Tag Archives: omjay

Tahukah Anda Kasta Tertinggi Seorang Guru?

Melintas.id. Tahukah anda kasta tertinggi seorang guru? Inilah 3 tips mencapai Kasta Tertinggi Seorang Guru Menurut Munif Chatib. Ketiga tips itu adalah:

  1. Kenali hati siswa
  2. Munculkan kebutuhan dari Siswa
  3. Jadilah Guru yang menginspirasi siswa

Ketiga hal itulah yang disampaikan oleh almarhum Munif Chatib di tips praktis menjadi guru yang selalu dirindukan. Posisi guru tak tergantikan oleh robot. Yuk kita tonton videonya di youtube Munif Chatib di bawah ini!

Mari Kita Dukung Keputusan Mahkamah Konstitusi atau MK

Mari Kita dukung keputusan Mahkamah Konstitusi atau MK.

Terima Kasih Hakim Konstitusi atau MK, Kita Bersatu Kembali Membangun Indonesia

Terima Kasih 8 Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Semoga Kita Semua Dapat Menerima Keputusannya Dengan Lapang Dada, dan Kita Kembali Membangun Indonesia yang Sejahtera. Gemah Lipah Lohjinawi. Bangsa Indoesia kembali menemukan kejayaannya untuk menjadi negara besar dan merdeka.

Apa yang harus kita lakukan setelah membaca keputusan Mahkamah Konstitusi?

Kita bersatu kembali untuk membangun negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Sudah tidak ada lagi pendukung pasangan capres dan cawapres dari kubu 01, 02, dan 03. Kita bergerak bersama untuk membangun negara Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju dari negara lainnya. Sudah saatnya Indonesia menjadi negara maju dan sejajar dengan negara besar lainnya.

Siapa yang harus menjalankan atau melaksanakan keputusan Mahkamah Konstitusi?

Tentu saja kita semua rakyat Indonesia. Kita sudahi perbedaan pendapat di antara kita. Kita sudahi perselisihan tentang pemilihan presiden. Kita mendukung presiden dan wakil presiden terpilih hasil pemilihan umum (PEMILU) tahun 2024. Tanggal 14 Februari menjadi tanggal bersejarah bagi rakyat Indonesia. Telah terpiluh presiden dan wakil presiden republik Indonesia. Prabowo Subainto, dan Gibran Rakabuming Raka.

Kapan mulai berlakunya keputusan mahkamah konstitusi?

Keputusan mahkamah konstitusi atau MK mulai berlaku setelah dibacakan dan disahkan oleh 8 hakim MK yang dibacakan pada tanggal 22 April 2024. Kita harus menghormati, dan mendukung keputusan MK yang sudah dibacakan. Semua pihak harus menerimanya dengan baik.

Dimana pembacaan keputusan mahkamah konstitusi dibacakan, dan disahkan?

Keputusan mahkamah konstitusi atau MK dbacakan di gedung Mahkamah Konstitusi yang berada di jalan merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat. Gedung Mahkamah Konstitusi dijaga ketat oleh kepolisian dan juga aparat keamanan lainnya. Siaran langsungnya dapat anda tonton di link yang ada di bawah ini.

Gedung Mahkamah Konstitusi di Jl. Medan Merdeka Barat No.6. Jakarta Pusat 10110 Fax: 021-3520177. Email: office@mkri.id

Bagaimana hasil keputusan Mahkamah Konstitusi?

Hasil keputusan Mahakamah konstitutusi atau MK adalah menolak gugatan pasangan calon presiden dan wakl presiden dari kubu 01 dan 03. Alhamdulilah Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar sudah menerima keputusan MK tersebut. Juga pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sudah menerima keputusan mahkamah konstitusi. KPU juga sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

Mengapa kita harus tunduk kepada keputusan mahkamah konstitusi?

