belajar menulis hari kesembilan bersama ibu lilis ika herpianti sutikno

Hari ini kita akan lanjutkan kembali pertemuan kesembilan dari enambelas pertemuan yang kita laksanakan.

Malam ini kita akan menghadirkan seorang guru inspiratif dari Kupang Nusa Tenggara Timur.

WhatsApp Image 2020-01-24 at 19.03.21

Alamat rumah beliau

Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH

D/A. CV. BUMI CENDANA
Jl. Ikan Kombong 9, RT. 17 / RW. 06.
Kel. Namosain
Kec. Alak
Kota Kupang – NTT

Presentasi Profil Dra Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH

Penggerak Buta Aksara Bagi Kaum Ibu dan Anak di Nusa Tenggara Timur

Dalam program pemberdayaan Umat bersama Wanita Islam NTT dan PKBM Bumi Cendana Kota Kupang.

Semoga bisa menambah informasi untuk hari Jum’at saya mengajar.

Beliau juga akan bercerita bagaimana proses pembuatan buku ini sehingga menjadi buku best seller dan menginspirasi banyak guru di Indonesia

Kami persilahkan ibu @Lilis Ika Untuk menyampaikan materinya dan menuliskan pengalaman pengalaman mengajar di daerah perbatasan Indonesia.

Assalamu’alaikum Om Jay dan guru saya di sini…

1. Bapak Agus Sampurno,

2. Bapak Dedi Dwitagama,

3. Bapak Dudung Nurulah Koswara Pengurus PGRI Pusat,

4. Bapak Taufik Hidayat Dosen, Penerbang, Penulis Buku Best Seller, Jurnalis juga,

5. Bapak Namin AB Solihin Dosen dan Trainer Inspirasi,

6. Ibu Sri Sugiastuti Kepala Sekolah dan Penulis Buku,

7. Bapak Lukman Hakim Ketua P3G Jatim & Penulis Buku,

8. Ibu Emi Sudarwati Pemenang Juara Pertama Inobel & Penulis Buku Dunia,

10. Ibu Betti Risnalenni,

11. Bapak Edi S Mulyanta,

12. Bapak Encon Rahman,

13. Ibu Amiroh Adnan Juara Pertama Nasional Lomba Guru My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning 2015 & berkesempatan Sekolah Digital ke Korea,

14. Ibu Sri Melni,

15. Bapak Asep Suparman,

16. Bapak Ramdhan Hamdani.

Awalnya ikut kegiatan ini tanpa beban…., meskipun ada sedikit kecewa. Judul tulisan ini Menulis Bersama Om Jay. Awal nya ada judul Menulis Blog. Saya berpikir akan di ajarin cara buat Blog… Lalu tulis. Sebab kalau benar saya bisa punya blog sendiri. Tulisan saya se lap top ini mau saya muat di Blog. ha ha ha….

Baiklah sahabat Om Jay yang terbaik di sini, di atas sudah di share profil saya yang Om Jay minta sejak saya di tawari menjadi Narasumber di sini. bingung mau bicara apa. Akhir nya saya ingin bercerita saja tentang Buku saya. GURU adalah INSPIRASI.

Buku ini lahir dari rasa prihatin saya sebagai pengurus AGUPENA NTT (Asosiasi Guru Penulis Indonesia), yang tahun 2018 Muswil Pertama. Tetapi tak satupun pengurusnya yang menulis BUKU !!!

Sementara Kabupaten di NTT sudah banyak guru dan siswa nya menulis Buku, dari rasa prihatin itu saya harus menulis buku dalam waktu sesingkat-singkat, Jakarta tujuh belas Agustus tahun empat lima.

Saya guru SMP Negeri 2 Nekamese, mengajar PPKn kelas 7 hingga kelas 9.

Kembali kesini…
Akhirnya, saya menulis kisah perjuangan saya mengajar keliling NTT sebagai Instruktur Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PPKn Jenjang SMP.

Pagi hari nya …
Muncul ide, cerita dalam FB saya.

Kisah dalam FB, saya angkat menjadi kisah dalam buku saya…

Lebih kepada perjuangan saya mengajar di pelosok desa…

Dengan segala keterbatasannya…

Dan juga perjuangan saya menginspirasi teman-teman guru membuat PTK/PTS bersama AGUPENA.

Bersama Pak Leo Detri Kepala Dep. Hukum dan HAM NTT

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2741712669229112&id=100001712161927

Ini kisah saya menjadi ketua MGMP PKn se Kabupaten Kupang.

Cari uang sendiri ke Jkt…

Undang Narasumber nya TOP.

Ketua Hukum dan HAM

Dekan Fak. MIPA Undana…

Kisah-kisah di FB, saya tulis ikut lomba…

My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning.

