Tag Archives: blogger ternama

Tonton “Menjadi Blogger Ternama Dan Menjadi Guru Blogger Indonesia | SELF DRIVING FOR TEACHER” di YouTube

Inilah PODCAST OBRAR bersama Blogger Ternama Wijaya Kusumah (Om Jay)

PODCAST OBRAR bersama Blogger Ternama Wijaya Kusumah (Om Jay)

12:34 / 1:03:35#OBRAR#BloggerTernama#Wijaya

Menjadi Guru Inspiratif

Satu Jam Bersama Dirjen GTK Kemdikbud, Iwan Syahril

Senang rasanya ketika saya bisa berkomunikasi langsung dengan pak Dirjen GTK Kemdikbud yang rendah hati. Beliau pernah menjadi guru dengan honor Rp.64.000. Pernah jadi guru di daerah 3T. Ayahnya juga seorang guru, sehingga darah guru mengalir dalam dirinya.

dirjen gtk kemdikbud

Awalnya saya kesal juga. Sebab ketika silahturahim secara online lewat Zoom, tidak bisa berkomunikasi langsung dengan beliau. Acara berlangsung dari pukul 11.30-13.30 wib. Banyak sekali perwakilan organisasi guru yang ingin bicara. Saya tak sempat kebagian bicara. Saya pasrah saja. Kalau sudah waktunya pasti akan bertemu juga. Kemudian saya hanya mengisi link ini saja https://bit.ly/3eAU9fn.

silahturahmi dirjen gtk kemdikbud

Perwakilan organisasi profesi guru sangat senang bersilaturahim dengan pak Dirjen yang rendah hati ini. Luar biasa Pak Dirjen. Kami sangat senang. Khususnya bapak berkali-kali menyebut keberagaman, sehingga kebijakan yang akan diambil bisa mengayomi semua pihak, dengan keberagaman tersebut. Juga mengutip dari tulisan Ki Hadjar Dewantoro. Mengingatkan kita satu Indonesia. Kalimat inilah yang ditulis oleh Ki Saur dari taman Siswa.

pesan kihajar dewantoro

Sebelum acara silahturahim, saya beranikan diri menghubungi beliau lewat WA, dan alhamdulillah diberi kesempatan wawancara dengan beliau pukul 19.00-20.00 WIB. Kegiatan beliau padat sekali hari ini lewat vicon. Alhamdulillah beliau memberikan balasan dengan tulisan di bawah ini.

Pak Wijaya, ini kutipan dalam tulisan saya yang perlu menjadi pegangan dalam diskusi nanti.

“Akhirnya, semua upaya peningkatan kualitas guru dan pemimpin sekolah haruslah berpijak pada prinsip bahwa semua guru yang mengabdi harus mendapatkan penghasilan yang layak. Tidak boleh ada guru yang mendapat gaji di bawah standar minimum yang layak. Untuk mengatasi ini selain dibutuhkan penyelesaian masalah guru honorer dan perencanaan formasi guru yang lebih baik, Kemendikbud perlu melakukan dialog intensif lintas kementerian untuk mencari solusi efektif untuk menjamin kesejahteraan semua guru.”

“Menjadi guru harus menjadi sebuah kebanggaan. Guru adalah sebuah profesi yang mulia dan terhormat. Status sosial ekonomi guru semestinya sama dengan profesional lain karena peran guru sangat penting dalam pembangunan bangsa. Guru adalah inspirasi dalam menyikapi perkembangan zaman. Guru adalah roh pergerakan bangsa menggapai cita-citanya. Guru adalah agen perubahan karakter warga negara. Mari bersama-sama bergerak dan berjuang menuju terciptanya guru dan pemimpin sekolah Indonesia berkelas dunia!”

pesan presiden jokowi

Ngobrol bareng beliau malam ini seperti bertemu sahabat lama. Rupanya kami pernah jumpa beberapa kali di kemdikbud, dan ikut bergabung dalam milis group yang sama di email. Jadi sebenarnya kita sudah kenal lama. Tapi tak saling bertegur sapa secara langsung.

analogi WA

Banyak informasi saya dapatkan malam ini. Tentang harapan dan impian beliau untuk perbaikan kualitas dan kesejahteraan guru di Indonesia. Tentu perlu kerjasama antar kementrian seperti kementrian dalam negeri (pak Tito), kementrian pendayagunaan aparatur negara (pak Cahyo), kementerian keuangan (ibu Ani) dan kementrian terkait lainnya.

pesan presiden Jokowi

Satu jam bersama beliau seperti bertemu secara langsung di kantornya. Tak terasa pembicaraan kami mengerucut pada mencari solusi terbaik agar persoalan guru honor, guru tik dan persoalan lainnya dapat terselesaikan dengan baik. Saya merasa yakin satu persatu masalah guru bisa teratasi kalau kita mampu bergotong royong dan tolong menolong dalam kebaikan.

program GTK Kemdikbud

Jadi ingat komentar pak jajang di WA Group Forum silahturahim organisasi profesi guru. Beliau menuliskan singkat.

