Tag Archives: guru penggerak

Presentasi Kelompok Ruang Kolaborasi Modul 3.3

Presentasi kelompok Ruang Kolaborasi Modul 3.3 calon guru penggerak alhamdulillah baru selesai semalam. Kami berkumpul secara online dari pukul 19.00 sampai 21.30 wib melalui aplikasi Google meet. Kegiatan ditutup dengan foto bersama kawan-kawan angkatan CGP7 Jakarta Timur.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Unggah Tugas Ruang Kolaborasi Modul 3.3 Calon Guru Penggerak”, Klik untuk baca:


https://www.kompasiana.com/wijayalabs/646d58984addee1c64354e23/unggah-tugas-ruang-kolaborasi-modul-3-3-calon-guru-penggerak

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Berhentilah Menjadi Guru Penggerak

Berhentilah menjadi guru penggerak bila anda tak pandai mengelola waktu. Sebab guru penggerak itu adalah orang yang pandai mengelola waktu. Mulai dari bangun tidur sampai tertidur lagi. Semua waktunya tertata dan terkelola dengan baik. Hidupnya benar-benar bermanfaat buat orang banyak.

Dokpri 

Guru penggerak itu tahu kapan saatnya untuk berbagi dan kapan saatnya untuk belajar secara mandiri dan belajar bersama. Kolaborasi atau gotong royong harus terus dilakukan oleh seorang guru penggerak Indonesia. Sekarang bukan zamannya lagi one man show. Kita harus membangun super tim dan tidak lagi menjadi Superman.

Dokpri

Omjay ucapkan selamat kepada kawan-kawan peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara KBMN PGRI yang telah berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Selamat juga kepada bapak Edmu Yulfizar dan ibu Deasy Pebriyanti yang terpilih menjadi ketua kelas dan sekertaris KBMN 28. Selamat bertugas dan berbagi kepada kawan-kawan peserta KBMN PGRI.

Kami membuat kelas belajar menulis gratis dengan sebuah harapan semakin banyak guru di Indonesia yang mampu menulis dan menerbitkan buku. Semua itu bisa terjadi karena hasil dari sebuah kolaborasi atau gotong royong dari tim solid Omjay. Mereka adalah orang-orang hebat yang bekerja dengan ikhlas untuk Indonesia maju.

Dokpri

Omjay sendiri banyak belajar dari kawan-kawan calon guru penggerak angkatan 7 dan angkatan sebelumnya. Kami belajar bersama untuk membahas modul yang diberikan dalam LMS. Kita berkolaborasi dan membuat presentasi tentang pembelajaran diferensiasi. Semakin memperdalam ilmunya semakin asyik. Omjay menjadi tahu ada banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam diri. Itulah mengapa kita harus melakukan refleksi diri.

dokpri

Hari ini Jumat, 17 Februari 2023, Omjay diminta menjadi narasumber literasi digital di SMAN 3 Jakarta. Pukul 13.00 WIB Omjay sudah harus berada di sana. Malam ini Omjay belajar lagi. Supaya besok bisa memberikan materi dengan baik.

Orang bijak mengatakan, “Naik mimbar tanpa persiapan, turun mimbar tanpa penghormatan”. Itu artinya kita harus mempersiapkan diri sebelum tampil supaya berhasil. Panitia sudah menghubungi Omjay dan memberikan TOR acara tersebut.

Pagi ini Omjay terbangun dari mimpi. Omjay langsung sholat tahajud. Kemudian membaca tulisan kawan-kawan dari KBMN PGRI. Luar biasa isinya. Semoga kelak menjadi buku yang bermutu. Kumpulan tulisan di blog bisa disulap menjadi buku. Tangan dingin editor membuat tulisan kita menjadi renyah dibaca.

Teruslah bergerak dan menggerakkan orang lain. Guru penggerak bukanlah seperti lilin. Dia menerangi kemudian habis terbakar. Guru Penggerak adalah orang yang pandai bermain peran sekaligus sutradara dan penulis skenarionya. Peran-peran yang dimainkannya membuat dia menjadi guru tangguh berhati cahaya.

Dokpri

Omjay banyak belajar dari ibu Tati Maryati. Beliau seorang pengawas inspiratif Kemdikbudristek. Kami di PGRI akan mengundangnya sebagai narasumber tanggal 4 Maret 2023 pukul 19.30 WIB di kelas berbagi.