Saya kategori juara 2.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2776878219045890&id=100001712161927

Ini acara peluncuran buku perdana saya…

Dalam Muswil Pertama AGUPENA NTT

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2775419865858392&id=100001712161927

Alhamdulillah…
Berkat dukungan Kadis dan Kepala LPMP saya yang lama Bapak Minhajul Ngabidin

Sekarang beliau tugas di Jogyakarta

Dari NTT beliau ke NTB membeli buku saya 200 buku. Dengan harga perbuku Rp. 75.000,-

Kadis Pendidikan membeli 100 buku dalam program Literasi di NTT bersama Gubernur NTT. Lainnya siswa siswi saya ikut menjual buku saya lewat FB nya masing-masing.

Ada di buku saya beda judul, dalam kemasan bahasa yang cantik secantik penulisnya . . .

Buku dengan cover depan :
GURU adalah INSPIRASI
Serial
“PELITA KAMPUNG BETA”
Jejak Juang Guru Desa di NTT

Mari berliterasi . . .

AGUPENA MENUJU LPMP NTT
(Pernah tayang di FB tahun 2014)

Minhajul Ngabidin…, sebuah nama sederhana dengan ciri khas jawa asli. Ngabidin, Ngadiman, nama di belakang yang saya sebut adalah orang Solo asli sahabat saya yang menjadi Guru Profesional merangkap pengusaha kayu ukir (perabot rumah tangga, meubeler sekolah, dan kantor Bupati Kupang, dan sebagian kantor dinas di Sabu Raijua, dan Rote Ndao), Guru pada SMK di Kota Kupang. Dengan show room yang di beri nama JATI ASRI, dengan beberapa tenaga ahli ukir dari Jepara, yang ada di daerah Oepura, dan menjadi langganan Ibu kepala sekolah SMAN 3 Kota Kupang untuk memesan meubeler di sekolahnya, sekaligus sebagai kantor atau sekretariat AGUPENA NTT, yang sebagian besar meubelernya hasil karya Pak Ngadiman, sahabat baik saya asli Wong Solo.

Mengapa saya menuliskan nama orang Jawa di atas tulisan saya ini. Ngadiman adalah sahabat saya yang telah sukses sebagai Guru Profesional juga sebagai Pengusaha meubeler, yang kaya raya. Saya katakan kaya raya, sebab saya tahu setiap lebaran para tenaga kerjanya dari Jawa membawa pulang uang kepada keluarganya masing-masing mencapai Rp.24.000.000,- (Dua puluh empat juta), atau senilai $2000,- itu batas minimum, bagi tenaga kerjanya yang boros dalam pengeluaran sehari-hari.
Apabila tenaga kerjanya tidak boros dalam pengeluaran harian. Seorang tukang ukir bisa membawa pulang uang untuk keluarganya di atas 30 Juta dalam setahun (Nilai uang yang sangat fantastis), hampir sama dengan dari Gaji guru professional yang sering di bayar terlambat oleh PEMDA!. Dan jumlah karyawan seni ukirnya itu berjumlah lebih dari 10 orang Jawa, belum tenaga harian lepas putra daerah asli Kota Kupang dan sekitarnya, yang di bayar tentu di bawah dari tenaga professional dari Jawa asli. Uang yang di bawa pulang tenaga professional di bidang seni ukir, saat lebaran itu, seperti Gaji guru professional. Sebab setiap hari Sabtu para tukang ukir mendapatkan uang makan, yang nilainya bisa di kirimkan kepada keluarganya di Jawa. Subhanallah… Pak Dhe (anak-anak saya biasa memanggil Pak Ngadiman sahabat baik saya itu), benar-benar sosok pemimpin yang shiddiq dan amanah!.

Minhajul Ngabidin adalah nama kepala LPMP NTB (dulu beliau kepala LPMP NTT). Sama-sama orang Jawa, sama-sama sukses di Kupang-NTT. Sama-sama rendah hati, sopan, berwibawa sebagai pemimpin, mengayomi, melindungi, bertanggung jawab. Keduanya menunjukkan ciri-ciri pemimpin muslim, seperti sifat Nabi Muhammad SAW, yaitu :

Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya.

Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Segala yang harus di sampaikan untuk di ketahui umum, disampaikan dengan tidak ada yang disembunyikan.

Fathonah
Fathonah artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.

Minhajul Ngabidin, beberapa tahun yang lalu saya pernah bekerja sama dengan sosok laki-laki muda yang tampan ini, dalam program JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) dari Pemerintah Jepang yang mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas di segala bidang, salah satunya bidang pendidikan di Negara-negara berkembang.