Sebab keputusan MK adalah keputusan hukum tertinggi, dan tidak ada lag banding ke jalur hukum lainnya. Dengan demikian, maka pelaksanaan pemilu 2024 telah selesai dan tidak ada lagi pemilu ulang putaran kedua. Sebagai mantan ketua KPPS 075, RW 010 kelurahan Jatibening, Omjay menerima berita gembira ini. Pilpres akhirnya selesai dengan damai.

Berbagai komentar tertulis di media sosial youtube. Omjay membacanya di link youtube di bawah ini.

“Hati yang sudah terlanjur benci, akan bilang MK CURANG, MK TIDAK JUJUR. Ya kita saksikanlah keadilan Tuhan Yang Maha Adil setelah keputusan MK Ini. Kita telah mendapatkan pelajaran: nepotisme ternyata dibenarkan. Siapa yang ngajarin? Negara.” 

“Keadilan hanya milik Allah dan orang yang takut sama azab Allah. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, tetapi kalau hukum yang dibuat oleh keputusan bersama dihianati, kita tunggu saja nanti di akhirat. Nah, sekarang bolehlah melenggang bersenang-senang “sak karepmu” para penegak keadilan. Pada saatnya nanti pasti akan di pertanggung jawabkan di hadapan Penguasa langit dan Bumi.”

“Besok jualan lagi ayam geprek dan nontonya udahan….nyari buat makan keluarga. Ayo fokus….monggo yang jadi presiden dan wakilnya silahkan kerja dengan baik dan benar. Ayo bawa rakyat negara ini menjadi sejahtera …. Ucapan adalah doa jangan lah bilang negara akan hancur dan ini itu lah… ini negara yg kita tempati bila hancur doa lu terwujud gimana kita cari makan….doa kan saja semua lebih baik lagi lebih sejahtera…. Saya coblos 01 ya kalo presiden nya 02 ya monggo lanjutkan …semoga semua sehat.”

Demikianlah kisah Omjay kali ini. Semoga keputusan mahkamah konstitusi atau MK dapat membuat kita menjaga sila ketiga pancasila, yaitu persatuan Indonesia. Yuk kita bangun Indonesia dengan semangat kemerdekaan, dan kebersamaan!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Terima Kasih Hakim Konstitusi atau MK, Kita Bersatu Kembali Membangun Indonesia”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/662703f5c57afb357f630fd2/terima-kasih-hakim-konstitusi-atau-mk-kita-bersatu-kembali-membangun-indonesia

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Menyiapkan Guru Masa Depan

Guru masa depan adalah guru yang tanggap dengan keadaan sekitar, guru yang dapat berpikir kreatif, dan merdeka dalam pembelajaran, guru yang  memiliki kompetensi abad 21 yang relevan dengan zaman, guru yang selalu belajar sepanjang hayat, dan terus berkembang dari hari ke hari.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Menjadi Guru Masa Depan”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/65fe8632c57afb60e72da292/menjadi-guru-masa-depan

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Bukan Kalah Menang, Ini Tentang Demokrasi

Pemakzulan. Bukan kali pertama terjadi. Bolivia, Ukraina, Kenya, bahkan Thailand sudah pernah mengalami. Akankah Indonesia menjadi negara selanjutnya?

Perbanyaklah Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

*Perbanyaklah Membaca Kitab Suci Al-Qu’ran*

Melintas.id – Perbanyaklah membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan. Itulah pesan penting yang ingin Omjay sampaikan kepada pembaca Kompasiana tercinta. Pesan ini juga untuk Omjay sendiri agar memperbanyak membaca Al-Qur’an setiap hari.

Basahi lisan kita dengan banyak membaca kitab suci Al-Qur’an. Pelajari isinya lalu amalkan, dan jalankan dalam kegiatan atau kehidupan sehari-hari. Jadikan Al-Qur’an sebagai panduan hidup manusia di dunia.

Memang tidak mudah menjadi manusia yang baik dan bertakwa kepada Allah SWT. Dalam kisah Omjay kali ini, Omjay ingin mengajak pembaca untuk refleksi sejenak untuk apa kita hidup di dunia ini.

