Monthly Archives: Januari 2023

Komitmen Menulis di Blog

Malam ini (Rabu Malam Kamis) Bapak Dedi Dwitagama membagikan ilmu dan pengalamannya kepada kami di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Biasanya kami belajar lewat aplikasi WhatsApp group KBMN PGRI. Kali ini lewat aplikasi zoom. Bapak Dedi Dwitagama berkenan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada kita semua. Tim solid Omjay mempersiapkan kegiatan ini dengan sangat baik. Pak Sigid ditugaskan untuk mendampingi Bapak Dedi Dwitagama menjadi moderatornya. https://video.kompasiana.com/wijayalabs/63d136e408a8b52b9a5f8d22/ayo-komitmen-menulis-di-blog

Ekahy

Resume ke : 8
KBMN PGRI ke : 28
Nama : EKA HARIYANTI, S.Pd
Tema : Komitmen Menulis di Blog
Narasumber: Drs. Dedi Dwitagama, M.Si..
Moderator : Sigid Purwo Nugroho, S.H.

Selamat malam

Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. malam ini hadir sebagai narasumber dan didampingi oleh bapak Sigid Purwo Nugroho, S.H. sebagai moderator hingga kegiatan berakhir. Beliau menyajikan materi dengan tema “Komitmen Menulis diBlog” Tema tersebut menjadi pembahasan yang sangat menarik bagi kami peserta KBMN PGRI 28.

Bapak Dedi Dwitama adalah seorang guru Matematika di SMKN 50 Jakarta. Beliau lahir di Jakarta, 28 Nopember 1964 seorangbloggerfenomenal.
Pak Dedi pada pertemuan ke-8 di kelas Pelatihan Belajar Menulis Nusantara Gelombang 28 ini melaluizoom meetingmengawali materi dengan perkenalan, kemudian beliau memaparkan materi dengan jelashingga selesai, selanjutnya sesi tanya jawab. Berdasarkan hasil tanya jawab kami dapatkan pengetahuan seputarBlog.

Berikut beberapa materi yang dipaparkan oleh pak Dedi Dwitagama dan berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan peserta pelatihan.

Lihat pos aslinya 827 kata lagi

SETANGKAI MAWAR UNTUK IBU (Part 2)

Kabupaten Solok Menulis

Malam itu Toti benar benar tidak pulang dan tidur di surau. Dengan hati yang kecewa, kenapa dia yang akhirnya menerima kemarahan ibu, hanya karena ibu bertengkar sama bapak. Orang dewasa memang egois. Seenaknya saja marah marah, bahkan tanpa dia tahu apa masalahnya.

Sementara itu, di rumah ibu kalang kabut, karena Tori tak kunjung pulang, sejak tadi pergi dari rumah. Ibu mencoba mencari Tori ke rumah tetangga, mungkin saja dia main di sana. Tapi tak ada. Ibu juga mencari ke rumah beberapa orang teman Tori. Tapi juga tidak ketemu. Dalam keadaan panik, ibu memberitahukan kehilangan Tori kepada pak Jorong. Sementara bapak, setelah bertengkar dengan ibu, tidak kunjung pulang juga. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi.

Akhirnya beberapa orang mencari keberadaan Tori keliling kampung. Ada juga bahkan yang mencari ke kampung sebelah. Tetapi tetap tidak ditemukan. Ibu sudah cemas, karena Tori tak juga ditemukan. Ada apa dengan Tori?

Suara adzan subuh membangunkan Tori…

Lihat pos aslinya 493 kata lagi

Ada apa di masjid Al Jabbar Bandung?

Mohon izin menyampaikan informasi.

Pagi ini Omjay berkunjung ke masjid raya Al Jabbar Bandung Jawa Barat.

Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.

Ada Apa dengan Program Pendidikan Guru Penggerak?