Salah satu Program JICA yang di luncurkan adalah Strengthening In-Service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Junior Secondary Level (SISTTEMS) pada beberapa Provinsi dan kabupaten (termasuk NTT), pada beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia (termasuk NTT), pada tahun 2006-2008 dan diteruskan dengan Program PELITA (Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidikan SMP/MTs) Pada tahun 2008 sd 2010.

Program tersebut dijalankan oleh LPMP NTT, dan Dinas Pendidikan Kabupaten se NTT, bekerjasama dengan JICA, PMPTK, dan Universitas Negeri Malang, dengan sasaran Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, baik negeri maupun swasta. Dari kegiatan inilah saya kenal lebih dekat, dan lebih banyak tentang Minhajul Ngabidin, yang saat itu menjadi Widyaiswara LPMP NTT. Dan saat ini telah menjadi orang nomor 1 di LPMP NTT. Dan dari kegiatan ini pula karier saya melezat tinggi seperti roket naik ke bulan.

Saya menjadi pembicara seminar tingkat Provinsi NTT di LPMP, lalu menjadi pembicara seminar tingkat Nasional di Universitas Negeri Malang Jawa Timur. Saya merasa ini adalah karunia Tuhan yang luar biasa untuk saya, karena tidak semua orang, dan tidak semua Guru berani berbicara, dan berani berargumentasi di forum ilmiah seperti di LPMP NTT atau di Universita Negeri Malang dengan JICA Expert Mr. Koji Sato Orang Jepang asli yang sungguh luar biasa. (Masih teringat dengan jelas, saya turun ke Surabaya langsung masuk Rumah Sakit Islam, untuk beberapa hari). Jujur saya begitu “KETAKUTAN” akan tampil di forum ilmiah sehebat Universitas Negeri Malang. Selama saya menyiapakan karya tulis saya bahan seminar untuk tampil di Universitas Negeri Malang saya STRES dengan banyaknya pekerjaan di sekolah yang tidak ada toleransi untuk di tinggalkan. Dari sini pula saya belajar menjadi PROFESIONAL SEJATI.

Begini kata orang kepada saya saat itu: “Su rasa Guru kampung dari Desa begaya di forum nasional, jatuh ko sonde?…” Saat itu saya sedang sakit di rumah sakit Islam Surabaya, tidak bisa pulang ke Kupang, tiket pesawat hagus. Ketika saya ijin untuk terlambat melaksanakan tugas saya sebagai Guru. Saya mendengar bahasa itu dari rekan kerja saya di sekolah.

(Artinya : sudah rasa guru dari kampung di desa terpencil pula, bergaya atau bahasa keren nya sok menjadi pandai, atau mau pamer kepandaian di ajang ilmiah sehebat Universitas Negeri Malang Jawa Timur).

Padahal saya tidak seperti kata teman-teman saya itu, saya hanya ingin menguji kemampuan berpikir saya dan cara bekerja saya seperti gaya orang Jepang. Mengapa Jepang menjadi maju seperti saat ini?.. itu karena Guru di Jepang memang luar biasa hebat!. (Saya menulis ini, untuk sahabat saya yang cantik-cantik, para Guru muda di Desa, jangan menyerah untuk sebuah PRESTASI!!!.).

MAJU TERUS PANTANG MUNDUR, GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT, DAN JANGAN PERNAH MENYERAH.

Itulah lika-liku saya meniti karier PNS di tanah orang!, menjadi seorang penulis dan ingin menjadi tahu, tidak mudah untuk di lakukan. Tetapi dasar saya keras kepala, apapun kata orang asal tidak merugikan orang lain, PRINSIP SAYA adalah “CUEK SEBAGIAN DARI IMAN, SOMBONG JUGA SEBAGIAN DARI IMAN.” Dari sinilah terbangun gaya saya seperti saat ini. Cuek dan terkesan sombong, ha ha ha…. padahal aslinya nggak banget, nggak gitu banget, he he he….

(Akang jangan ketawa saat membaca tulisan Bunda yang ini, thanks untuk segala suportnya, biar hanya sedikit nasehat Akang kena di hati). Ha ha ha…. Saya harus menyebut Akang, karena hanya Akang pembaca setia semua tulisan di FB saya. Jazakallah bi khoir Kang.

Dan inilah Prinsip saya dalam meniti karier PNS sebagai GURU PROFESIONAL SEJATI, di Desa Besmarak, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang-NTT. Indonesia Timur.

“MAJU TERUS PANTANG MUNDUR!, TAK LEKANG OLEH PANAS DAN TAK KAN LAPUK OLEH HUJAN!!!. Silahkan KAU bicara, dan saya tetap bekerja dengan HATI penuh CINTA pada SESAMA!.”