Kita hidup di dunia semata-mata hanya untuk mengabdi atau menyembah kepada Allah SWT. Hidup dan mati kita pasrahkan kepada penguasa langit dan bumi serta seisinya.

Makhluk yang bernyawa pasti akan mati. Akan ada hidup sesudah mati. Oleh karena itu persiapkan diri kita jugadari sekarang untuk menghadapi kematian. Cepat atau lambat kita akan menghadapinya.

Perbanyaklah membaca kitab suci Al-Qur’an. Malam ini Omjay diingatkan oleh istri tercinta untuk membaca Al-Qur’an. Alhamdulillah Omjay sudah sampai juz 9 di hari kesembilan. One day one juz. Sehari satu juz sudah cukup. Lebih boleh saja. Tergantung kekuatan kita masing-masing.

Beribadah itu harus ada ilmunya, karena itu kita berguru kepada pakarnya. Supaya kita mendapatkan ajaran agama Islam yang baik dan benar sesuai dengan apa yang telah dicontohkan nabi Muhammad Saw.

Terus mengaji dan belajar sepanjang hayat. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Teruslah perbaiki bacaan Al-Qur’an kita. Semakin menua seharusnya semakin bagus bacaannya. Berkumpul Lah dengan orang-orang Sholeh agar kita menjadi Sholeh.

Jadikan bulan Ramadan ini sebagai bulan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an yang belum baik dan benar sesuai dengan Tartil. Ikuti petunjuk dari para ustadz dan ustadzah agar kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Orang yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an akan menikmatinya dengan sepenuh hati.

Terkadang kita baru menyadari belajar membaca Al-Qur’an setelah dewasa. Padahal seharusnya dimulai ketika kita masih kanak-kanak hingga dewasa.

Kita lupa bahwa Al-Qur’an adalah panduan hidup manusia. Sudah seharusnya kita sering membaca isinya dan kemudian melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT untuk dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Tak ada kata terlambat dalam belajar. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Cari waktu yang tepat untuk kita belajar Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang sudah dibaca supaya kita sebagai muslim tidak tersesat jalan.

Perbanyaklah membaca Al-Qur’an. Supaya kita sampai kepada tujuan. Ingatlah selalu bahwa tujuan kita hidup di dunia hanya untuk menyembah Allah SWT. Tiada Tuhan selain Allah. Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah SWT.

Pelajari Al-Qur’an dan Al hadist. Amalkan semua isinya agar kita menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Kita menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan Allah SWT.

Perbanyaklah membaca Al-Qur’an. Jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk bisa khatam Al-Qur’an. Amalkan apa yang sudah dibaca dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita mampu menjadi hamba Allah SWT yang pandai bersyukur.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang kegiatan Omjay memperbanyak membaca Al-Qur’an. Semoga target sehari satu juz dapat terwujud. Kita akan menuju hari kemenangan dengan penuh kebahagiaan.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia

Kesibukan Guru Penggerak di Sekolah Penggerak SMP Labschool Jakarta

Kesibukan guru penggerak di sekolah penggerak SMP Labschool Jakarta sangat jelas terlihat. Semua guru di SMP Labschool Jakarta sudah tiba di sekolah untuk mendapatkan pengarahan pengawas ujian tengah semester atau ulangan tes sumatif di semester genap. Semua siswa di kumpulkan di lapangan halaman masjid atau halma Baitul Ilmi Labschool Jakarta Timur. Semua orang nampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Kesibukan Guru Penggerak di Sekolah Penggerak SMP Labschool Jakarta”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/65d6a1e312d50f72b8151a44/kesibukan-guru-penggerak-di-sekolah-penggerak-smp-labschool-jakarta

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Berbagi Praktik Baik (Best Practice) Tidak Wajib Diupload di Aplikasi PMM

Webinar Berbagi Praktik Baik Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK (Tangkapan Layar Sudomo)

Melintas.id – Berbagi Praktik Baik (Best Practice) Tidak Wajib Diupload ke Aplikasi PMM. Mengapa Tidak Wajib? Sebab Guru Memiliki Kemerdekaan untuk Saling Berbagi Kepada Sesama Guru. Teruslah berbagi ilmu dan pengalaman kepada guru lainnya di seluruh nusantara.