Minggu ini (18 Februari) kita akan hadirkan Mas Ahmad Fuadi. Penulis buku novel best seller negeri 5 menara. Beliau akan membagikan ilmunya kepada kita semuanya di PGRI melalui aplikasi zoom. Nati datang ya dan ditunggu flyernya. Bapak Fajar Tri Laksono akan membagikannya ke semua WA Group PGRI.

Setiap Sabtu malam Minggu pukul 19.30 WIB, kami membuka kelas berbagi di PGRI. Bapak Fajar Tri Laksono beserta tim hore yang mengelola kelas ini dengan baik. Kami mengundang orang-orang sukses dan mau berbagi ilmu dan pengalamannya kepada kawan-kawan anggota PGRI.

dokpri

Kami sudah mengundang ibu Yati Suwartini. Seorang kepala sekolah berprestasi di SMP Labschool Kebayoran yang terpilih menjadi kepala sekolah inspiratif tingkat nasional jenjang SMP Kemdikbudristek tahun 2022. Juga sudah mengundang bapak Dr. Suparno Sastro sebagai kepala sekolah inspiratif jenjang SMA Kemdikbudristek tahun 2022. Beliau sekarang menjabat sebagai kepala sekolah SMA Labschool Jakarta. Prestasi beliau sungguh luar biasa dan sangat menginspirasi kami di PGRI.

dokpri

Begitulah kegiatan kami selama menjadi guru penggerak Indonesia. Kerja kolaborasi atau gotong royong membuat kelas-kelas yang kami kelola berjalan dengan baik. Kelas bicara setiap Selasa malam Rabu juga sudah berjalan sesuai dengan rencana. Kelas menulis setiap Senen, Rabu, dan Jumat pukul 19.00-21.00 WIB juga sudah berjalan dengan baik. WA Groupnya selalu ramai dan dipenuhi dengan tulisan peserta KBMN PGRI.

Berhentilah menjadi guru penggerak bila anda tak bisa melawan diri sendiri. Lawan kemalasan diri dengan prestasi tinggi. Tak ada orang sukses di dunia ini tanpa kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Keikhlasan dan kesabaran akan membuat anda sebagai guru penggerak akan dikenang sepanjang masa. Tulislah apa yang sudah anda kerjakan dan kerjakan apa yang sudah anda tuliskan dengan baik.

Demikianlah kisah Omjay kali ini. Selamat menjadi guru penggerak dan menggerakkan orang lain untuk bergerak bersama. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas mulia yang harus kita kerjakan bersama-sama.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com 

Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!

Seorang kawan yang tak suka dengan program guru penggerak mengatakan bubarkan saja program guru penggerak!

Bagi Omjay yang sedang mengikuti program guru penggerak, tentu saja tak setuju. Sebab program ini bagus sekali. Omjay banyak mendapatkan ilmu baru dan juga kawan baru. Kami saling berkolaborasi dalam melakukan aksi nyata.

Untuk bisa ikut program calon guru penggerak, seleksinya sangat ketat. Kami diseleksi melalui proses wawancara. Juga tes mengajar di depan dewan penguji. Jadi mereka yang lolos memang guru pilihan dan bukan kaleng-kaleng. 

Omjay pernah gagal diseleksi guru penggerak angkatan 5. Saat itu Omjay gagal diproses wawancara. Akses internet di Lebak Banten tidak mendukung. Omjay pun harus lapang dada menerima kegagalan.

Setelah itu ada pengumuman pendaftaran guru penggerak angkatan 7. Omjay daftar dan ikut seleksi. Alhamdulillah lolos wawancara dan ikut program calon guru penggerak angkatan 7. Omjay bertemu kawan-kawan baru yang mengajar di Jakarta Timur. Guru pengajar praktik juga masih muda. Beliau duta teknologi Pusdatin Kemdikbudristek. Orangnya pintar dan tidak sombong.

Suatu ketika beliau datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan guru penggerak. Banyak pertanyaan beliau sampaikan ke Omjay. Namun sayang, saat itu sekolah kami sedang berduka. Pimpinan sekolah meninggal dunia. Tentu saja Omjay tak bisa bicara lama dengan pengajar praktik. Padahal banyak sekali yang ingin ditanyakan secara langsung. Akhirnya kami komunikasi lewat aplikasi WhatsApp.

