Posted onApril 19, 2021|Komentar Dinonaktifkan pada Belajar bicara yang baik dari KH Zainudin MZ
Malam ini badan terasa letih sekali. Terutama bagian punggung. Tadi sore sudah dipijat sama anak bungsu saya Berlian. Alhamdulillah agak enakan. Jalanan Jakarta mulai macet kembali. Perjalanan yang biasa ditempuh hanya 25 menit lewat tol, kini menjadi lebih dari 50 menit. Ada kecelakaan di tol. Saya lihat bagian truk menabrak pembatas jalan. Mungkin supirnya mengantuk.
Kondisi kebun dan kolam ikan hari ini sungguh menggembirakan hati. Kebun yang mulai rimbun daunnya di sana sini. Ikan yang berjalan ke sana kemari menunggu dikasih makan diri ini. Sungguh pemandangan indah yang harus disyukuri.
Alhamdulillah sudah mulai tumbuh tanaman baru di kebun Oma. Semoga semakin tumbuh pohonnya dan menghijau. Kangkung semakin meninggi dan semoga Minggu depan bisa dipanen daunnya. Ikan-ikan di kolam tumbuh sehat. Sebagian airnya dipakai untuk menyiram tanaman agar tanahnya semakin subur. Saya tak perlu lagi memberinya pupuk kimia.
Bibit cabe yang baru sudah saya rendam. Rencana besok mau saya tanam. Semoga besok tidak hujan jadi bisa langsung disemai. Sementara itu, bibit cabe yang lama sudah mulai terlihat daunnya. Kalau sudah kuat akarnya akan saya pindah ke pot-pot kecil yang sudah saya siapkan. Tadi dapat tambahan pot-pot kecil lagi dari Mbak-mbak tetangga sebelah. Mereka membantu saya ikut berkebun. Kita menanam bibit pohon bersama-sama. Inilah nikmatnya Berkebun. Walaupun belum terlihat hasilnya, saya optimis tanaman akan tumbuh dan menghijau daunnya. Sambil mencoba cara baru dalam menyemai cabe yang saya dapatkan ilmunya dari YouTube. Mohon doanya berhasil dan berbuah lebat kelak. Aamiin.
Berkebun dan bertani sebenarnya tidak jauh beda dengan penulis. Tulis aja apa yang disuka dan dialami. Kegiatan sehari-hari yang awalannya tidak penting menjadi penting. Berkebun dan memelihara ikan di kolam mungkin tidak penting bagi sebagian orang. Tapi akan menjadi penting buat sebagian orang yang lain. Jadi terus saja menulis kegiatan sehari-hari. Tuliskan saja apa yang kita suka. Bila senang berkebun, tulislah cerita tentang berkebun. Bila senang memelihara ikan, tuliskan saja tentang ikan-ikan yang menggoda hati. Kita belajar dari ikan. Kita belajar dari tanaman tumbuh. Mulai dari biji sampai berbuah. Itulah kehidupan yang terus bertumbuh. Gagal dan berhasil tergantung cara kita memulainya. Bila kita senang mengerjakannya, tanda-tanda keberhasilan sudah di depan mata. Coba saja!
Posted onApril 9, 2021|Komentar Dinonaktifkan pada Nikmatnya Berkebun
Nikmatnya Berkebun.
Perkembangan kebun di depan rumah Oma hari ini sangat memuaskan hati. Daun-daun yang tumbuh kecil-kecil dan mulai terlihat menghijau di depan mata. Wow inilah nikmatnya menanam pohon.
Dulu saya tak pernah merasakannya. Semua tinggal makan saja. Mau tumis kangkung tinggal bilang istri dan langsung besoknya dimasakin. Mau sambal Cibiuk yang lezat, tinggal bilang istri tercinta. Besoknya sudah tersaji di meja makan. Nikmat sekali rasanya. Apalagi bila masak sayur bayam.
Sekarang saya mulai menanam cabe. Ada cabe hias, cabe rawit dan cabe merah. Saya pelajari cara menanam dan menyemainya di YouTube. Kemudian langsung mempraktekkan apa yang saya dapatkan. Terkadang saya suka bereksperimen dengan cara baru. Alhamdulillah sudah mulai tumbuh. Walaupun agak lama tumbuhnya.
Paling mudah menanam kangkung. Benih langsung disebar di atas tanah sudah cepat tumbuhnya. Pantaslah harga kangkung itu murah. Sebab mudah menanamnya. Saya nonton di YouTube sayurnya segar-segar dan senang melihatnya di saat panen.