Dari sini pula muncul karya kreatif dan inovasi saya sebagai Guru dari Desa, dalam bentuk karya tulis ilmiah yang 4 diantaranya sudah di seminarkan di tingkat Provinsi dan Nasioanl, di antara karya itu adalah :

1. Profesionalisme Guru menuju Insan cerdas dan kompetitif (Makalah seminar saya pada Hari Pendidikan Nasional, di LPMP NTT. Tanggal : 27 Mei 2008),

2. Pengalaman praktis Guru desa, yang baru melaksanakan Lesson Study secara benar, di SMPN 2 Nekamese, Desa Besmarak, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang-NTT (Makalah seminar saya pada acara seminar Nasional ke 2 Lesson Study yang di selenggarakan Universitas Negeri Malang. Tanggal : 17 Oktober 2009),

3. Pendukung dan kendala dalam menyelenggarakan Lesson Study di Kabupaten Flores Timur (Makalah seminar saya pada Seminar Nasional Lesson Study 3 yang di selenggarakan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Tanggal : 09 Oktober 2010),

4. Peran Lesson Study dalam meningkatkan Profesionalisme Pendidik dan Kualitas Pembelajaran di SMPN 2 Nekamese, Kabupaten kupang. (Makalah seminar saya pada Seminar Nasional Lesson Study IV yang di selenggarakan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Tanggal : 11 November 2011),

5. “Peran Guru sebagai Organisator dan Administrator” (Tulisan saya yang di muat dalam Majalah FORWAS Edisi 26/XII/2007, Lembaga penerbit : Departemen Pendidikan Nasional Inspektorat Jenderal Jakarta). Tanggal publikasi : Desember minggu ke 2, tahun 2007.

Yuuuppz Kartini muda NTT, Ina Sabin, Jeny Naat, dkk… Semangat, dan harus KUAT…

Lanjut cerita Pengurus AGUPENA NTT menuju LPMP,

Kepala LPMP NTT adalah sosok laki-laki Jawa yang sangat sederhana tetapi sangat FATHONAH luar biasa. Saya mengagumi beliau sebagai seorang Guru yang sukses menjadi pejabat publik yang tidak sombong. Yang tidak lupa asal usulnya dari mana. Di zaman seperti ini mencari sosok pemimpin yang shidiq, amanah, tabligh, fathonah, dan sederhana sangat sulit!.

Tetapi NTT bisa berbangga hati, sebab pemimpin kita khususnya dalam dunia pendidikan, semua berasal dari seorang Guru, dan aktif di Pramuka. Perpaduan dua profesi yang sangat menunjang karier beliau. (Untuk di ketahui publik, kepala dinas pendidikan dan kepala lembaga penjaminan mutu pendidikan) di NTT sama-sama aktif di Pramuka. Dan saya sangat tahu, orang-orang yang terlibat dalam kegiatan kepramukaan itu adalah orang-orang ulet, dan cerdas luar biasa. Karena dalam kepramukaan diajarkan kemandirian, dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, tanpa harus membedakan satu dengan yang lainnya. Sosok pemimpin yang berasal dari kepramukaan akan memiliki jiwa yang tangguh dalam memimpin, dan selalu berbuat untuk kemaslahatan umat!. Selalu mendahulukan kepentingan umum, di atas kepentingan pribadi.

Setelah kami berlari-lari mengejar waktu tepat pukul : 11.00, tiba di LPMP. Seperti janji Kepala LPMP pada saya di pagi harinya. Alhamdulillah…, kami tiba di LPMP sebelum jam 11.00 WITA.

Ketika kami tiba di LPMP, Pak Min (kami biasa menyebut nama pendek beliau), sedang memimpin rapat. Tetapi kurang 15 menit dari jam 11.00 WITA, rapat telah usai. Ditandai dengan para peserta rapat menuruni tangga untuk melanjutkan pekerjaan di ruang kerja masing-masing.

Lalu kami naik tangga, menuju ruang kepala LPMP. Sampai di ruang tunggu Jam menunjukkan pukul 10.50 WITA. Tidak lama kemudian Pak Min muncul dari balik pintu, sungguh kaget luar biasa, ternyata kesederhanaan dan sikap ramah beliau tidak berkurang sedikitpun!. Karena saya yang menghubungi via telepon pagi itu, maka saya orang pertama yang di sapa oleh beliau. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada ketua AGUPENA NTT, saya memperkenalkan diri dan teman-teman dari Pengurus AGUPENA NTT. Yang seharusnya menjadi hak ketua untuk memperkenalkan kami kepada Pak Min.
Tepat pukul 11.10 WITA, kami sudah di terima secara resmi dalam ruangan kepala LPMP. Seperti biasa ketua membuka percakapan tentang AGUPENA NTT, dan memperkenalkan kami secara kedinasan. Ha ha ha…. perkenalan saya dan teman-teman di luar ruangan tidak berfungsi lagi, karena kapasitas saya memang bukan ketua atau pemimpin organisasi. Ha ha ha….