Ada apa dengan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP)? Seorang kawan bertanya kepada Omjay. Tentu saja akan omjay jawab dengan panjang lebar dalam tulisan ini. Supaya anda tak salah paham dengan program pendidikan guru penggerak yang dilaksanakan oleh kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi. Program ini sangat bagus dan semoga dapat diikuti banyak guru di Indonesia. Omjay dan Bu Tuti Alawiyah sudah menuliskannya di buku guru penggerak yang diterbitkan oleh penerbit Andi Yogyakarta.

PGP merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila sudah dibagikan buku panduannya oleh Kemdikbudristek dan dapat diunduh gratis di internet.

Omjay bersama guru penggerak/dokpri
Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. Profil ini harus ada dalam diri guru dulu baru kemudian ditularkan kepada peserta didiknya di sekolah. Guru dan peserta didik akhirnya memiliki karakter kuat untuk belajar bersama.

Baca Juga: “Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!” Halaman all – Kompasiana.com

Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan satuan pendidikannya masing-masing. Suasana pembelajaran yang menyenangkan harus ada dalam kelas.

dokpri
Rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan, bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan, terbebas dari perasaan cemas, terbebas dari keluhan kondisi fisik satuan pendidikan, dan tidak memiliki masalah sosial di satuan pendidikannya. Guru tidak boleh saling dibenturkan seperti mainan Lato-lato. Guru justru harus disatukan melalui program pendidikan guru penggerak.  

Kemampuan menggerakkan komunitas belajar merupakan kemampuan guru memotivasi dan terlibat aktif bersama anggota komunitasnya untuk bersikap reflektif, kolaboratif serta berbagi pengetahuan yang mereka miliki dan saling belajar dalam rangka mencapai tujuan bersama. Seperti yang sudah kami lakukan di KBMN PGRI.

dokpri
Komunitas pembelajar guru di antaranya Pusat Kegiatan Gugus (PKG), Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) serta komunitas praktis (Community of Practice) lainnya baik di dalam satuan pendidikan atau dalam wilayah yang sama. Bisa juga dilakukan secara online. Seperti Komunitas Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) di PGRI yang saat ini sudah memasuki gelombang 28. Produk bukunya sudah ditampilkan ke mas menteri Nadiem Makarim saat beliau berkunjung ke gedung guru Indonesia yang merupakan kantor Pengurus Besar PGRI.

PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama 6 (enam) bulan. Kegiatan PGP dilaksanakan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu. Proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping.

Kegiatan Omjay secara online/dokpri
Asesmen dilakukan pada tahap pelatihan dan pendampingan dengan mendapatkan data hasil penugasan, praktik dan observasi fasilitator dan pendamping. Umpan balik dari rekan sejawat, kepala sekolah dan peserta didik digunakan sebagai bagian dari proses refleksi dan pengembangan diri Guru Penggerak. Asesmen pada hasil belajar peserta didik dilakukan saat proses evaluasi dampak (impact evaluation).

PGP menerapkan pembelajaran orang dewasa atau andragogi, pembelajaran berbasis pengalaman, kolaboratif, dan reflektif sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut. Semoga bisa dipahami oleh kawan-kawan guru di seluruh tanah air.

dokpri
PGP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru sehingga dapat menghasilkan profil guru penggerak sebagai berikut:
Diharapkan semua guru yang sudah ikut pendidikan guru penggerak mampu untuk:

mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi, dan kolaborasi
memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik
merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua
mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi satuan pendidikan yang mengoptimalkan proses belajar peserta didik yang berpihak pada peserta didik dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar satuan pendidikan
berkolaborasi dengan orang tua peserta didik dan komunitas untuk pengembangan satuan pendidikan dan kepemimpinan pembelajaran.

Kunjungan Omjay dkk PGRI ke Dirjen GTK Kemdikbud/dokpri
Adapun Manfaat Pendidikan Guru Penggerak adalah sebagai berikut:

bergeraknya komunitas belajar secara berkelanjutan sebagai tempat diskusi dan simulasi agar guru dapat menerapkan pembelajaran aktif yang sesuai dengan potensi dan tahap perkembangan peserta didik
diterapkannya pembelajaran aktif oleh guru lain di lingkungan satuan pendidikannya dan lingkungan sekitar sebagai dampak bergeraknya komunitas guru secara berkelanjutan
terbangunnya rasa nyaman dan bahagia peserta didik berada di lingkungan satuan pendidikan
meningkatnya sikap positif peserta didik terhadap proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan hasil belajar
terwujudnya lingkungan fisik dan budaya satuan pendidikan yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik dan terbukanya kesempatan bagi guru penggerak untuk menjadi pemimpin satuan Pendidikan.