Praktik baik di kelas bapak dan ibu guru tidak perlu diupload di aplikasi PMM yang digagas Nadiem Makarim. Langsung saja dibagikan kepada kawan-kawan guru lainnya. Bisa lewat blog pribadi dan bisa lewat media sosial bapak dan ibu guru. Niatkan untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

Bapak ibu guru tidak boleh terjajah aplikasi. Kita sebagai guru harus merdeka dalam berbagi praktik baik kepada guru lainnya. Sebagaimana kami dulu berjuang mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI dalam kurikulum 2013.

Dahulu kami komunitas guru TIK dan KKPI berjuang mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI. Mata pelajaran tersebut dihapuskan dalam kurikulum 2013, dan diganti prakarya. Saat itu kami menolak kebijakan kemdikbud.

Kami semua berjuang dan beradu argumentasi dengan para pejabat kemdikbud. Omjay kemudian mengajak kawan-kawan yang kuliah S3 di Pascasarjana UNJ bertemu mendikbud Anies Baswedan. Jadwal beliau padat sekali, dan kami akhirnya hanya bisa berfoto mesra dengan beliau di depan kantor kemdikbud gedung D.

Kamipun akhirnya bertemu dengan para pejabat kemdikbud lainnya di lantai 16 gedung D. Kami kemudian berdialog dengan para pejabat kemdibud dan mereka berkata masih belum bisa mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI ke dalam kurikulum 2013

Perjuangan tiada henti kami lakukan dan alhamdulillah menemui jalannya. Namun, Anies Baswedan saat itu dicopot sebagai mendikbud oleh presiden Jokowi, dan digantikan Muhadjir Efendi. Kamipun akhirnya memberikan naskah akademik matpel informatika kepada beliau.

Input sumber gambar dokpri

Perjuangan terus berlanjut, dan kami diminta untuk membuat naskah akademik mata pelajaran informatika. Mata pelajaran ini baru bisa diberlakukan secara resmi dalam kurikulum merdeka. Era dimana Nadiem Makarim menjadi mendikbudristek.

Jadi bapak ibu guru, ketika ada kebijakan kemdikbud yang kurang sreg di hati, lawanlah dengan santun dan hati nurani. Ajukan kajian akademik, dan gunakan logika berpikir ilmiah seorang akademik. Coba saja anda pikirkan baik-baik. Tak ada sebuah kebijakan muncul begitu saja tanpa perjuangan dan pengorbanan.

Apakah boleh berbagi praktik baik di kelas sendiri dibagikan di blog pribadi dan media sosial guru? Tentu saja boleh, dan tidak harus diupload di aplikasi PMM. 

Lihat saja vidionya di https://www.youtube.com/watch?v=9DMagu4rfO4

Sekarang kurikulum sudah merdeka, sudah sewajarnya pula guru harus berpikir merdeka, dan tidak terjajah aplikasi. Bapak ibu guru harus berani melawan kebijakan yang kurang tepat. Seperti halnya dulu kami guru TIK dan KKPI dalam berjuang. 

Berani karena benar dan takut karena salah. Kebenaran akan selalu menemui jalannya sendiri. Namun, semua itu butuh perjuangan dan ikhtiar yang tak pernah padam. Teruslah berjuang bapak dan ibu guru dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perjuangan demi perjuangan kami lakukan, mulai dari sekolah sampai stasiun televisi kami jalani dengan kekuatan hati nurani. Tereliminasinya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari kurikulum 2013 diprediksi berdampak pada kesenjangan pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi antara pelajar di kota besar dan daerah. 

Membahas persoalan ini bersama Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Harris Iskandar (saat itu) dan Sekjen Asosiasi Guru TIK Wijaya Kusumah (Omjay). Rekamannya dapat anda tonton di bawah ini.

