GURU MENJADIKAN SAYA SEBAGAI
PRIBADI YANG SABAR, KUAT DAN TANGGUH
Oleh: Lilik Muharian Sari, S.Pd
Saya terlahir dari keluarga guru mulai dari ibu, kakak, paman dan tante saya kebanyakan bergelut dibidang pendidikan ini. Guru telah menjadikan saya sosok yang sabar, ikhlas dam tangguh, mengapa saya katakan demikian? Itu semua karena selama menjadi guru saya telah mengalami semua ujian hidup dengan bertemu orang-orang dengan berbagai macam karakter, mulai dari lembut, kasar, pemarah, pencela, dan banyak lagi karakter-karakter lainnya. Saya menjadi seorang guru berawal dari ibu, ketika itu saya pulang dari merantau dan belum memiliki pekerjaan tetap akhirnya datang tawaran untuk menjadi guru bahasa Inggris di sekolah yang kebetulan berada dekat dengan kediaman kami. Gayungpun bersambut dengan tanpa berpikir panjang saya menerima tawaran itu tanpa memandang upah yang bakal saya dapatkan setiap bulannya.
Waktupun berjalan, disinilah awal itu bermula maklum sebagai seorang tenaga honorer kita harus siap kerja melebihi ketentuan yang telah ditetapkan dan terkadang tidak sesuai dengan kontrak kerja yang kita tanda tangani yang jelas keja …kerja …kerja lebih dari guru PNS yang sama pendidikan dan latar beakangnya dengan kita hanya saja nasib, status dan gajinya saja yang berbeda namun kita harus siap walau itu terasa berat dan menyakitkan.
Saya mendapat honor dengan upah Rp.450.000/ bulan dengan jumlah jam mengajar 24 jam/ minggu. Selain itu saya juga diperbantukan kerja di staf TU dan terkadang mengisi jam kosong jika guru yang bersangkutan tidak hadir. Jika ada ujian nasional atau tamu dari luar kami juga harus siap dengan kerja tambahan yang lain termasuk mencuci piring.
Berat memang kalau mau dihitung, akan tetapi kita harus siap, belum lagi menghadapi tingkah pola guru PNS dengan bebagai macam karakter tadi. Sampai suatu ketika setelah 5 tahun bekerja sebagai tenaga honorer ada kabar gembira datang dari pemerintah bahwa akan ada pengangkatan lewat jalur honorer dengan syarat telah mengabdi diatas 5 tahun untuk diangkat menjadi guru PNS.
Sayapun mencoba mengadu nasib untuk itu, singkat cerita dengan tekad, keikhlasan dan kesabaran saya dalam bekerja Allah SWT membalasnya dengan kado terindah, ya… saya lulus tes PNS lewat jalur honorer di tahun 2010. Tapi kelulusan itu belum menjadi sesuatu yang indah karena kami masih harus bersabar melewati banyak ujian meski telah lulus, karena status belum berubah masih tetap honorer sampai menunggu SK pengangkatan kami keluar sebagai bukti sah menjadi seorang Guru PNS.
Sebagai seorang guru honorer, meski telah dinyatakan lulus PNS, saya tetap mengerjakan seperti layaknya seorang honorer di sekolah kami. Hingga pernah suatu ketika gaji saya diturunkan dengan berbagai macam alasan oleh kepala sekolah yang menjabat saat itu, dan sayapun menerima dengan lapang dada karena saya berpikir bahwa saya bekerja ikhlas karena Allah bukan diukur dari berapa besaran gaji yang saya terima sebagai seorang guru honorer dan saya tetap sabar menjalani pekerjaan yang kapasitasnya tidak berubah akan tetapi upahnya yang berubah.
Setelah lama penantian dari waktu kelulusan ditahun 2010, maka dibulan Juli tahun 2014 SK CPNS sayapun keluar, hingga sekarang saya telah menjalani profesi saya sebagai seorang guru PNS selama 4 tahun dengan segala suka maupun duka, karena saya yakin Allah SWT tidak pernah tidur untuk selalu mengawasi kerja kita dan akan membalasnya dengan sesuatu yang baik pula buat kita selama yang kita kerjakan sesuai dengan apa yang Allah harapkan dari kita. Menjadi seorang guru yang hanya bercita-cita untuk mencerdaskan anak bangsa ini dengan menjalani profesi sesuai dengan koridornya serta dibarengi dengan rasa tanggung jawab, ikhlas hanya semata untuk mengejar ridho dari-Nya.
By,
Lilik Muharian Sari, S.Pd
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.