, materi PTK diberikan selama satu semester di perguruan tinggi.

Kenang-kenangan untuk Omjay dari UBH Padang
Kenang-kenangan untuk Omjay dari UBH padang

Kunci dari keberhasilan PTK adalah terjadinya interaksi yang positif antara guru dan peserta didiknya. Guru harus tahu apa yang diinginkan peserta didik di kelasnya, dan pada akhirnya guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Persoalannya bisa jadi ada dalam diri guru. Di situlah guru melakukan introspeksi diri melalui PTK.

Seminar Nasional PTK di Universitas Bung Hatta Padang
Seminar Nasional PTK di Universitas Bung Hatta Padang

Bukan hanya hal di atas saja yang dilakukan. PTK harus dimulai dari sebuah perencanaan matang yang dibuat oleh guru. Dimana guru merancang sendiri rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah RPP disiapkan dengan baik, barulah pelaksanaan PTK dilakukan. Sayangnya, banyak guru yang belum melaksanakan pembuatan RPP dengan baik dan benar.

Omjay di Seminar Nasional PTK UBH Padang
Omjay di Seminar Nasional PTK UBH Padang

Setelah Pelaksanaan, barulah dilakukan pengamatan. Akan lebih baik pengamatan dilakukan oleh teman sejawat. Namun apabila tak ada teman sejawat, maka guru dapat merekam sendiri proses pembelajarannya di kelas dengan audio visual atau rekaman suara. Dari situ guru dapat menilai sendiri cara mengajar, dan interaksinya selama berada di kelas.

Bila pengamatan telah dilakukan dan terjadi interaksi guru dan peserta didiknya dengan baik, maka lakukanlah refleksi diri. Dengan begitu guru akan mengetahui kekurangan cara mengajarnya atau hal lain yang berhubungan dengan hal yang sedang ditelitinya, seperti pemanfaatan media.

Hal yang saya paparkan di atas bernama siklus PTK. Sebaiknya guru melakukan kembali siklus pertama sampai terjadi perubahan yang diharapkan.

13849136761310533317
Peserta seminar yang kebanyakan perempuan, dan laki-lakinya hanya sedikit

Belajar dan berbagi ilmu PTK membuat saya semakin tahu masalah-masalah yang dihadapi guru. Di sinilah guru berperan sebagai seorang dokter yang hendak menyembuhkan penyakit pasiennya. Bila obatnya cocok, maka pasien akan segera sembuh dari sakitnya. Akan tetapi, bila obatnya tak cocok guru harus mencari strategi atau metode pembelajaran lainnya yang dapat menyembuhkan penyakit peserta didiknya. Begitulah kira-kira perumpamaannya.

Tak terasa, kegiatan seminar nasional berjalan dengan lancar, dan terjadilah tanya jawab antara nara sumber dan peserta. Semoga semua peserta dapat belajar ilmu PTK yang diberikan, dan menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah.

Peserta bertanya tentang masalah PTK
Peserta bertanya tentang masalah PTK

Ada apa di Universitas Bung Hatta Padang? Ada kegiatan seminar nasional PTK yang mayoritas dihadiri kaum wanita. Ternyata jumlah peserta yang hadir lebih didominasi oleh kaum hawa. Mungkin saat ini, profesi guru lebih diminati oleh perempuan ketimbang laki-laki. Wah bisa jadi bahan penelitian nih, hehehe.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com