Lebih lanjut arahan dari Kepala LPMP NTT, adalah sebagai berikut :

1. Ucapan selamat atas terbentuknya AGUPENA NTT (Asosiasi Guru Penulis Indonesia Wilayah NTT).

2. Menyampaikan alamat Website LPMP NTT : lpmp_ntt.co.org

3. Pada prinsipnya LPMP mendukung kegiatan yang bersifat positif bagi guru, meskipun dukungan itu bukan dalam bentuk uang, tetapi tidak menutup kemungkinan LPMP akan bisa membantu dan membiayai kegiatan AGUPENA NTT, dalam skala kecil. Jika ingin kembangkan silahkan di perluas lagi. Contoh : Kami menyediakan dana cukup untuk 50 Guru, AGUPENA atur bagaimana dana tersebut bisa cukup untuk 200 Guru.

4. Dana tersebut bisa di konsultasikan kepada kami, setelah LPMP membiayai program Prioritas, Tambahan, dana yang bisa kita sampaikan untuk support kegiatan AGUPENA NTT, masuk kedalam program Inovasi. Biasanya ada pada triwulan akhir. (Bendahara menyambut dengan suka cita, dan langsung bicara : “INI PELUANG BESAR UNTUK AGUPENA” Proposal permohonan bisa di ajukan pada bulan berapa Bapak?…).

Tetap dengan kesederhanaan beliau menjawab : Proposal permohonan bisa di ajukan pada bulan berapapun, asal jangan melewati target 3 bulan terakhir / 3 bulan akhir tahun. (Lagi-lagi bendahara menyambar jawaban kepala LPMP : “Itu artinya kita mengajukan proposal di awal bulan lebih bagus ya Pak?… , artinya awal tahun depan lebih cepat lebih baik).

Tanpa sadar ada di forum resmi, saya sebagai bendahara berbicara dengan teman-teman pengurus : “INI PELUANG BESAR UNTUK AGUPENA MULAI BERGERAK. TANGKAP PELUANG BESAR INI, DAN BERGERAKLAH JANGAN BERTEORI.”
Di sambut tawa renyah bersama, dan lihatlah betapa kepala LPMP pun bangga pada kerja keras Pengurus AGUPENA, untuk menjadikan GURU itu PENTING seperti harapan Bapak Kadis PK NTT, yang tadi pagi kami temui di ruang kerjanya.

Jujur, kata-kata yang saya sampaikan itu sebenarnya bukan berasal dari saya, “BERGERAKLAH atau BEKERJALAH JANGAN BANYAK BERTEORI”
Jika teman-teman mengikuti cerita saya bersama Pengurus AGUPENA NTT. Kata-kata itu adalah nasehat dari Kepala Dinas PK NTT, pada pagi harinya, dan saya mengulanginya di ruangan kepala LPMP. Ha ha ha….. Ternyata saya berbakat juga menjadi orang penting ya?… Insya Allah, Semoga Allah ridha. Amiin Allahuma amiin.

5. Program-program LPMP semua adalah program dari pusat, dan berbasis on line (Semua program Guru berbasis internet). Nah lho?… Guru yang tidak bisa internet siap-siap aja dech jadi katak dalam tempurung. (Yang terakhir kata saya lho ya, bukan kata kepala LPMP, hari gini gitu lhooo, nggak bisa buka internet, MATI GAYA. Kata saudara perempuanku yang cantik di Oesyusyu sambil menyebut kata Oesyusyu mulutnya mancung kedepan, he he he… suatu tempat di Oeteta, daerah camplong naik ke atas). Ibu Helda Nafie apa kabar?… Teman satu tiem saya dalam TPK Kabupaten Kupang. Ibu yang sangat cantik dan cerdas luar biasa. Kami biasa memanggil beliau DOKTOR PENILAIAN KURIKULUM 2013.

6. LPMP bisa MoU dengan AGUPENA, dan bisa mengeluarkan sertifikat, dengan catatan harus ada MoU. (Hmmm…., dalam hati bendahara Lilis Sutikno, ini kesempatan emas untuk meraih mimpi menjadikan GURU NTT VIP dan PENTING. Seperti harapan Kepala Dinas PK NTT).