Guru itu…
Manusia biasa
Tugasnya luar biasa
Mencerdakan anak bangsa

profil pelajar pancasila

Semoga profil guru pancasila juga digagas oleh kemdikbud dan tidak hanya profil pelajar pancasila saja. Pak Sumardiansyah juga menuliskan di WA group tersebut.

Saya lihat perjuangan Om Jay secara revolusioner untuk TIK juga luar biasa. Itu juga jadi inspirasi kami berjuang mengembalikan jam mata pelajaran Sejarah Indonesia di SMK sebagaimana amanat Permendikbud 60 dan Permendikbud 37. Kita perlu mendorong persepsi yang sama mengenai Organisasi Profesi dan bagaimana kriteria serta kedudukannya secara jelas. Memang semua sdh tertera dalam UU. 20/2002, UU. 14/2005, PP. 19/2017, Permendikbud 15/2017 namun semua masih “mengambang” sehingga ada baiknya kita segenap Organisasi Profesi mendorong agar semua itu lebih diperjelas dalam bentuk regulasi-panduan yang jelas melalui Permendikbud, termasuk mengenai MGMP.

sekolah penggerak

Bapak Dudung Nurullah Koswara juga menuliskan di wa group yang sama, Tunjangan Profesi Guru (TPG) itu statis tak bisa berubah, apalagi ilang. Kompetensi dinamis, harus tumbuh. PGRI berjuang TPG untuk semua guru, Prof. Surya pahlawan TPG. Semoga beliau damai di surga. Amiiin ya Allah…

proses PPG yang semakin ketat

Saya juga mengirimkan tulisan Pak Dudung ketua PB PGRI ke WA pak Dirjen GTK, dan sebagian wawancara saya dengan beliau ada di dalam tulisan ini.

berpusat pada murid

Merdeka Belajar vs Tri Merdeka
Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Guru SMA Dan Ketua PB PGRI)

Tulisan ini dipersembahkan untuk Bapak Dirjen GTK, Iwan Syahril, Ph.D. Setelah membaca tulisan Beliau dan pemaparan pemikirannya di acara Forum Silaturahmi GTK Kemdikbud. Saya tak sempat berdialog langsung hanya menyapa awal saja. Forum silaturahmi Ditjen GTK dan entitas organisasi profesi guru ini dihadiri 34 perwakilan.

teknologi

Setelah narasi akademiknya disampaikan di kolom opini koran Kompas, Dirjen GTK Iwan Syahril memaparkan lebih jelas di acara Forum Silaturahmi GTK dan organisasi profesi. Apa yang disampaikan masih bervisi “Merdeka Belajar”. Sebuah upaya “memerdekakan” dunia pendidikan yang selama ini dianggap terbelenggu sistem birokratik.

pandemi covid-19

Saya setuju dengan visi merdeka belajar yang berhamba pada anak didik, namun merdeka belajar hanya akan sukses bila ditopang oleh tiga hal penting. Tiga hal penting ini Saya beri istilah “Tri Merdeka”. Apa Tri Merdeka? Tri Merdeka adalah jawaban dari tulisan dan paparan Iwan Syahril yang memotret guru apa adanya.

Iwan Syahril dalam paparannya sangat lugas berkesimpulan etitas guru masih harus terus meningkatkan kompetensi. Kontribusi guru pada peningkatan kemampuan anak didik tidak signifikan dengan jumlah kucuran trilyunan anggaran pada guru tersertifikasi. Ini sangat “pahit” dibaca para guru tapi bisa jadi kritik konstruktif.

dudung nurullah koswara

Selain lugasnya narasi yang disampaikan Pak Dirjen Iwan Syahril terkait modalitas entitas kemampuan guru, Saya pun coba kaitkan dengan realitas derita guru. Tulisan ini Saya sampaikan sebagai penyeimbang narasi dan paparan Iwan Syahril. Guru itu hakekatnya satu tubuh. Guru PNS, non PNS, guru tersertifikat dan yang belum, satu tubuh.

