Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan tahapan akhir yang harus dikuasai siswa, karena siswa dapat menulis dengan baik apabila serangkaian tahapan/aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, dan membaca), telah dikuasai siswa secara utuh. Menulis adalah keterampilan berbahasa yang keempat dan sudah seharusnya dikuasai oleh siswa di sekolah.

Untuk dapat menulis secara efektif dan efisien bukanlah hal yang mudah, sebab diperlukan serangkaian proses. Proses tersebut melalui tahapan-tahapan dalam pembelajaran Bahasa, khususnya dalam pembelajaran menulis. Salah satu tahapan dalam pembelajaran menulis adalah menulis lanjutan, yang diberikan setelah tahapan menulis permulaan dikuasai siswa dengan baik[1].

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.[2]

Menulis selama ini masih dianggap beban yang sangat berat bagi siswa. Mereka menganggap bahwa menulis itu sulit. Kenyataan saat ini di sekolah kemampuan menulis siswa rendah, dan perlu dilatih dengan berbagai cara. Hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan kami sebagai guru di sekolah. Banyak siswa yang belum terampil menulis. Mungkin karena guru belum menemukan metode atau media yang tepat untuk berlatih menulis. Mungkin juga karena lemahnya membaca siswa. Rabun membaca akan membuat lumpuh menulis. Mereka yang jarang membaca biasanya akan mengalami kesulitan dalam menulis. Begitulah kenyataannya di sekolah.Hal ini menjadi masalah yang perlu dipecahkan.

Sebenarnya jika dicermati dasar menulis dapat dilatih melalui semua mata pelajaran, bukan hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia saja. Sebagai contoh dalam pembelajaran sejarah, siswa bisa menulis tentang kisah perjuangan para pahlawan, dari urutan kejadian-kejadian yang dialami dalam melakukan perjuangannya sampai akhir hayat dalam perjalanan hidupnya.  Begitu juga dalam mata pelajaran lainnya, dimana kemampuan menulis menjadi sesuatu yang sangat penting dikuasai siswa. Oleh karena itu keterampilan menulis perlu dibina, diajarkan, dan dikembangkan sejak dini yang dimulai dari pembinaan yang intensif dari sekolah dengan berbagai media sebagai saluran penyampai pesan. Media online di internet bisa dijadikan salah satu cara belajar menulis dan dapat dibaca langsung tulisannya oleh banyak orang.

Keterampilan menulis sebenarnya tidak hanya sekedar menulis simbol grafis sehingga membentuk kata dan selanjutnya membentuk kalimat yang memiliki arti atau makna dan dapat mengomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Tetapi dibalik itu keterampilan menulis memerlukan latihan terus menerus, sehingga penulis memahami apa yang akan ditulis. Selain itu penulis harus mampu berpikir secara tepat untuk memilih kata dan juga variasi kalimat yang akan digunakan sehingga tulisannya dapat dipahami oleh pembaca.[3] Dengan semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka menulis tidak lagi dilakukan secara offline tapi juga secara online. Apa yang dituliskan langsung terbaca oleh orang lain di seluruh dunia.

Banyak beredar media online untuk berlatih menulis. Salah satu media online yang dapat digunakan untuk berlatih menulis adalah blog di internet. Blog di internet dapat digunakan sebagai alat bantu atau media untuk berlatih meningkatkan keterampilan menulis siswa. Bila blog ini dikelola dengan baik, maka itulah kunci suksesnya seorang blogger. Banyak orang akan berkunjung ke blognya. Siswa harus pula diajari cara mengelola blog di internet. Guru dapat menjadi model bagi siswa untuk belajar mengelola blog dengan baik. Salah satunya dengan membuat konten kreatif atau tulisan kreatif yang bermanfaat buat pembaca blog. “Content is the King”. Konten adalah raja bagi pengelola blog.

Blog adalah bentuk Aplikasi Web. Pada dasarnya merupakan bagian dari situs website yang dapat diakses secara online yang memiliki fungsi utama memuat tulisan-tulisan dan gambar (dimuat dalam posting) pada setiap halaman web. Blog biasanya dikelola oleh pengguna tunggal. Siswa dapat belajar mengelola blognya sendiri dengan panduan dari guru. Siswa sudah mulai berani menulis dari apa yang disukai dan kuasainya. Mereka dengan senang hati menulis apa saja yang menarik hatinya lalu dibagikan kepada pembaca setia blog pribadinya. Hal ini akan membuat siswa belajar jujur menulis karya sendiri dan menjauhkan plagiasi. Mereka akan malu sendiri apabila tulisan mereka copy paste dari tulisan orang lain. Siswa diajarkan kreatif dalam menulis karya tulisnya sendiri.

Dari hasil pengamatan dan wawancara baik lisan maupun tulisan dengan siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta, belum banyak siswa yang terampil menulis dan mengelola blognya dengan baik.[4] Hal ini terlihat dari banyaknya blog yang dibuat dan dikelola oleh siswa, sangat miskin tulisan dan sedikit komentar. Blog yang dibuat sepi pengunjung dan belum terlihat ada tulisan siswa yang menarik hati pembaca untuk berkomentar di dalamnya. Siswa nampak sekali belum mampu mengelola blognya dengan baik. Mereka belum menggunakan blog sebagai media untuk berlatih menulis. Permasalahan nyata ini tentu harus dicarikan solusi melalui penelitian. Guru TIK juga perlu memberi contoh pengelolaan blog di internet, dan membuat link alamat antar url blog semua siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta. Masalah rendahnya keterampilan menulis siswa sangat jelas terlihat dari tulisan siswa di blog pribadinya. Guru perlu meningkatkannya dengan melakukan penelitian melalui blog.