Hari ini saya melihat bibit cabe merah sudah mulai tumbuh daunnya. Kata pakde tetangga depan rumah, jangan dipindah dulu. Tunggu sampai akarnya kuat dan daunnya 4 lembar. Kira kira tunggu 10 harilah supaya pohon cabe tidak mati saat dipindahkan. Sehingga pohon cabe akan terus tumbuh dan berkembang sesuai harapan.
Harga cabe sekarang mahal. Itulah info yang saya dapat dari istri tercinta. Perlu waktu agar lama menanam cabe. Waktunya sekitar 3 bulan baru bisa dipetik buah cabenya. Itupun kalau rajin menyiram dan memberi pupuk. Saya belum memberi pupuk. Tadi sore Pakde memberi saya pupuk bekas Bakaran sampah. Semoga besok pagi bisa saya ambil dan pindahkan ke kebun.
Bermacam cara menanam pohon sayuran sudah saya dapat ilmunya di YouTube. Tinggal mempraktekkan saja di kebon. Saya manfaatkan halaman rumah kosong di depan rumah almarhum ah Oma. Alhamdulillah dapat izin dari anaknya Oma.
Menanam pohon membutuhkan kesabaran. Keuletan dan kerja keras serta kerja cerdas agar hasilnya sesuai harapan. Biasanya sehabis mengawas ujian sekolah SMP Labschool Jakarta lewat aplikasi zoom, saya langsung menyempatkan pergi ke kebun. Pagi hari kalau sempat saya menyiram tanaman pakai selang air yang sudah disiapkan.
Sore hari saya siram tanamannya dan memindahkan bibit bibit pohon ke pot-pot kecil yang dikasih ibu Belen tetangga sebelah kanan rumah. Ibu Belen juga ikut membantu menanam cabe dan sayuran lainnya seperti terong dan tomat. Pohon pepaya juga ditanam ibu Belen di depan rumah Oma.
Saya sedang cari info agar pohon pepaya cepat berbuah dan manis rasanya. Kalau ada yang punya infonya, bisa kabari saya lewat komentar. Pohon jeruk juga sudah saya tanam. Saya beli di tukang tanaman hias keliling. Besok kalau lewat lagi mau saya beli pupuk juga. Biar tanamannya tumbuh subur dan terlihat hasilnya saat lebaran nanti.
Nikmatnya Berkebun saya rasakan sekarang. Biasanya tinggal makan, sekarang saya menanamnya sendiri. Sekalian mempraktekkan ilmu baru yang saya dapatkan dari YouTube. Mohon doanya semua tanaman tumbuh subur dan dapat dinikmati hasilnya.
Trainer, Teacher, Blogger, Fotografer, Motivator, Pembicara Seminar, Workshop PTK, dan Praktisi ICT.
Sering diundang di berbagai Seminar dan Workshop sebagai Pembicara di tingkat Nasional.
Bersedia membantu para guru dalam bidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) online.
Berbagai Karya Tulisnya selalu masuk final di tingkat Nasional dan berbagai prestasi telah diraihnya.
Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat di blog http://wijayalabs.multiply.com/photos atau http://wijayalabs.com
Hub via SMS:0815 915 5515
Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.
Tulisan wijaya
Kreativitas Menulis
Blog ini mengajak anda untuk dapat kreatif dalam menulis. Ciptakan tulisan-tulisan anda yang bermutu dan kirimkan kepada kami untuk ditayangkan di blog ini.
Saya sangat senang bila anda mengambil berita atau informasi dari blog ini. Namun sebagai bangsa yang berbudaya, alangkah baiknya nama penulis atau alamat blog ini dicantumkan sebagai sumber.
Silahkan Link
Blog ini dibuat untuk saling berbagi. Bagi anda yang ingin membuat Link untuk Blog ini, dengan senang hati saya persilahkan. Selamat Bergabung!
Saya sangat setuju kegiatan tentang Penelitian Tindakan Kelas, saya berpendapat PTK merupakan kegiatan profesional yang harus dilakukan oleh seorang guru. Tulislah apa yang dia lakukan, yang dialami, yang dia rasakan, kemudian apa hasilnya.
Saya sangat terusik manakala sebagian besar guru kita tidak dapat atau tidak tergugah untuk menulis, hal ini mengakibatkan sebagian guru kita pangkat dan golongannya mandeg di golongan IV/a. karena gol IV dalam kenaikan pangkatnya diwajibkan mempunyai kegiatan pengembangan profesi diantaranya dengan karya tulis ilmiah. Padahal salah satu pasal dari kep Menpan No: 84/93, menyatakan apabila seorang guru tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat berikutnya, selama 6 tahun, harus dibebaskan dari jabatan fungsional gurunya?.
Semoga para penulis tentang PTK atau istilah lain dapat membantu dan menggugah para guru untuk membudayakan menulis, tentunya SDM kita juga akan meningkat. Salam
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.