Apa yang Saya maksud “Tri Merdeka” adalah tiga hal yang harus merdeka dari entitas guru untuk menjawab kelemahan guru seperti apa yang disampaikan Iwan Syahril. Tri merdeka itu adalah : 1) guru harus merdeka finansial, 2) guru harus merdeka kompetensi dan 3) guru harus merdeka apresiasi.

Visi Merdeka Belajar hanya akan mudah diraih bila dibarengi dengan layanan “Tri Merdeka” guru. Selama masih ada ratusan ribu guru belum merdeka finansial, selama itu pula merdeka belajar akan lambat merayap. Betul guru yang sudah dapat TPG layak “dituntut” untuk menaikan kemampuan melayani anak didik.

Namun guru itu satu tubuh, jangan hanya dibahas yang tersertifikasi saja yang seolah-olah menghamburkan uang negara. Pemerintah lupa, guru honorer belum merdeka finansial. Dimana bila semua guru harus dibayar sesuai UURI No 14 Tahun 2005 dan UMR/UMK/UMP, maka pemerintah masih berutang banyak pada entitas guru.

Pemerintah punya utang puluhan tahun kepada guru (guru honorer), bila diakumulasi dan disesuaikan dengan UMR. Nominalnya adalah 800 ribu guru honorer kali Rp. 3 juta per orang, per bulan, kali 30 tahunan saja. Bayar dahulu ini, baru kemudian boleh dipermasalahkan guru tersertifikat yang kompetensinya “jalan ditempat”.

TPG itu baru dibayarkan sejak tahun 2006. Baru 14 tahun, itupun belum semua guru PNS dan swasta. Nah bagaimana dengan 30 tahunan sekitar 800 ribu guru honorer yang tidak mendapatkan UMR dari pemerintah (pusat dan daerah). Siapa yang mempertanggung jawabkan ini?

Guru yang finansialnya tidak merdeka seperti entitas guru honorer, sungguh kasihan. Gaji guru honorer misal hanya dapat gaji Rp. 300 ribu. Itu pun ada yang dibayarkan tiga bulan sesudah kerja. Ini masalah pertama terkait “Tri Merdeka” yakni merdeka finansial keseluruhan guru.

Terkait “Tri Merdeka” yang kedua adalah merdeka kompetensi. Kita sebagai guru sepakat guru harus merdeka kompetensi. Merdeka kompetensi artinya setiap guru wajib belajar sepanjang hayat dan terus belajar untuk meningkatkan layana lebih baik pada anak didik. Guru merdeka harus memerdekakan anak didiknya.

Faktanya di lapangan tidak semua guru tersertifikasi “jalan di tempat”. Ratusan ribu guru melanjutkan pendidikan S-2 bahkan ada yang doktor. Ribuan guru membuat buku. Ratusan guru menjadi guru berprestasi setiap tahun. Ratusan guru bahkan menjadi tokoh di masyarakat. Walau pun jumlahnya dianggap kecil, tapi ada gerakan “merangkak” menuju guru yang lebih baik.

“Tri Merdeka” ke tiga adalah merdeka apresiasi. Negara harus mampu mengapresiasi guru guru penggerak yang selama ini sudah tampil beda. Guru-guru terbaik di setiap sekolahan harus mendapatkan merdeka apresiasi. Misal mengapa tidak guru berprestasi dan guru penggerak menerima kemudahan atau otomatis menjadi calon kepala sekolah.

Jangan sampai guru-guru penggerak, guru-guru berprestasi “tidak merdeka” karena ada kongkalingkong politik lokal. Merdeka apresiasi artinya setiap guru penggerak dan guru berprestasi terdata dengan baik dan disiapkan untuk menjadi pemimpin sekolahan. Dalam tulisan di opini Kompas, Iwan Syahril berharap lahir guru-guru penggerak.

Simpulannya visi “Merdek Belajar” hanya akan cepat tercapai dengan “Tri Merdeka” guru. Merdekakan semua guru terutama guru honorer secara finansial. Merdekakan guru secara kompetensi agar lebih mudah belajar menaikan kompetensi. Jangan teralalu diribetkan dengan administrasi.

Agar guru merdeka secara kompetensi maka jumlah jam mengajar guru harus dikurangi. KBM 24 jam tatap muka terlalu menyita waktu. Guru harus punya banyak waktu untuk belajar. Bila guru harus selalu 24 jam KBM tatap muka, sama dengan mengkondisikan guru jadi tukang ngajar, mekanis banget. Harusnya guru pun menjadi tukang belajar.