Fasilitator kami juga bagus dan enak sekali orangnya. Beliau mengajar di SMA. Beliau memfasilitasi pertemuan demi pertemuan hingga tak terasa sudah modul 1.4.

Hal yang sangat menyenangkan adalah ketika lokakarya. Kami bertemu secara langsung dengan kawan-kawan calon guru penggerak. Seharian kami belajar bersama di dunia nyata. Biasanya hanya lewat dunia Maya saja.

Kami belajar lewat LMS. Learning management sistem dipakai untuk memudahkan kami belajar secara online dan mandiri. Memang harus rajin membaca modul online yang disiapkan Kemdikbudristek. Banyak materi baru kita dapatkan. Asalkan mau duduk sebentar dan menjawab semua pertanyaan dengan sebaik-baiknya.

Jadi, Omjay tidak setuju program guru penggerak dibubarkan. Sebab banyak memberikan manfaat buat kami sebagai guru. Banyak ilmu dan wawasan baru Omjay dapatkan dan tentu saja pengalaman baru yang tidak kita dapatkan di sekolah masing-masing. Sebab setiap sekolah punya budaya sekolahnya masing-masing. Ibarat rumah tangga, tentu tidak sama rumah tangga Omjay dengan tetangga. Sebab setiap keluarga punya budayanya masing-masing.

Program guru penggerak memang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal itu sudah biasa. Bila ada hal yang baru pasti menimbulkan pro dan kontra. Sekarang kita kembalikan lagi kepada tujuan dan manfaatnya. Selama prosesnya bagus dan hasilnya juga bagus, maka perlu dilanjutkan.

Dari kawan-kawan yang sudah lulus program guru penggerak katanya program ini bagus sekali. Banyak guru yang akhirnya menyadari bahwa dirinya masih kurang melayani siswa dengan sepenuh hati. Setiap siswa adalah bintang dan jadikan mereka juara di kelasnya.

Menjadi seorang guru penggerak memang tidak mudah. Guru harus mampu memberikan keteladanan. Guru harus mau belajar sepanjang hayat. Kosongkan gelas kita untuk menerima ilmu baru. Dengan begitu kita akan menjadi guru yang berilmu pengetahuan dan berpengalaman. Guru akan seperti mata air. Setiap hari diambil airnya semakin jernih. Guru akan menjadi cahaya dalam kegelapan. Menjadi embun penyejuk di dalam kehausan. Menjadi patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

Guru blogger Indonesia 

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “”Bubarkan Saja Program Guru Penggerak!””, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63be612b3f640d334b2291d2/bubarkan-saja-program-guru-penggerak

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Buku Guru Penggerak

Link Info & Pemesanan: https://bit.ly/buku-GuruPENGGERAK

Hubungi 08159155515

Guru penggerak

Menjadi guru penggerak Indonesia

Tadi siang kami diskusi dan bincang santai tentang guru penggerak Indonesia.

Bincang santai seputar guru penggerak dapat anda tonton siaran ulangnya di

Seru juga acara diskusinya. Dari pukul 12.30 sampai 14.30 wib tak terasa. Saya menghentikan diskusinya karena sudah berjalan selama 2 jam. Matapun sudah mulai mengantuk ingin tidur siang sebentar.

Pagi hari saya diundang siberkreasi Kominfo untuk menyampaikan materi tentang etika digital. Ternyata berjumpa dengan sahabat saya bapak Munif Chatib. Penulis buku best seller gurunya Manusia. Beliau membawakan materi budaya digital.

Kegiatan mengajar kelas online tetap saya jalankan. Saya menggunakan dua laptop. Satu untuk mengajar seperti biasa dan satunya lagi untuk acara webinar Kominfo.

Usai mengajar dan memberikan materi etika digital, saya ishoma. Istirahat, sholat dan makan siang. Sempat merem sebentar saat berzikir. Pukul 12.30 wib sudah harus mengikuti acara bincang-bincang santai dengan kawan-kawan guru lainnya.

Alhamdulillah banyak juga yang ikutan acara bincang santai ini. Tadi saya lihat ada 40 orang guru di aplikasi zoom secara langsung dan di live YouTube lebih dari 100 orang. Rupanya acara ini banyak juga mengundang perhatian kawan kawan guru lainnya.

Kami diskusi dan bertemu dengan ibu Tuti Alawiyah yang sedang mengikuti pendidikan guru penggerak kabupaten Bogor angkatan pertama.