7. Kepala LPMP menyampaikan keterlibatan LPMP dan Dinas Pendidikan Kebudayaan NTT, seperti mata uang yang melekat menjadi satu. Kami ada untuk mensuport kegiatan Guru di daerah. Kerja sama kami sangat kompak, jika LPMP ada kegiatan, selalu saya mengundang bapak tua (sebutan bagi orang yang di tuakan), begitu pula bapak tua jika ada kegiatan selalu saya juga di ajak berpartisipasi juga. (Hmmmm… dalam hati pula saya bersyukur, Yaa Allah… ternyata LPMP dan Dinas sekarang sudah menjadi satu dalam mengurus Guru). Karena saya sangat tahu, hubungan Dinas dan LPMP pada masa lampau tidak seperti ini. Tetapi sayang di saat hubungan LPMP dan Dinas mesra seperti saat ini. Saya tidak terlibat lagi di dalamnya. Ha ha ha…… Tetapi saya terlibat dalam kegiatan Dinas bersama teman-teman saya dalam TPK Kurikulum 2013, keliling Kabupaten Kupang. Alhamdulillah semua sudah ada yang mengatur di atas!. Tetap tersenyum meskipun sedikit cemberut!.

Untuk di ketahui semuanya, AGUPENA NTT, terlahir dari kegiatan kami TPK 2013 Kab. Kupang. Semoga ini menjadi amal ibadah kami teman-teman Tiem 1 TPK Kab. Kupang-NTT

8. Selanjutnya kepala LPMP menyampaikan lomba-lomba untuk Guru menulis program dari pusat, antara lain :

a. Mahkamah Konstitusi (bersamaan HUT RI, di bulan Agustus)
b. Forum Ilmiah Guru (Puncaknya pada hari Guru di bulan November)
c. Guru Berprestasi Kementrian Pendidikan Nasional (bersamaan HUT RI, di bulan Agustus).
d. Dan masih banyak lagi, nanti bisa akses di website kami.

Alhamdulillah… Kegiatan kami berakhir tepat suara adzan sholat dhuhur berkumandang. Kami pamit pulang, dan tersenyum bahagia.

Yaa Allah, terima kasih untuk semua kerja keras kami, berikan hamba dan teman-teman pengurus AGUPENA NTT, kesehatan dan kekuatan untuk menjadi shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah seperti sifat Rasulullah, dalam melaksanakan tugas mulia kami, membantu teman-teman Guru bisa menulis dan berprestasi lebih baik lagi!.

Terima kasih Pak Min atas kerjasama yang memberikan harapan bagi banyak Guru yang tergabung dalam AGUPENA NTT.

Semoga Pak Min selalu di berikan kesehatan dan kekuatan untuk memimpin LPMP lebih baik lagi. Aamiin.

Salam Literasi

Semua isi buku saya ambil dari kisah perjalanan saya tugas sebagai instruktur yang dibiayai Negara maupun yang di undang pribadi oleh sekolah-sekolah di NTT.

Mereka tahu dari mana mengundang saya?….

Dari FB saya..
Dari cerita teman ke teman…
Dari pejabat LPMP NTT.

Hal Yang lucunya lagi…Saya tiba-tiba balik haluan mengajar atau jadi Narasumber Literasi. Atau menulis inspirasi. Ini benar-benar keajaiban Allah untuk saya.. Saya tidak pernah diklat Instruktur / Narasumber Literasi atau Menulis.

Tapi saya ditugaskan Negara lewat LPMP NTT mengajar Literasi. Saya menolak, takut mengecewakan. Tapi kata kepala LPMP, Bu Lilis… Sudah bisa menulis Buku kok pakai Diklat juga?…Sudah tidak ada tenaga lagi…Berangkat tugas mengajar Literasi. Ada 9 kabupaten di perbatasan yang harus di jangkau.

Ini channel youtubenya juara 1 juga di Lomba Guru tingkat Nasional My Teacher My Hero Indonesia Digital Learning. Namanya Fathur Rachim. Beliau ke NTT ketika musim panas…Tempat ini ketika musim hujan saya abadikan di FB saya di sini…

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2782335268500185&id=100001712161927

Ini guru GGD yang melewati jalur maut di musim hujan di Kabupaten Kupang – NTT
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2048788031854916&id=100001712161927

[20.17, 24/1/2020] Lilis Ika: Pagi ceria di Lelogama Amfoang Selatan

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2698043896929323&id=100001712161927
[20.17, 24/1/2020] Lilis Ika: Pulang tugas dari AMARASI TIMUR…

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2811163682284010&id=100001712161927
[20.17, 24/1/2020] Lilis Ika: Tugas ke Lelogama…

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2811159282284450&id=100001712161927

Pernah naik pesawat kecil ke pulau terpencil?…
Sensasinya seperti kita diaduk dengan mixer kue

Di atas dekat dengan jurang…

Diapit tebing kiri kanan…

Woooouw…
Antara sedih dan menangis…

Mau nangis malu sama rombongan yang lain…

Ya Allah…
Pesawat ini jatuh ke jurang sana.