Demikianlah kisah omjay tentang berbagi praktik baik di kelas yang bisa dibagikan kepada guru lainnya tanpa harus menggunakan aplikasi PMM. Teruslah berbagi ilmu dan pengalaman karena berbagi itu indah. Teruslah berbagi praktik baik tanpa menggunakan aplikasi PMM yang diciptakan Nadiem Makarim. Justru bapak ibu guru harus menciptakan sendiri aplikasinya, dan tidak sekedar menggunakan aplikasi PMM.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia

Belum Ada Hasil Penelitian yang Menuliskan Aplikasi PMM Dapat Meningkatkan Kualitas Guru dan Hasil Belajar Siswa

Pendahuluan

Salam dan bahagia bapak ibu Guru di seluruh Indonesia. Belum ada hasil penelitian yang menuliskan Aplikasi PMM dapat Meningkatkan Kualitas Guru dan Hasil Belajar Siswa. 

Isi dari video tanya pak Dony saja mengilhami Omjay untuk menulis. Apa yang dikatakan beliau dalam channel youtubenya sangat bagus sekali dan banyak didukung oleh kawan-kawan guru Indonesia. 

Silahkan anda klik https://youtu.be/1lGuS0FZKPk.

Sahabat Pendidikan Karakter, di mana akar persoalan polemik kebijakan e-kinerja oleh BKN untuk menilai kinerja guru dan Kepala Sekolah?

Beberapa komentar kawan-kawan guru setelah Omjay tonton video di atas adalah sebagai berikut:

Banyak guru yang tidak setuju dengan adanya aplikasi PMM, hasil pengumpulan data di Litbang PGRI yang akan disampaikan, lebih dari 75 % guru tidak setuju. Nanti akan dipublikasikan secara resmi oleh PB PGRI melalui kegiatan satu frekwensi APKS PB PGRI. Mohon bersabar menanti informasinya.
Setuju dengan pak Doni. Tolong suarakan jeritan hati kami pak. Sungguh-sungguh PMM menghabiskan energi pak
Pak….kami guru semakin disibukkan dengan ADMINSTRASI DIRI semakin terbengkelai ADMINSTRASI buat mengajar, dan mendidik ANAK-ANAK….mohon Para Pengambil kebijakan …paham fakta di sekolah-sekolah.
Setujuuuu bingit,  memang beban semakin banyak , waktu bermasyarakat, dan keluarga berkurang. 
Setuju pak Doni karena pelatihan mandiri di platfom merdeka mengajar dalam membuat aksinya sulit sekali mendapatkan sertifikat dan butuh waktu berbulan-bulan, sedangkan kita dituntut satu topik di dalam mengerjakan PMM. Lantas bagaimana jika pada hari H nya sertifikat itu tidak keluar? Apakah kita dianggap guru yang gagal? Sekian tahun mengajar dan sudah mencetak anak bangsa cuma karena sertifikat itukah kita dianggap guru yang tidak berkualitas …sungguh sangat tidak bijaksana.
Apa yang Bapak Doni suarakan sangatlah BENAR, karena Guru berbeda dengan tenaga administrasi, sebab Guru selain mengajar juga mendidik dan membimbing Siswa. Jadi kalau dibebani lagi dengan administrasi yang berjubel akan terganggu Konsentrasi Guru dalam bekerja.
SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang tepat ya dikerjakan ASN di platform e-Kinerja. Kalo SKP yang diintegrasikan dengan PMM dikerjakan oleh ASN guru, itu hanya untuk membuktikan bahwa pembuatan PMM bermanfaaf, ada yang pakai, & menyenangkan pembuat platform. Prediksi: PMM dibiayai (dibeli) dengan anggaran yang tidak murah, sehingga kalau tidak ada yang menggunakan, yang membuat jadi malu donk.
Program Mendikbud dalam menerapkan ekin di PMM betul-betul sangat menyiksa guru-guru.  Waktu yang seharusnya masuk kelas untuk mengajar,  tapi karena tuntutan aturan di aplikasi PMM,  guru harus mengisi segala persyaratan di PMM. Bayangkan saja,  hal sederhana seperti piket setiap jam harus dilaporkan di pmm.  Stres dibuatnya,  apalagi guru-gurunya yang sudah uzur, tambah stres,  akibatnya tekanan darah tinggi semakin meningkat,  bukannya meringankan beban guru,  tapi menambah beban guru. Betul-betul Nadiem Makarim telah menyiksa jutaan guru,  dengan kebijakannya, semoga segera diganti dengan Menteri yang baru,  dengan kebijakan yang benar-benar berpihak pada nasib guru, Aamiiin ya Allah.
Penutup