Omjay dkk di Perpustakaan Kemdikbudristek/dokpri
Calon Guru Penggerak menjalankan proses pendidikan selama 6 bulan yang terdiri pembelajaran daring dan pendampingan. Pembelajaran daring berlangsung selama 6 bulan dengan 3 paket modul yang wajib dipelajari oleh Calon Guru Penggerak. Pendampingan terdiri dari lokakarya dan pendampingan individu yang akan dilaksanakan setiap bulan selama 6 bulan. Berikut ini adalah bagan yang omjay ambil dari berbagai sumber. Salah satunya dari sim PKB Omjay. Semua peserta guru penggerak wajib bergabung di SIM PKB.

dokpri
Semoga kawan-kawan guru di Indonesia dapat mengikuti program pendidikan guru penggerak. Kita berharap guru Indonesia semakin terdepan dalam pelayanan kepada peserta didik. Guru Indonesia yang diharapkan tersebut mencirikan lima karakter yaitu berjiwa nasionalisme Indonesia, bernalar, pembelajar, profesional, dan berorientasi pada peserta didik. 

Kegiatan temu penulis di PGRI/Dokpri
Berbagai kebijakan dan program kemdikbudristek sedang diupayakan untuk hal tersebut di atas dengan melibatkan berbagai pihak menjadi satu ekosistem pendidikan yang bergerak dan bersinergi dalam satu pola pikir yang sama antara masyarakat, satuan pendidikan, dan pemangku kebijakan.

Program tersebut dinamakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang sejatinya mengembangkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru sebagai bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar melalui pendidikan guru. Budaya positif di sekolah harus terus dikembangkan di sekolah. Guru penggerak menjadi garda terdepan untuk terus mengkampanyekan budaya positif di sekolah.

bersama Ibu Prof. Nunuk (Dirjen GTK Kemdikbudristek)/dokpri
Omjay yakin dan percaya, Bapak/Ibu yang telah bertahun-tahun mengajar, mendampingi murid-murid tumbuh dan berkembang, selalu menyadari bahwa budaya positif di sekolah sangatlah penting untuk mengembangkan anak-anak yang memiliki karakter yang kuat, sesuai profil pelajar Pancasila. Mereka akan tumbuh menjadi sang Juara di kelasnya masing-masing.

Demikianlah sedikit kisah Omjay pada hari ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Semua tulisan di atas adalah hasil belajar dari mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak angkatan 7. Belum semuanya omjay ceritakan dan akan lebih banyak omjay tuliskan di jurnal refleksi guru penggerak. Sampai nanti ya!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Ada Apa dengan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP)?”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63c409624addee0446721cf2/ada-apa-dengan-program-pendidikan-guru-penggerak-pgp

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Lima Wacana Teori Quantum

bagus nih artikelnya paman apiq

Bawa Kebaikan ke Manusia & Manusia ke Kebaikan

Peraih nobel fisika tahun 2022 ini adalah tiga orang hebat yang meneliti teori quantum. Sekaligus, teori quantum ini membuktikan bahwa Einstein salah. Bagaimana Einstein bisa salah? Bukankah Einstein adalah orang paling jenius? Seberapa sulitkah teori quantum?

Saya akan membahas teori quantum ini dalam lima wacana. Einstein berada dalam wacana pertama yaitu kepastian. Bohr melangkah ke wacana kedua yaitu kebebasan. Dan, peraih Nobel 2022 mengkaji wacana ketiga yaitu rangkulan. Anda bisa bergerak lebih jauh dengan masuk wacana keempat yaitu rekayasa dan, lanjut, masuk wacana lima yaitu aktualisasi quantum.