Saya sulit di jangkau.

Begitu turun pesawat…

Teman-teman muntah-muntah..

Kata mereka…
Kita seperti di aduk dengan mixer kue.

Semua kenangan indah itu terangkum apik dalam buku saya GURU adalah INSPIRASI.

Benar kata Om Jay…

Kita tidak tahu tulisan mana yang membawa keberkahan dalam hidup kita.

Karena setiap tulisan punya jiwa dan roh nya masing-masing…

Seperti tulisan Ustadz Taufiq Hidayat KOPI RWANDA dari AFRIKA TIMUR

Ruhnya dapat banget !!!

Hingga saya bisa suka tulisan beliau semuanya.
Begitupun dengan tulisan saya ruh nya ada.

Jiwa saya ada pada tulisan karya buku saya.

KABUPATEN KUPANG KETIKA MUSIM HUJAN

Alhamdulillah…
Saya sudah pernah melewati rute ini ketika tugas instruktur kurikulum 2013 bersama teman guru dan instruktur kabupaten Kupang, dalam tugas pendampingan ke induk klaster setiap kecamatan se kabupaten Kupang – NTT.

Ngeriiiii…..
Memang ngeriiii…..
Harus berani, dan harus berani !!!

…..
…….

Di kisahkan ketika saya bertugas di tahun pelajaran 2014/2015 pernah jalan tugas sendirian hanya dengan naik motor honda fit rakitan tahun 2007.

Semua tertulis dengan apik dan cantik dalam buku maha karya saya :

GURU adalah INSPIRASI
Serial
“PELITA KAMPUNG BETA”
Jejak Juang Guru Desa di NTT

Mari yang berminat untuk membaca kisah pengabdian dan perjuangan guru di NTT ini.
Harga Rp. 75.000,-
(Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)

Kontak di sini dengan ibu guru cantik Lilis Sutikno,
WA. 082226376157

PERJUANGAN TIADA AKHIR UNTUK ANAK NEGERIKU

Beginilah perjuangan kami, Tiem Pengembang Kurikulum 2013 Kabupaten Kupang.
Pekerjaan yang sungguh berat kami lalui bersama…
Dalam tetesan keringat dan tak jarang menetes juga air mata kesedihan hati.

Semoga mendapatkan tempat yang indah di Hati para insan di Negeri dan Bangsa kami.
Mendapatkan tempat yang istimewa di hati para pemimpin kami.
Mendapatkan keistimewaan di hati para murid dan generasi kami.

Yaa Allah…
Berkatilah perjuangan kami ini,
Perjuangan untuk mencerdaskan anak bangsa kami, Negara Indonesia yang tercinta ini.
Aamiin….

Omjay mau tanya. Kesulitan apa yg dihadapi ibu saat mengajar di perbatasan?

Saya rasa untuk SDM nya sama saja…Bahkan diantara mereka ada yang cerdas melebihi instrukturnya. Tetapi ada juga biasa dan cuek saja. Kendala lebih kepada transportasinya Om Jay. Teman-teman di daerah butuh inspirasi dan motivasi.

Kemaren saya di undang kepala sekolah di perbatasan. Suruh mengajar Menulis Inspirasi. Saya buatlah power point sederhana menulis Inspirasi.

Waktu saya lomba…
Teman-teman dari Surabaya…
Dan kota lain…

Ada yang mentertawakan saya.

Begini katanya :

Kok buat FB saja jadi juara?…
Duh hati saya gimanaaaaa gitu…
Pas ada istirahat sholat dhuhur…

Pas saya puasa…

Teman-teman makan tuh…

Saya di mushola saja.

Baca Yasin 3X…

Lalu bilang sama Allah…

Ya Allah jika Engkau Ridho, kabulkan apa yang ada di hati hamba.

Jika Engaku tak ridho, jadikan hamba ikhlas, sabar dan selalu bersyukur pada-Mu Ya Rabb…

Teman-teman dari kota tampil dengan segala kecanggihannya bermain internet.

Mengajar dengan internet yang canggih-canggih.

Nah saya ?…

Ngajarin pakai FB saja …
Orang tua protes, itu guru dari Jawa. Aneh-aneh saja yang di ajarkan !!!

Coba kalau gini gimana?…

Di protes orang tua siswa.

Gara-gara mengajar Globalisasi

Mengenalkan FB dalam sisi positif nya.

Mengajar lewat tautan FB, dari HP jadul saya dulu…
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=637778166289250&substory_index=0&id=100001712161927

Salah satu peserta Diklat saya praktek mengajar di videokan…

Lalu konsultasikan apa salahnya…
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2779892038744508&id=100001712161927
Diakhir dgn ucapan I love you bundaku, Olvi miss you Bunda…

AKU BANGGA MENJADI GURU

Salah satu kebanggaan menjadi guru adalah bila muridnya lebih pandai dari gurunya.