Blog adalah alat rekam yang ajaib untuk mendokumentasikan tulisan-tulisan kita. Keajaibannya akan terasakan bila dikelola dengan sangat baik secara kolaboratif. Siswa diajari melakukannya secara berjamaah. Blog seperti buku diary yang mampu dijadikan tempat menulis secara online. Siapa saja bisa menulis di sana secara gratis dan berbayar. Mereka bisa berbagi ilmu pengetahuan dan kisah-kisah yang menginspirasi pembaca ke seluruh dunia. Siapa saja bisa dengan mudah membuat blog di internet asalkan memiliki email, terkoneksi ke internet dan akan lebih ramai pengunjung bila saling terhubung (link) dan sering di update. Namun, isi blog jauh lebih penting daripada pernak perniknya.

Blog sangat mudah dibuat secara gratis di internet, diantaranya di wordpress.com dan blogspot.com. Penulis sendiri telah merasakan nikmatnya menulis di kedua blog tersebut. Pembaca bisa membukanya di https://wijayalabs.wordpress.com  dan http://wijayalabs.blogspot.com.

Blog dapat digunakan sebagai salah satu alat atau media online untuk meningkatkan keterampilan menulis. Keterampilan menulis ini dapat diasah dari menulis setiap hari di blog. Siswa dapat berlatih menulis terus menerus dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru. Dari blog siswa belajar menulis dan berusaha keras untuk menulis tulisannya sendiri. Kejujuran dalam menulis bisa melatih siswa untuk tidak melakukan plagiasi atau melakukan copas tulisan orang lain. Mereka sudah harus diberitahukan bahwa budaya plagiasi sangat berbahaya bagi masyarakat akademik. Menulis di blog membuat siswa jujur menulis tulisannya sendiri dan lebih percaya diri ketika tulisannya ditanggapi dengan komentar yang saling menyemangati. Keterampilan menulis siswa semakin meningkat bila mereka mendapatkan apresiasi dan tulisan mereka dibukukan dalam rangka pengembangan kampanye Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan literasi TIK.

Guru harus menjadi pemandu siswa agar mampu menulis di blog dan mengelolanya dengan baik di internet. Tentu ini akan menjadi semakin baik bila ada kolaborasi antara guru TIK dan guru bahasa Indonesia di sekolah serta blogger guru lainnya sebagai kolaborator. Kolaborasi antar ketiganya diduga dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa di sekolah sekaligus praktik nyata pembelajaran kolaborasi. Pembelajaran kolaborasi atau kolaboratif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang dipercaya banyak orang mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Guru perlu membuktikannya melalui penelitian.

Pembelajaran kolaborasi dapat membantu para siswa membina pengetahuan yang lebih bermakna jika dibandingkan dengan pembelajaran secara individu. Inti pembelajaran kolaborasi atau kolaboratif adalah bahwa para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang dipantau oleh guru. Antar anggota kelompok saling belajar dan membelajarkan untuk mencapai tujuan bersama. Keberhasilan kelompok adalah keberhasilan individu dan demikian pula sebaliknya.

Pembelajaran kolaboratif adalah suatu strategi pembelajaran di mana para siswa dengan variasi yang bertingkat bekerjasama dalam kelompok kecil kearah satu tujuan. Dalam kelompok ini para siswa saling membantu antara satu dengan yang lain. Jadi situasi belajar kolaboratif ada unsur ketergantungan yang positif untuk mencapai kesuksesan. Pendapat lain mendefinisikan pembelajaran kolaboratif sebagai filsafat pembelajaran yang memudahkan para siswa bekerjasama, saling membina, belajar dan berubah bersama, serta maju bersama pula.

Collaborative Learning atau pembelajaran kolaboratif dapat menjadi strategi pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa. Ada bukti sangat kuat bahwa collaborative learning (pembelajaran kolaborasi) memberikan banyak keuntungan apabila dijalankan dengan baik. Tujuan pembelajaran kolaboratif adalah untuk membangun pribadi yang otonom, pandai mengartikulasikan pikiran, dan mampu berpikir kritis-rasional. Hal ini sangat penting dikuasai oleh siswa di sekolah.

Berdasarkan hal-hal uraian di atas, guru dapat memanfaatkan dan mengelola blog di internet sebagai salah satu media berkolaborasi untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Sifat blog yang sangat terbuka dan bisa saling melihat di internet membuat blog sangat cocok dikelola secara kolaboratif. Oleh karena itu, pengelolaan blog di internet secara kolaboratif diduga dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Guru dapat saling berkolaborasi dan mengajari siswa menulis yang baik dari mulai pembukaan, isi tulisan sampai penutup. Guru juga dapat membantu siswa untuk membuat tulisan-tulisan yang menarik dari apa yang disukai dan dikuasai siswa. Blog dapat digunakan sebagai salah satu tempat atau media untuk menuliskannya dan dibaca banyak orang di seluruh dunia. Kolaborasi antar guru TIK dan Bahasa Indonesia menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran koaboratif dan diperlukan disain sistem pembelajaran kolaboratif yang saling melengkapi. Hal ini akan dapat diwujudkan melalui penelitian action research atau penelitian tindakan yang peneliti pilih sebagai metode penelitiannya.

[1]Zuleha H.M. Saleh, Terampil Menulis di Sekolah Dasar (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013), h. 4

[2]Dalman. H, Keterampilan Menulis (Jakarta: Rajawali Press, 2016), h.3

[3]Zuleha H.M. Saleh, Terampil Menulis di Sekolah Dasar (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013), h.31

[4]Data blog siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta

Komentar ditutup.