Lewat cerita ibu Tuti Alawiyah, kami mendapat banyak pencerahan tentang guru penggerak Indonesia.

Alhamdulillah hadir juga pak Roni Bani dari NTT membaca puisinya yang bagus sekali. Juga hadir pak haji Thamrin Dahlan yang juga memberikan pandangannya tentang guru penggerak Indonesia.

Supaya anda penasaran, saya tak hendak menulis terlalu banyak isi diskusi kami. Biarlah anda menontonnya. Barangkali dapat menjadi pengetahuan tambahan untuk anda yang ingin menjadi guru penggerak Indonesia.

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Jadilah Guru yang Mampu Menggerakkan Orang Lain

Jadilah Guru yang Mampu Menggerakkan Orang Lain.

Malam ini saya terbangun dari mimpi. Ada suara hati yang meminta saya menuliskan tentang guru penggerak Indonesia.

Waktu menunjukkan pukuk 03.50 wib. Istri terlihat masih tertidur lelap. Saya tak ingin membangunkannya. Sebab seharian sudah lelah bekerja menjadi ibu rumah tangga.

Tak terasa kita sudah berada di tanggal 26 Agustus 2020. Rasanya baru kemarin kita merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Sekarang kita telah melewatinya dan kenangan memperingati 17 Agustus tidak seperti tahun lalu.

Semua kegiatan dilaksanakan secara virtual. Hal ini dikarenakan wabah covid-19 masih ada di depan mata. Kita masih harus sabar menunggu informasi gembira dari pemerintah. Aturan ketat protokol kesehatan harus dijaga.

Sektor pendidikan sangat terasa dampaknya. Sekolah diliburkan di kelas nyata dan belum tahu kapan akan berakhir. Kelas maya menjadi pilihan yang tak bisa dihindari. Semua guru dipaksa menggunakan teknologi yang ada. Sehingga materinya sampai ke otak siswa.

Corona mengajak guru dan siswa untuk berubah. Dari pembelajaran tatap muka ke tatap maya. Jadilah sekolah online dan kelas maya dibuka di tahun ajaran baru. Semua guru mulai menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah.

Bagi guru yang mampu beradaptasi akan tetap mengajak siswanya berprestasi. Kondisi ini membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam berbagi ilmu dan pengalamannya. Guru tangguh tidak akan mengeluh dalam kondisi apapun.

Mulailah terlihat siapa saja guru yang menjadi guru penggerak Indonesia. Mereka adalah para guru tangguh berhati cahaya. Teknologi modern tidak akan bisa menggantikan guru. Namun guru yang tidak belajar teknologi modern akan tertinggal. Oleh karenanya guru harus mau terus belajar sepanjang hayat.

Berbagai aplikasi baru sudah mulai dipelajari. Guru tiada henti berinovasi. Kreativitas dan imajinasi adalah kunci dalam meraih kesuksesan pembelajaran terkini. Berbagai Webinar digelar agar guru mampu mengajar dengan kondisi saat ini.

Rintangan demi rintangan dilalui. Terutama guru yang memiliki fasilitas apa adanya. Mereka terus bergerak mencari solusi dari masalah yang ada. Tidak bisa hanya berdiam diri dan pasrah dengan keadaan. Berbagai berita duka harus diganti menjadi berita suka.

Masalah jaringan internet yang tidak sama di tiap kota dan pembelian paket internet yang terasa mahal masih menjadi buah bibir kita. Guru penggerak akan terus bergerak mengatasi masalah tanpa masalah di lingkungannya.

Ada dua pilihan penting yang harus diambil. Pembelajaran dalam jaringan (daring) dan pembelajaran luar jaringan (Luring). Kesemuanya harus dipilih oleh guru sesuai dengan kondisi yang ada.

Kegiatan online dan offline menjadi pilihan yang tak terhindarkan. Mindset guru harus berubah dalam pembelajaran. Paradigma baru pembelajaran modern ada di depan mata. Mulailah guru kreatif membuat pembelajaran daring dan luring yang efektif, menarik dan menyenangkan semua.

Guru penggerak akan mengajak teman sejawat untuk sama-sama belajar. Bukan hanya siswa saja yang belajar. Tapi guru juga harus belajar hal-hal baru yang dulu tidak ada di bangku kuliah. Mulailah guru belajar membuat pembelajaran yang efektif dan menarik dari rumah. Sebab siswa belum boleh pergi ke sekolah. Terutama di daerah yang masih terkena wabah covid-19.