Terakhir merdeka apresiasi, jadikan setiap guru penggerak, guru pengurus organisasi profesi dan guru berprestasi lainnya mendapatkan tempat terbaik. Politisasi dan debirokrasi guru harus hilang. Guru terbaik harus menemukan kejayaan karirnya jangan terbelenggu karena politik dan birokrasi jumud.

Dalam Wa group, pak Fathur juga menuliskan liputannya hari ini di

http://www.fathur.web.id/2020/05/usulan-agtifindo-hipper-40-dalam.html

Semakin malam perbincangan kami semakin seru. Pengumuman program organisasi guru penggerak juga sedang dikerjakan oleh tim independen. Sehingga kemdikbud tinggal mengumumkan saja. Pembicaraan tentang sekolah di luar negeri, juga menjadi salah satu contoh yang kami bicarakan.

Satu jam bersama pak Iwan Syahril malam ini membuat saya semakin bersemangat untuk menjadi guru penggerak. Hal itu harus saya mulai dari diri saya sendiri dulu, baru kemudian menggerakkan orang lain.

Terima kasih banyak pak Dirjen atas waktunya. Keberagamaan kita menjadi energi besar jika kita saling bergandengan, bersinergi dan bekerjasama. Semoga kita bisa berjumpa di dunia nyata. Aamiin.

Berikut ini undangan dari Himpaudi sebagai berikut:

PP HIMPAUDI mengundang Bpk/Ibu pd Acara DEDIKASI CINTA HIMPAUDI
Keg Halal Bihalal, Lahir Pancasila & WEBINAR PAUD Kreatif & Bijak di Era Pandemik dan Persiapan New Normal di PAUD
Hari SENIN, 1 Juni, 2020 Jam 08:00 WIB

Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/6710112419?pwd=eG9kdmk4dXNkU29tcGNYTjF1SjE5dz09

Meeting ID: 671 011 2419
Password: JAYA

Bagi yg tidak bisa masuk Zoom Meeting mohon bergabung di 👇
Live Streaming Youtube
http://s.id/livehalalbihalalhimpaudi

Demikianlah cerita omjay hari ini. Semoga bermanfaat buat para pembaca setia blog omjay. Aamiin.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

bl;og http://wijayalabs.com

Kata Pengantar Serba Serbi Digital Mindset

Ketika Guru Harus Siap Menghadapi  Era Disrupsi Teknologi

Serba serbi Digital Mindset adalah sebuah buku yang disusun oleh Noralia Purwa  Yunita. Buku disusun dari materi Prof Eko Indrajit di Ekoji Chanel yang rutin tayang di youtube hampir setiap hari. Setelah membaca buku ini, anda diharapkan siap menghadapi  era disrupsi teknologi.

Seiring dengan berjalannya waktu, dulu hanya teks yang dapat diubah dalam bentuk file, sekarang suara bahkan gambar atau animasipun dapat diubah menjadi sinyal-sinyal digital. Sehingga dapat dengan mudah direplikasi, dikirim dan sebagainya.

Inilah kunci dari digital mindset, mengubah sumber daya yang awalnya terbatas menjadi tidak terbatas melalui digitalisasi. Jika sudah berbentuk digital aset, maka aset-aset digital ini akan dengan mudah dan murah untuk direproduksi, disimpan, diorganisasi, diolah, dimanipulasi, diakses, ditransmisi dan didistribusi.

Oleh karena itulah mengapa konsep memiliki banyak kartu melawan konsep digital mindset yang tepat. Dengan kartu ATM misalnya, anda bisa melkukan berbagai transaksi. Hal ini karena kartu merupakan entitas fisik yang dapat diubah menjadi sinyal digital. Cukup dengan memasukkan informasi elektronik yang merepresentasikan kartu tersebut ke dalam sebuah aplikasi, maka kita akan dengan mudah bertransaksi tanpa lagi merasa ribet. Termasuk juga bayar tol dan naik kereta api MRT di Jakarta.

Internet sebenarnya mengacu pada sebuah jaringan, sehingga kebermanfaatan internet tidak akan terasa tanpa didukung dengan adanya aplikasi yang sesuai. Internet menyediakan berbagai macam aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan manusia.