Demikianlah kisah Omjay kali ini, dan beberapa komentar yang Omjay ambil dari channel youtube Tanya Pak Doni Saja. Semoga apa yang disampaikan pak Doni Koesoema dapat dipahami dan diterima oleh pejabat kemdikbudristek. Omjay sangat setuju dengan apa yang Bapak Doni Koesoema sampaikan. Terus Pak Doni, suarakan apa yang menjadi keluhan kami guru-guru di Indonesia. Kami bukan guru yang hanya disibukkan dengan aplikasi PMM, sementara anak didik terbengkalai, dan mengurangi waktu kami dengan keluarga ketika di rumah. 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Belum Ada Hasil Penelitian yang Menuliskan Aplikasi PMM Dapat Meningkatkan Kualitas Guru dan Hasil Belajar Siswa”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/65b9a25a12d50f5ddc0d35c2/belum-ada-hasil-penelitian-yang-menuliskan-aplikasi-pmm-dapat-meningkatkan-kualitas-guru-dan-hasil-belajar-siswa

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Aksi Nyata Guru Penggerak

Inilah Aksi Nyata Guru Penggerak Di Saat Pembagian Raport. Hari ini di sekolah kami diadakan kegiatan pembagian raport. Pimpinan sekolah SMP Labschool Jakarta, memberitahukan jadwal pembagian raport untuk kelas 7, kelas 8, dan kelas 9 di SMP Labschool Jakarta. 

Kami bagikan jadwalnya agar tak terjadi kemacetan di sekitar jalan pemuda, Rawamangun Jakarta Timur. Pengurus OSIS dan MPK SMP Labschool Jakarta, baru saja selesai mengadakan rapat. Mereka akan membuat kegiatan baru lagi di semester kedua.

Kemarin semua siswa sudah mengikuti kegiatan classmeeting. Semua siswa nampak aktif mengikuti kegiatannya. Ada yang menjadi pemain dan ada yang menjadi penonton. Kegiatan classmeeting ramai sekali di sekolah kami.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Inilah Aksi Nyata Guru Penggerak saat Pembagian Raport”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/657bc30bc57afb33494350a2/inilah-aksi-nyata-guru-penggerak-di-saat-pembagian-raport

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Kisah Seru Cara Gampang Menjadi Penulis Produktif dan Terkenal

Di menu draft Kompasiana, Omjay temukan tulisan lama. Ternyata sudah dipublikasikan kembali di kompasiana pada 25 Juni 2015. Kegiatannya tersendiri dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Agustus 2012. Waktu itu Omjay diundang ketua PEGITA Depok, pak Ali.

Rasanya baru kemarin Omjay menyampaikan materinya. Pengalaman itu akan Omjay bagikan kembali nanti hari Jumat, 8 Desember 2023 di salah satu sekolah yang ada di Cipayung, Jakarta Timur. 
Berkat banyak menulis di kompasiana, dan kemudian menerbitkan buku, banyak orang yang kenal dengan Omjay. Salah satunya adalah guru di sekolah negeri yang ada di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau senang sekali bertemu dengan Omjay secara langsung.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Kisah Seru Menjadi Narasumber Cara Gampang Menjadi Penulis Produktif, dan Terkenal”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5516db99a333117e7aba7dcf/kisah-seru-menjadi-narasumber-cara-gampang-menjadi-penulis-produktif-dan-terkenal

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com