Jadilah guru yang mampu menggerakkan siswa untuk belajar dalam kondisi apapun. Guru dan siswa sama sama senang di kelas maya. Teknologi modern hadir untuk memudahkan guru dan siswa bertatap muka secara virtual. Bila tak bisa, berkunjung ke rumah siswa adalah salah satu cara yang digunakan guru untuk bertemu siswa.

Walaupun kita bekerja, dan belajar dari rumah, kita tetap bisa menjadi guru penggerak dari rumah masing-masing. Jadilah blogger dan youtuber di dunia maya. Guru menjadi konten kreator dari apa yang dikuasainya.

Guru belajar menulis di blog pribadinya. Guru belajar public speaking lewat youtube chanel yang dibuatnya. Mulailah belajar dari apa yang disukai dan kuasai. Guru berinovasi tiada henti. Kemandirian harus dijalani.

Jadilah guru penggerak Indonesia dan mulailah dari apa yang kita bisa. Gunakan berbagai cara baru agar Indonesia semakin maju. Ciptakan pembelajaran bermutu dan di kelas maya kita bertemu.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Omjay di Nabire Papua

Lihat postingan ini… “peluncuran Website guru penggerak Indonesia “.

http://wijayalabs.blogspot.com/2020/08/peluncuran-website-guru-penggerak.html

Peluncuran Website guru penggerak Indonesia

Peluncuran Website guru penggerak Indonesia

Alhamdulillah semalam tanggal 22 Agustus 2020 pukul 22.00 wib kami telah dapat meluncurkan sebuah website baru dan keren yang beralamat di http://gurupenggerakindonesia.com.

Website ini diinisiasi dan diilhami oleh para narasumber guru menulis PGRI yang saya pimpin selama ini. Mereka ingin tulisan para guru blogger didokumentasikan dengan baik dalam bentuk digital secara online.

Dari bulan Januari 2020 kita sudah mulai mengajak para guru Indonesia untuk aktif menulis dan menerbitkan bukunya. Baik melalui penerbit mayor maupun penerbit Indie. Semua itu dilakukan dalam rangka menyebarkan virus literasi di kalangan guru Indonesia.

Alhamdulillah sudah semakin banyak guru penggerak di Indonesia yang bergabung di wa group tersebut dan telah sampai pada gelombang 15. Saya tak mengira kalau sambutannya luar biasa. Mereka ikhlas mendaftarkan diri dan mengikuti kuliah online di wa group. Baik narsum dan peserta tak ada yang dibayar. Semuanya gratis dan guru saling berbagi pengalaman dan ilmunya.

Terus terang saya tak mengira kalau kegiatan gratis ini dapat memotivasi kawan-kawan guru dalam menulis. Perlu wadah baru yang mampu menampung tulisan mereka yang semakin seru. Para pembaca dapat dengan mudah membaca hasil karya mereka.

Website ini masih dalam taraf pengembangan dan masukan serta donasi seikhlasnya dari bapak dan ibu guru sangat kami nantikan. Semoga dapat kami kembangkan seperti blog keroyokan kompasiana.com yang dikelola oleh kompas Gramedia Jakarta.

Untuk mewujudkan itu, saya sudah menunjuk pak Bambang Purwanto sebagai koordinator tim admin dan sudah meminta pak Narno untuk mengembangkan isi kontennya. Semoga kita dapat menjadi konten kreator dengan memulainya menjadi blogger dan youtuber.

Kami mengajak guru penggerak Indonesia menjadi relawan dan bergabung di dalam tim admin sehingga Website gurupenggerakindonesia.com dapat terus berkembang dan terkelola dengan baik. Perlu kolaborasi dan membangun tim yang solid dalam mewujudkan tujuan yang mulia ini.

Adapun langkah awal yang kami lakukan adalah mencari donatur dan sponsor sehingga domain dan hosting yang dibuat dapat dikelola secara profesional dan menciptakan informasi baru yang dibutuhkan para guru Indonesia. Kemudian mencari relawan guru penggerak yang siap mengelola website agar dapat terus update dan menciptakan informasi baru.