Pengguna internet juga dapat melakukan pengiriman dan pengunduhan sebuah file dari komputer satu dengan komputer yang lainnya yang sudah terhubung dengan jaringan internet. Selain itu, pengguna internet juga dapat masuk (login) ke sebuah terminal di jaringan internet. Guru menjadi pembelajar dalam jaringan guru milenial.

Berbicara tentang internet, tidak akan lepas dari istilah dunia cyber. Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.

Pengintegrasian media massa dengan teknologi merupakan hasil proses adaptasi media massa terhadap perkembangan jaman. Media massa yang sekarang dapat dinikmati secara online adalah perpanjangan dari media tradisional dalam cyberspace (dunia maya) yang memungkinkan untuk mengakses informasi publik di berbagai perangkat digital. Teknologi baru ini juga membantu untuk menghubungkan orang-orang yang terhubung kapanpun dan dimanapun. Mereka bekerja dalam big data yang heterogen. Inilah sebuah harta karun yang luar biasa saat ini.

Sekarang ini konsep digital sudah menguasai hampir di setiap ruang lingkup kehidupan manusia. Dampak dari kekuatan digital ini sudah dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Perilaku sosial dan ekonomi mengalami perubahan yang signifikan akibat teknologi digital ini. Anda dapat merasakannya dari cara kita berkomunikasi, berbelanja, belajar, bekerja, bahkan untuk mencari jodohpun akan menjadi berbeda dengan menggunakan teknologi digital.

Ketika Guru Harus Siap Menghadapi  Era Disrupsi Teknologi, maka mindsetnya sudah harus berubah. Dari yang hanya sekedar mencari informasi sudah harus beralih ke pencipta informasi baru. Menulis di blog adalah salah satu cara guru mengimplmentasikan Serba serbi Digital Mindset yang ada dalam buku ini.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com

Hari Kebangkitan Guru Blogger Indonesia

Rabu, 20 Mei 2020 adalah hari kebangkitan guru blogger Indonesia. Mengapa saya sebut sebagai hari kebangkitan guru blogger Indonesia? Sebab saya melihat mulai banyak blog guru aktif dan bangkit kembali. Bahkan ada yang sudah lama blognya tidak diupdate karena tidak tahu untuk apa guru menulis di blog.

 

 

Baginya menulis di blog adalah pekerjaan yang sia-sia. Tak ada pemasukan apapun selain ketak ketik tulisan yang tidak penting. Saya tersenyum saja melihatnya, karena dulu saya juga seperti itu. Bahkan hari itu saya membuat dan menulis di blog, lalu pada hari itu pula saya meninggalkan blog. Hal itu saya kisahkan kembali ketika diminta menjadi narasumber Inspirator pendidik di hari kebangkitan nasional 2020.

Baca lebih lanjut

Menulis 3 Alinea

WhatsApp Image 2020-05-17 at 16.00.05

Bapak ibu yang omjay sayangi dan banggakan. Sebentar lagi kita akan bertatap muka melalui aplikasi zoom. Pastikan aplikasi anda berjalan dengan baik dan lancar. Sebab materi sore ini akan menjadi moment yang paling spesial buat anda yang super sibuk. Sesibuk omjay yang sedang diapit kedua wanita Jepang ini.

WhatsApp Image 2020-05-17 at 18.40.39

Baca lebih lanjut

Keajaiban Ngeblog

Keajaiban ngeblog

adaomjay

Dulu saya ingin sekali punya laptop. Sebuah komputer jinjing yang bisa dibawa ke sana kemari. Sebagai guru TIK saya sangat memerlukannya.

Namun semua itu hanya mimpi. Sebab gaji guru honor tak mencukupi. Saya hanya bisa mengelus dada ketika kawan-kawan guru sudah punya.

Baca lebih lanjut

Menjadi Blogger Ternama

Hidup harus terus bermanfaat buat orang banyak, dan rekaman youtube ini membuktikan bahwa konten yang menarik pasti akan dicari banyak orang. Yuk kita menjadi blogger ternama, blogger yang mampu menciptakan informasi baru di internet.

 

Guru Yang Menggerakkan

GURU YANG MENGGERAKKAN

Asep Sapa’at

Pemerhati Pendidikan,

GM Pendidikan Dompet Dhuafa

asep-safaat

                Wijaya Kusumah, saya kerap memanggilnya Om Jay. Seorang guru yang juga blogger. Sosok pendidik yang rakus membaca dan produktif menulis. Baginya, tiada hari tanpa membaca dan menulis. Satu sikap hidup yang patut ditiru para insan pendidik lainnya.

               Baca lebih lanjut