Bila peserta diklat lebih tinggi pendidikannya setelah melalui proses diklat yang diajarkannya.

Apabila dalam keadaan apapun dia curhat pada gurunya.

Apabila dia berani pamer keberhasilannya.

Dan aku tetap bangga menjadi guru di desa.

Salah satu kebangganku menjadi guru ketika peserta diklat PKP menunjukkan aksinya di depan kelas sambil berkata…

“Bunda saya berhasil yaa mengajar dengan bermain drama?, yang seperti Bunda ajarkan dalam Diklat PKP Berbasis zonasi. Ini pembelajaran HOTS Bunda. Benar-benar HOTS Bunda sayang”.

Bagaimana menurut Bunda?…
Maaf jika ada yang salah Bunda.

Meleleh air mata haru menyimak video nya.

Dan meng-akhiri WA nya dengan bahasa Inggris :
I love you bundaku,
I miss you so much Bundaku cantik…

Yang jelas ibu guru itu lebih cantik dariku…

I love you too,
I miss you too sayang.
Bunda bangga padamu, dan selalu bangga padamu.

Salam untuk murid-murid kecilmu di desa juga.

Kisah inspiratif dari guru desa di Kabupaten Kupang.

Namosain, 06 Januari 2020.

Kebanggaan saya sebagai guru di Desa.
Jika ada peserta diklat saya japri dan menuliskan pembelajaran di kelasnya…

Sambil bilang :

Bunda sudah bener ya cara mengajar saya?…

Kembali pada cerita sosok guru inspiratif, edisi buku pelita kampung beta,kisah perjuangan guru di daerah penuh keterbatasaan n tantangaan, yang ingin tau ceritax bisa dapatkan segera.buku ready Tanjungpinang ….. Untuk wilayah tanjung pinang langsung aj lwat fb ,harga jual perbuku semata hanya untuk biaya cetak, karna penulis hanya ingin berbagi cerita n pengalaman.

Penutupan Workshop PTK/PTS Agupena NTT

Ditutup oleh Bapak Minhajul Ngabidin saat ini Kepala LPMP Jogyakarta

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1005073669559696&id=100001712161927

Dari NTT, NTB, Jogyakarta…

Kata beliau saat itu Dokumentasikan sekecil apapun momen dalam hidupmu, kelak kenangan itu akan banyak manfaat bagimu

Seperti dokumentasi saya ini pemenang INOBEL Juara 1 Nyanyian Kimia.

Target kami 1 kelas saja…
Kita bimbing sampai jadi.
Ternyata yang mendaftar melebihi kapasitas yang ada.

Kepala Dinas telpon menjelang hari H.

Bunda tolong guru-guru di terima Diklat PTK/PTS nya.

Saya jawab uang kurang Bapak.

Terima saja, nanti Bapak bantu. Nanti datang ke rumah, Bapak bantu.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1005045342895862&id=100001712161927

Salah satu peserta Ibu Maria Ngora.

11 tahun tak naik pangkat, gara-gara tak bisa membuat PTK/PTS.

Beliau mengungkapkan rasa terima kasih nya di acara penutupan.

Di hadapan Kadis dan Ketua LPMP NTT.

Momen ini sangat mengharu biru…

Juga lucu…

Hingga saya abadikan di FB saya ini.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1005120142888382&id=100001712161927

Cara efektif mendidik anak agar tahu tanggung jawabnya…
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=828244930575905&id=100001712161927

Ini kisah saya tentang AGUPENA NTT…

Kami memberikan motivasi menulis bagi guru2 yang akan naik pangkat ke IV.b.

Kesimpulan saya singkat saja.
Langkah seribu diawali dari langkah pertama, apapun yang sahabat mau melangkahkan kaki, segera awali dengan hati yang ikhlas, sabar, tawaqal, dan senantiasa bersyukur dan tersenyumlah

Uang bukan segala-galanya…

Bekerjalah dengan hati yang tulus ikhlas.

Allah sudah siapkan kita selalu cukup menurut Allah.

Ukuran Allah itu indah, meskipun tak seindah ukuran kita.

Ridho Allah adalah tujuan hidup kita.

Tiada gading yang tak retak

Jika ada kebenaran yang saya sampaikan. Semata-mata itu hanya milik Allah saja.

Jika ada kesalahan kata dan kalimat dalam tulisan saya.

Mohon dimaafkan dengan setulus-tulusnya.

1 responses to “belajar menulis hari kesembilan bersama ibu lilis ika herpianti sutikno

  1. Suprapti Sudarsono

    Subhanallah Barokallahu, kisah yg inspiratif Om Jay….