Semoga peluncuran Website guru penggerak Indonesia dapat mengguyur dahaganya para guru untuk memburu ilmu di dunia maya. Semoga pula website yang kita kelola dengan kekuatan cinta dan kebersamaan dapat menggerakkan guru Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Lihat postingan ini… “Website Guru Penggerak Indonesia “.

http://wijayalabs.blogspot.com/2020/08/website-guru-penggerak-indonesia.html

Menjadi Guru Penggerak Indonesia

Menjadi Guru Penggerak

Menjadi guru adalah pilihan hidup. Itulah pilihan yag saya ambil hingga saat ini. Jujur menjadi guru bukan cita cita. Dulu saya bercita cita ingin menjadi pilot pesawat tempur. Namun seiring perjalanan waktu, cita cita saya pun berubah ketika tahu bahwa bangsa ini belum maju di bidang pendidikan. Harus ada orang yang rela berkorban menjadi guru.

Guru adalah sebuah profesi yang sangat dirindukan. Semua muridnya akan senang bila guru mampu mengajar dan mendidik muridnya dengan baik. Guru tak pernah berhenti belajar sepanjang hayat dan mampu beradaptasi dengan kondisi apapun.

Menjadi guru harus mampu menggerakkan dirinya dan orang lain. Hidupnya hanya memberi tak harap kembali. Seperti kasih ibu kepada anaknya.

Menjadi guru penggerak harus dimulai dari diri sendiri. Keteladanan adalah kunci menjadi guru penggerak. Sifat kenabian harus dimiliki oleh seorang guru. Sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah harus ada dalam diri guru tangguh berhati cahaya.

Menjadi guru penggerak bukan perkara mudah. Masih banyak guru yang susah melakukannya. Sebab guru tak mampu melawan dirinya sendiri. Kemalasan diri seringkali menghinggapi diri.

Saya bersyukur dapat bergabung di organisasi penggerak. Dengan bergabung, saya bertindak melakukan kegiatan kegiatan yang dibutuhkan oleh guru dalam meningkatkan kompetensinya.

Guru berbagi ilmu dan pengalamannya. Baik di dunia maya maupun nyata. Cara yang paling mudah adalah membuka kelas online. Pesertanya bisa banyak bila materinya menarik.

Untuk hal ini saya belajar banyak lewat pak Onno W Purbo. Kami menularkan virus elearning di kalangan guru. Elearning untuk rakyat sudah menjadi tajuk utama kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih dari 55 kota sudah kami lalui dengan semangat tinggi.

Menjadi guru penggerak kami lakukan agar semakin banyak guru bisa menguasai TIK dengan baik. Teknologi Informasi dan Komunikasi seharusnya sudah dikuasai semua guru agar dapat membantu guru menyampaikan materinya menjadi cantik dan menarik. Guru dan murid berinteraksi dengan teknologi terkini.

Menjadi guru penggerak harus berani mencoba berbagai aplikasi baru. Setelah bisa, maka bersegeralah membagi ilmunya kepada teman sejawat. Ilmu ketika dibagi tak akan pernah habis. Justru ilmunya akan mengalir seperti mata air yang tak pernah berhenti. Semakin diambil airnya, semakin jernih dan terus mengalir ke tempat rendah.

Kerendahan hati harus dimiliki guru penggerak. Jangan pernah sakit hati ketika menerima saran dan kritikan. Itulah yang saya dapat dari guru kami Prof.Eko Indrajit. Lewat ekoji chanel di youtube beliau berinovasi dan menjadi guru penggerak Indonesia.

Saya termasuk kagum dengan mereka yang mampu menggerakkan orang lain dengan hatinya. Mereka memang guru penggerak yang ditakdirkan bergerak untuk Indonesia maju.

Mulailah bergerak dari diri sendiri. Mulailah bergerak dari orang orang di sekitarmu. Lakukan hal hal besar dari yang kecil lebih dahulu. Berpikir besar dan selalu positif akan menghasilkan daya juang tinggi untuk berprestasi.

Seharian kemarin, saya telah banyak membaca tulisan para guru penggerak di blognya masing masing. Sungguh sangat menginspirasi sekali dan mereka bergerak dengan hati untuk negeri.

Semoga semakin banyak guru penggerak di negeri ini. Guru bertindak untuk merdeka mengajar dan muridnya merdeka belajar. Seperti pesan ki Hajar Dewantoro untuk selalu Tut Wuri Handayani.

Salam Blogger persahabatan

Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com