Nobel Fisika; Sumber tempo.co

Einstein pernah mengatakan, “Tuhan tidak sedang bermain dadu.” Kritik yang tajam terhadap quantum. Karena, teori quantum bersifat tidak pasti. Seakan-akan, kita sedang main dadu. Teori quantum mengatakan kita bisa mendapat angka 1 atau 2 atau 3, 4, 5, atau 6. Tidak pasti. Menurut Einstein, jika kita punya ilmu yang sempurna maka, pasti, kita tahu angka yang akan kita peroleh…

Lihat pos aslinya 6.259 kata lagi

Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!

Seorang kawan yang tak suka dengan program guru penggerak mengatakan bubarkan saja program guru penggerak!

Bagi Omjay yang sedang mengikuti program guru penggerak, tentu saja tak setuju. Sebab program ini bagus sekali. Omjay banyak mendapatkan ilmu baru dan juga kawan baru. Kami saling berkolaborasi dalam melakukan aksi nyata.

Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng. 

Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.

Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.

Suatu ketika beliau datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan guru penggerak. Banyak pertanyaan beliau sampaikan ke Omjay. Namun sayang, saat itu sekolah kami sedang berduka. Pimpinan sekolah meninggal dunia. Tentu saja Omjay tak bisa bicara lama dengan pengajar praktik. Padahal banyak sekali yang ingin ditanyakan secara langsung. Akhirnya kami komunikasi lewat aplikasi WhatsApp.

Fasilitator kami juga bagus dan enak sekali orangnya. Beliau mengajar di SMA. Beliau memfasilitasi pertemuan demi pertemuan hingga tak terasa sudah modul 1.4.

Hal yang sangat menyenangkan adalah ketika lokakarya. Kami bertemu secara langsung dengan kawan-kawan calon guru penggerak. Seharian kami belajar bersama di dunia nyata. Biasanya hanya lewat dunia Maya saja.

Kami belajar lewat LMS. Learning management sistem dipakai untuk memudahkan kami belajar secara online dan mandiri. Memang harus rajin membaca modul online yang disiapkan Kemdikbudristek. Banyak materi baru kita dapatkan. Asalkan mau duduk sebentar dan menjawab semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya.

Jadi, Omjay tidak setuju program guru penggerak dibubarkan. Sebab banyak memberikan manfaat buat kami sebagai guru. Banyak ilmu dan wawasan baru Omjay dapatkan dan tentu saja pengalaman baru yang tidak kita dapatkan di sekolah masing-masing. Sebab setiap sekolah punya budaya sekolahnya masing-masing. Ibarat rumah tangga, tentu tidak sama rumah tangga Omjay dengan tetangga. Sebab setiap keluarga punya budayanya masing-masing.

Program guru penggerak memang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal itu sudah biasa. Bila ada hal yang baru pasti menimbulkan pro dan kontra. Sekarang kita kembalikan lagi kepada tujuan dan manfaatnya. Selama prosesnya bagus dan hasilnya juga bagus, maka perlu dilanjutkan.

Dari kawan-kawan yang sudah lulus program guru penggerak katanya program ini bagus sekali. Banyak guru yang akhirnya menyadari bahwa dirinya masih kurang melayani siswa dengan sepenuh hati. Setiap siswa adalah bintang dan jadikan mereka juara di kelasnya.

Menjadi seorang guru penggerak memang tidak mudah. Guru harus mampu memberikan keteladanan. Guru harus mau belajar sepanjang hayat. Kosongkan gelas kita untuk menerima ilmu baru. Dengan begitu kita akan menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan berpengalaman. Guru akan seperti mata air. Setiap hari diambil airnya semakin jernih. Guru akan menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi embun penyejuk di dalam kehausan. Menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

Guru blogger Indonesia 

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “”Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!””, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63be612b3f640d334b2291d2/bubarkan-saja-program-guru-penggerak

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Motivasi Menulis Dari Kanjeng Ratu Antologi KBMN

LUCY LOVES MINYOONGGI

Resume ke-2/Pertemuan Ke-2

Gelombang 28

Tanggal 12 Januari 2023

Tema: Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Pada KBMN pertemuan ke-2 ini, yang bertindak sebagai moderator adalah Ibu Widya Setianingsih, S.Ag., dan menghadirkan seorang narasumber yang luar biasa. Beliau biasa disapa dengan Kangjeng Ratu Antologi. Beliau adalah seorang penulis, motivator, dan founder PMA Literasi Istiqamah yaitu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Usia beliau sudah 60 tahun, tetapi masih sangat aktif berkarya. Begitu mendengar suaranya di voicenote, terdengar sangat anggun dan bijaksana. Menambah semangat kelas menulis hari ini.

Dengan mengusung tema yang sangat menarik, yaitu “Menjadikan Menulis Sebagai Passion”, menambah rasa penasaran saya. Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam. Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan…

Lihat pos aslinya 449 kata lagi

bagaiaman menurut anda?

Kabupaten Solok Menulis

Pengabdian
Part ke 12

” Demam Lato Lato “

Lato lato itu sebuah nama dari 2 benda bulat yang dikemas seindah mungkin dan diikat dengan tali.
Mainan lato lato kini jadi kegiatan yang sedang ngetren, tak hanya dikalangan anak anak, emak emakpun bisa juga keasyikan memainkan lato lato yang beraneka warna.
Dalam memainkan lato lato butuh konsentrasi dan kekuatan otot tangan, juga lato lato adalah sebuah permainan untuk bisa melatih kita untuk bisa menjaga keseimbangan.

Karena jika tidak konsentrasi maka lato lato yang sebelumnya adalah benda untuk permainan menghibur, bisa jadi berubah menjadi benda pembawa rasa sakit bagi tubuh yang kena hantam bola si lato lato.
Serta bermain lato lato butuh ekstra hati hati, jangan pernah memainkan lato lato didepan wajah, karena bisa bisa permainan berubah menjadi bencana.

Dimana mana kita dengar bunyi benturan 2 benda bulat si lato lato.bunyinya yang begitu nyaring sangat mengganggu pendengaran, sehingga banyak juga warga…

Lihat pos aslinya 285 kata lagi

Kegiatan Pramuka di SMP Labschool Jakarta

Rabu, 11 Januari 2023 diadakan kembali kegiatan Pramuka untuk kelas 8 SMP Labschool Jakarta. Kegiatan dilaksanakan di teater kecil lantai 3. Pukul 07.00 WIB semua siswa sudah berkumpul di teater kecil.

Kak Tris memimpin apel pagi dan Kak Erwin memberikan pengarahan untuk semua siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

LENTERA OM JAY: “MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI”

LUCY LOVES MINYOONGGI

Senin, 09 Januari 2023

Oleh: Lucy Yolanda, S.Pd.

Pertemuan Hari Ke-1 (Resume Ke-1)

Gelombang 28

Narasumber: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.

Moderator: Dail Ma’ruf, M.Pd.

Hari ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu. Disamping ingin menambah kompetensi kepenulisan dan silaturahmi. Juga ada motivasi utama yaitu membuat sebuah karya solo. Bagai gayung bersambut. KBMN PGRI Ke-28 ini mudah-mudahan menjadi jalan untuk saya mewujudkan buku solo perdana. Walaupun masih tahap belajar. Jujur saja, saya masih gaptek membuat blog, tapi melihat antusiasme dan partisipasi teman-teman ternyata sangat besar, menjadi penyemangat semoga saya menjadi tertularkan.

Narasumber pada pertemuan pertama ini adalah Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. atau akrab disapa Om Jay. Adalah seorang guru blogger Indonesia. Ribuan karya telah beliau hasilkan, beliau sangat aktif di berbagai kegiatan akademis, organisasi kepenulisan, bidang TIK, dan pendidikan. Bahkan sering menjuarai lomba-lomba. Ribuan artikel, buku, dan karya ilmiah juga beliau hasilkan. Itu semua karena kecintaannya terhadap dunia literasi/kepenulisan berpadu dengan latar…

Lihat pos aslinya 382 kata lagi